Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Kemenkes dan Poltekkes Kupang Percepat Penurunan Stunting di Timor Tengah Selatan

Stunting Maria Hilaria 1
banner 120x600
banner 468x60

KUPANG, IAINews – Suasana antusias tampak pada Pertemuan Advokasi dengan Lintas Program dan Sektor dalam rangka pencegahan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Acara dilaksanakan dalam rangkaian Kegiatan Investing in Early Years (INEY) Fase II tahun 2025, yang berlangsung pada Selasa, 7 Juli 2025.

Iklan ×

Stunting Maria Hilaria 1

Hadir pada pertemuan perwakilan dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI, Bank Dunia, Poltekes Kemenkes Kupang, Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Timur Tengah Selatan, dan Puskesmas Nulle.

Kegiatan pertemuan advokasi yang merupakan sinergi Kementerian Kesehatan dan Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kemenkes Kupang dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut berlangsung di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.

Agenda dari pertemuan antara lain paparan materi dari Kemenkes, paparan Analisis Situasi oleh Poltekkes Kupang dan paparan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Selain berbagai paparan tersebut juga dilakukan diskusi hasil advokasi antara Poltekkes Kemenkes Kupang, Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta Kemenkes.

Baca Juga  Bagian Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Unhas Gelar Seminar dan Workshop Aplikasi LC-HRMS

Stunting Maria Hilaria 2

Selanjutnya disusun Rencana Tindak Lanjut yang akan dilaksanakan setelah pertemuan dilaksanakan.

Program INEY (Investing in Nutrition & Early Years) merupakan program yang difokuskan pada peningkatan gizi anak usia dini.

Program ini mendukung intervensi gizi dan perkembangan anak sejak sebelum lahir hingga usia lima tahun.

INEY Fase II adalah kelanjutan Program-for-Results untuk penurunan stunting nasional melalui intervensi gizi dan imunisasi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Sebanyak 38 Poltekkes dari 34 provinsi diberikan kepercayaan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mendampingi 80 kabupaten/kota, termasuk melalui Poltekkes Kemenkes Kupang.

Dalam melaksanakan Program INEY Fase II Poltekkes Kemenkes Kupang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dinas Kesehatan Kabupaten Timur Tengah Selatan.

Meskipun distribusinya masih terbatas pada wilayah strategis, implementasi program ini melibatkan Puskesmas dan Posyandu di desa – desa, di antaranya Puskesmas Nulle.

Pada pertemuan ini dibahas empat sasaran yang menjadi fokus intervensi yakni remaja putri, ibu hamil, balita dan kader posyandu.

Baca Juga  PC IAI Samarinda Gelar Talkshow di Panggung Atrium Bigmall Samarinda

Stunting Maria Hilaria 3

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) , Dr. R.A.Karolina Tahun, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Dukungan Intervensi Spesifik dalam penanganan stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang antara lain menyampaikan tentang situasi stunting di Kabupaten TTS.

Disampaikan juga faktor penyebab stunting dan intervensi penanganan stunting baik intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif, strategi dan solusi di lapangan.

Paparan materi kedua disampaikan oleh Tim INEY dari Poltekkes Kemenkes Kupang, Agustina Setia, SST, M.Kes. Agustina memaparkan terkait dengan analisa situasi dalam rangka Pendampingan Intervensi Gizi Spesifik oleh Poltekkes Kemenkes Kupang.

Analisis yang mengambil lokus INEY di Puskesmas Nulle ini dilakukan pada parameter sasaran, indikator target yang akan dicapai, dan dampak serta solusi yang akan dilakukan.

Selanjutnya dilakukan diskusi dengan Organisasi Perangkat Daerah untuk mendapatkan masukan dan saran, antara lain dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Dinas Peternakan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Tim UNICEF, Kepala Desa Kualin, dan Tim PKK Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Juga  Rayakan Hari Gizi Nasional 2025, Kalbe Edukasi Soal Gizi Seimbang

Salah satu yang disampaikan antara lain tentang pendampingan keluarga beresiko stunting.

Pendampingan ini dilakukan dengan cara satu desa satu tim, yang menggerakkan sasaran ke Posyandu, memastikan semua keluarga berisiko stunting mendapatkan imunisasi.

Masukan yang disampaikan Tim Kemenkes antara lain bagaimana cara evaluasi yang dapat dilakukan dan indikator- indikator keberhasilan yang dapat digunakan.

Lebih lanjut pada pertemuan dibahas pula strategi yang akan dilakukan dan target yang akan dicapai pada tahun 2025 sesuai dengan masukan dari Organisasi Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Dalam diskusi yang berlangsung disampaikan juga berbagai masukan dan pengalaman dari fase pertama program INEY, tantangan implementasi dan rekomendasi untuk keberlanjutan sehingga dapat dijadikan acuan dalam program INEY Fase II tahun 2025.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90