Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Kanker Dan Bawang Dayak Sebagai Solusi Alternatif

Bawang Dayak
banner 120x600
banner 468x60

KANKER merupakan penyakit kronis yang termasuk dalam kategori mematikan di dunia.

Menurut World Health Organization (WHO), kanker menjadi salah satu penyebab utama kematian secara global.

Iklan ×

Penyakit ini termasuk dalam kategori immunocompromised, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan.

Pasien dengan immunocompromised seringkali mengalami defisiensi imun, membuat mereka rentan terhadap berbagai infeksi.

Bawang Dayak

Kemampuan sel kanker untuk memanfaatkan sifat epigenetik dalam pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal menjadi masalah utama dalam perkembangan penyakit ini.

Kanker ditandai dengan proliferasi sel yang tidak terkontrol. Sel kanker umumnya memiliki lebih banyak perubahan genetik dibandingkan sel normal, meskipun setiap jenis kanker memiliki kombinasi perubahan genetik yang unik.

Perubahan genetik ini tidak selalu menjadi penyebab langsung kanker, melainkan muncul seiring pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.

Bahkan, sel-sel dalam tumor yang sama dapat menunjukkan variasi perubahan genetik, seperti yang dijelaskan oleh Liu et al. (2020).

Baca Juga  Rayakan HUT IAI ke-70, PC IAI Padang-Mentawai Gelar Pengabdian Masyarakat

Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kanker meliputi keturunan, lingkungan, dan gaya hidup.

Salah satu gaya hidup yang menjadi risiko utama adalah kebiasaan merokok, yang berkontribusi besar terhadap kematian akibat kanker di seluruh dunia.

Kementerian Kesehatan RI (2015) menegaskan bahwa merokok merupakan salah satu penyebab utama kanker yang dapat dicegah.

Teori mutasi somatik, yang dikemukakan oleh Watson dan Crick (1953), menjadi dasar pemahaman tentang perkembangan kanker.

Teori ini menyatakan bahwa kanker dapat terjadi akibat gangguan pada gen. Mutasi genetik ini sering dipicu oleh faktor lingkungan seperti paparan karsinogen kimia, sinar-X, radiasi energi tinggi, dan infeksi virus.

Perubahan pada nukleotida DNA dapat mengakibatkan perubahan asam amino, yang pada akhirnya memengaruhi struktur dan fungsi protein, seperti dijelaskan oleh Sudiana (2008).

Bawang Dayak sebagai Obat Alternatif

Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) merupakan tanaman khas Kalimantan yang sering digunakan sebagai pengobatan alternatif kanker oleh masyarakat setempat.

Baca Juga  Pemprov NTT Gandeng 21 Organisasi Profesi Kesehatan, Teken MoU untuk Perkuat Layanan Kesehatan Masyarakat

Tanaman ini, terutama bagian umbinya, telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.

Analisis fitokimia menunjukkan bahwa umbi Bawang Dayak mengandung berbagai metabolit sekunder, seperti naftakuinon dan antrakuinon, yang berpotensi memiliki efek antikanker.

Penelitian Eka Siswanto Syamsul dkk. (2024) mengungkapkan bahwa ekstrak Bawang Dayak mengandung senyawa aktif seperti Eleuthosides A, Eleuthosides B, Quercetin, dan Oxyresveratrol.

Senyawa-senyawa ini diidentifikasi melalui metode High Resolution Liquid Chromatography Mass Spectrophotometer (HR-LCMS).

Penelitian ini juga menjelaskan mekanisme antikanker payudara secara in silico dengan menggunakan simulasi docking molekular pada target MCF-7 (5twz).

Secara empiris, Bawang Dayak telah digunakan untuk melawan kanker payudara, mencegah penyakit jantung, stroke, dan mengobati kista.

Pemanfaatan tanaman ini sebagai obat tradisional semakin berkembang di masyarakat, meskipun masih banyak yang mengandalkan metode pengolahan tradisional.

Penelitian oleh Dwi Lestari dkk. (2018) mendukung penggunaan Bawang Dayak dalam pengobatan alternatif.

Diduga, kandungan zat aktif dalam Bawang Dayak berperan sebagai pro-oksidan yang mampu menekan proliferasi sel kanker.

Baca Juga  Jamu: Warisan Budaya dan Sejarah Kesehatan Indonesia

Mekanisme ini terjadi melalui penghambatan jalur sinyal epidermal growth factor receptor/mitogen-activated protein kinase (EGFR/MAPK), phosphatidylinositide 3-kinase (PI3K), protein kinase B (Akt), serta faktor nuklir kappa-light-chain-enhancer of activated B cells (NF-kB).

Dengan menghambat jalur-jalur tersebut, diduga bawang dayak dapat mengaktifkan mekanisme kematian sel terprogram (apoptosis) pada sel kanker.

Bawang Dayak diduga memiliki mekanisme ganda dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain mengaktifkan protein anti-apoptosis, zat aktif dalam tanaman ini juga mampu menekan protein dan caspase pro-apoptosis.

Hal ini menunjukkan potensi bawang dayak sebagai agen terapi yang efektif dalam menginduksi kematian sel kanker secara terprogram, sehingga dapat menjadi alternatif pengobatan yang menjanjikan dalam melawan penyakit kanker.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan bawang dayak dalam pengobatan modern, terutama dalam menghadapi tantangan penyakit kronis seperti kanker.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90