
SAMARINDA, IAINews.com – Pengurus Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kalimantan Timur menggelar pelatihan jurnalistik pada Sabtum 7 Oktober 2023 lalu.
Pelatihan bertema “Menumbuhkan Jiwa Jurnalistk, Kembangkan Potensi Diri” ini, dilaksanakan secara daring sejak pukul 08.00 WITA.
“Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 40 peserta dari 10 pengurus cabang IAI, himpunan seminat dan perhimpunan farmasi dan pengurus Young Pharmacists Group (IYPG) se- Kalimantan Timur,” ungkap apt Reny Anggraini, M.Pharm. Clin, Ketua Panitia yang juga koordinator bidang Humas PD IAI Kaltim dalam laporannya.
Disampaikan, pelatihan ini diharapkan bisa menumbuhkan kecerdasan dan kreativitas apoteker dalam membuat flyer kegiatan dan membuat berita.
Selain itu, diharapkan nantinya memiliki kemampuan dalam mengelola media, sebagai wadah informasi dan komunikasi para apoteker.
“Antusiasme peserta mengikuti cukup bagus. Ke depan akan dikembangkan ke seluruh anggota IAI se Kaltim, tulisan yang bagus tentu akan merangsang pembaca agar membaca tulisan sampai tuntas,” ujar apt Reny Anggraini, yang sehari-hari berdinas di Rumah Sakit AW Sjahranie Samarinda itu.
Ketua Pengurus Daerah IAI Kaltim Dr. apt. Arsyik Ibrahim, M.Si ketika membuka acara menyampaikan, kegiatan ini merupakan program kerja dari Pengurus Daerah IAI Kaltim, yang bertujuan untuk branding eksistensi apoteker.
“Publikasi memerlukan kepiawaian dalam menulis,’’ kata apt Arsyik Ibrahim.
‘’Program ini untuk meningkatkan keterampilan menulis, dari pengurus daerah dan pengurus cabang dalam membuat berita maupun Teknik membuat flyer untuk kegiatan,” kata apt Arsyik Ibrahim, penggemar coto Makassar ini.
Apt Arsyik Ibrahim berharap agar apoteker nantinya bisa menulis dengan baik.
Dengan begitu, semua informasi disampaikan bisa diterima dengan baik.
‘’Sebagai ketua PD, saya pun sangat tertarik dan masih ingin belajar tentang jurnalistik terutama penulisan berita,’’ tambah apt Arsyik Ibrahim, staf pengajar di Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman tersebut.
Oleh karena itu, peserta diharapkan terus berlatih untuk menulis berita yang mudah dipahami.
Narasumber dalam pelatihan jurnalistik ini adalah apt. La Ode Basmudin, S.Si, apt. Trianti T.Lamba, S. Farm, dan apt. Eka Siswanto Syamsul, M.Sc. yang merupakan pengurus PD IAI Kaltim.
Materi pembuka mengenai “Teknis Dasar Desain Grafis” disampaikan oleh La Ode Basmudin.
Ode menjelaskan bahwa desain grafis merupakan bentuk komunikasi visual seperti gambar, teks, warna untuk menyampaikan pesan secara efektif.
Narasumber juga memberikan contoh bagaimana melakukan desain saat menjelaskan materi.
“Tips belajar desain grafis adalah kemauan, pelajari macam teknik desain grafis, jangan takut mencoba, jangan takut dikritik dan sebisa mungkin diserbarluaskan dan pastinya memberikan manfaat.” tutur apt La Ode basmudin, yang juga Sekretaris PD IAI Kaltim
Pemateri kedua, apt Trianti T. Lamba yang akrab disapa apoteker Ovan menyampaikan materi “Mengenal News Value dan Prinsip Penulisan Berita”.
Ovan menjelaskan bahwa yang harus diperhatikan di dalam menulis sebuah berita adalah elemen dan nilai dari berita itu sendiri.
“Elemen berita disingkat dengan 5 W + 1 H. Tidak semua peristiwa dapat ditulis sebagai berita,’’ tutur apoteker Ovan.
‘’Berita yang baik dapat dinilai melalui bagaimana pengaruh, penting, aktualitas, kedekatan, ketokohan, dampak, konflik, dan human interest dari berita tersebut,’’ lanjut apoteker Ovan.
‘’Dengan demikian, berita seharusnya merupakan fakta yang menarik untuk disebarkan” ujar apoteker Ovan, peraih Nakes Teladan tingkat nasional itu.
Materi terakhir disampaikan oleh Eka Siswanto Syamsul, yang menyampaikan bahwa berita bisa ditulis dengan menggunakan pola piramida terbalik.
“Dengan piramida terbalik, berarti pesan berita disusun secara deduktif,’’ tutur Eka Siswanto.
‘’Kesimpulan dinyatakan lebih dulu pada paragraf pertama. Kemudian disusul dengan paragraf penjelasan dan uraian yang lebih rinci,’’ terang Eka Siswanto.
‘’Dengan demikian, pembaca mudah memahami berita dan memudahkan jurnalis menyusun berita,” ucap Eka Siswanto, apoteker yang juga Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda.
Apoteker Eka Siswanto juga menjelaskan bahwa hendaknya judul dibuat menarik, singkat dan padat karena judul merupakan inti dari isi berita.
“Judul adalah identitas berita. Berita sehebat apa pun tanpa ada judul tidak ada artinya,” ujar Eka Siswanto yang juga Tim Media Nasional PP IAI itu.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan mentoring terkait tugas penulisan berita yang telah dibuat oleh para peserta.
Narasumber memberikan masukan positif bagi para peserta sehingga tulisan berita lebih tersusun dengan baik dan dapat mudah dipahami.(Eka Siswanto Syamsul).***