KUPANG, IAINews – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), apt. Noffendri Roestam, S.Si, melakukan kunjungan resmi ke Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kota Kupang.
Kegiatan yang berlangsung di Lt.3 Rektorat ini menjadi momen penting bagi mahasiswa Farmasi Undana dalam memahami potensi dan tantangan profesi apoteker di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Undana, drh. Yohanes T.R.M.R Simarmata, M.Sc, ini berlangsung hangat dan penuh antusiasme.

Dalam kunjungan ini, apt. Noffendri membicarakan tentang krisis ketersediaan apoteker di wilayah NTT, yang berdampak langsung pada layanan kesehatan masyarakat.
Ia menegaskan pentingnya keberadaan apoteker di berbagai sektor, tidak hanya di fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi juga di dunia industri, termasuk sektor veteriner.
“Kebutuhan akan apoteker di NTT masih sangat tinggi, terlebih di bidang pelayanan veteriner,’’ tutur apt Noffendri Roestam.
’’Mengingat biaya pelayanan kesehatan hewan peliharaan yang relatif lebih tinggi, sehingga memberikan peluang lebih karena masih minimnya jumlah apoteker yang turut andil di bidang ini,” ungkap apt. Noffendri Roestam.
Beliau juga memperkenalkan mahasiswa kepada figur-figur besar di dunia industri farmasi nasional, salah satunya apt Nurhayati Subakat yang merupakan pemilik PT. Paragon Techcology & Innovation, penghasil brand-brand terkenal seperti Wardah dan Emina.
Informasi ini diberikan dengan harapan mampu menginspirasi generasi muda Farmasi Undana untuk berani melangkah lebih jauh dalam kariernya.

Lebih lanjut, Ketua Umum PP IAI menekankan urgensi dibangunnya suatu teaching industry bagi mahasiswa farmasi di NTT, agar mahasiswa farmasi tidak perlu menyeberang ke pulau Jawa hanya untuk memperoleh pengalaman magang industri.
“Sudah saatnya NTT memiliki teaching industry sendiri. Ini bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang membangun ekosistem farmasi yang mandiri di daerah,” jelasnya.
Tak hanya membahas isu lokal, apt. Noffendri juga membagikan informasi mengenai peluang profesi apoteker di bidang bisnis farmasi, dari industri hingga pelayanan, dengan penekanan khusus pada farmasi veteriner sebagai bidang yang menjanjikan namun belum banyak digarap, khususnya di NTT.
Hal ini menjadi suatu potensi karena di Undana program studi farmasi tergabung di dalam Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH).
Sebagai penutup, beliau memperkenalkan berbagai program shortcourses yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) IAI, yang bertujuan untuk memberikan pelatihan bersertifikat bagi apoteker di seluruh Indonesia sesuai kebutuhan dunia kerja.
Kegiatan kunjungan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif serta foto bersama antara apt. Noffendri, dosen, dan para mahasiswa Farmasi Undana.***