Sleman, IAINews- Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu penyakit infeksi yang membutuhkan perhatian global untuk penanganannya. Indonesia sampai hari ini masih tercatat sebagai salah satu negara (peringkat ke dua) dengan penderita TB terbanyak di dunia.
Hal ini harus menjadi perhatian, terutama bagi institusi, organisasi, profesi maupun individu yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan untuk melakukan berbagai upaya dalam pencegahan dan pengendalian TB.
Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia (PSPA UII) memiliki program unggulan dalam sistem pembelajaran bagi mahasiswanya dengan menyelenggarakan interprofessional education (IPE).
Program ini merupakan praktik kolaborasi antara dua atau lebih profesi kesehatan yang saling mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kualitas kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.
PSPA UII memandang bahwa permasalahan TB yang ada di masyarakat bisa menjadi ajang pembelajaran mahasiswa dalam upaya promotif dan preventif yang diintegrasikan dengan program IPE dengan menggandeng jurusan keperawatan dan jurusan kesehatan lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta (POLKESYO)
Mahasiswa dari dua institusi Pendidikan dengan tiga disiplin ilmu yang berbeda ini diharapkan saling mengenal peran profesi lainnya untuk menumbuhkan rasa hormat dan menghargai kompetensi masing-masing serta bisa berkolaborasi membuat program promotif preventif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya dan pencegahan TB.
Program promotif preventif yang akan dilakukan adalah memberikan sosialisasi terkait gejala awal TB dan apa yang harus dilakukan masyarakat jika dirinya atau orang di sekitarnya mengalami gejala tersebut. Edukasi dan skrining TB juga menjadi rangkaian kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa dalam program IPE ini.
Pelaksana program preventif dan promotif harus memahami kondisi masyarakat, permasalahan terkait TB serta berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah. Berbagai dinamika dan sumber daya yang mendukung pengendalian TB harus diidentifikasi mahasiswa sebelum membuat program preventif dan promotif.
PSPA UII menggandeng dinas kesehatan kabupaten Sleman sebagai pemangku wilayah yang bertangung jawab di wilayah Sleman serta Siklus Indonesia yang merupakan organisasi nirlaba yang memberikan perhatian dan dukungan untuk program kesehatan termasuk masalah TB di dalamnya. Kedua institusi ini diharapkan memberikan bekal pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa untuk menambah wawasan tentang TB dan berbagai program yang bisa dilaksanakan untuk turut serta berpartisipasi dalam upaya pengendaliannya.
Kuliah pakar adalah format yang dipilih untuk menghadirkan dua narasumber dari dinas kesehatan dan Siklus Indonesia. Kegiatan yang diikuti oleh 132 mahasiswa dari dua kampus ini diselenggarakan secara hybrid, mahasiswa PSPA UII mengikuti langsung di ruangan sedangkan mahasiswa POLKESYO menyimak secara daring melalui platform zoom meeting.
Dokter Seruni Angreni Susila, M.P.H yang merupakan ketua tim kerja pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) dinas kesehatan kabupaten Sleman menyampaikan berbagai fakta tentang TB khususnya di wilayah kabupaten sleman dan berbagai upaya yang dilakukan untuk pencegahan dan pengendalianya. Yhanu Suryo Asmoro selaku program management and learning (PMEL) staf Siklus kabupaten Sleman menjelaskan tentang pentingnya kolaborasi seluruh komponen masyarakat untuk berperan dalam program penanggulangan TB di kabupaten Sleman.
Yhanu juga menyampaikan peluang Siklus sebagai komunitas pengelola program TB sangat membuka diri untuk kerjasama dengan berbagai pihak dalam memberikan edukasi TB ke masyarakat. Pantauan IAINews saat pelaksanaan kuliah pakar mahasiswa sangat antusias menyimak penjelasan serta mengajukan berbagai pertanyaan berkenaan dengan program yang akan dilakukan dalam IPE. Dokter Seruni menyampaikan apresiasinya kepada PSPA UII dan POLKESYO yang telah merancang program pembelajaran mahasiswa yang aplikatif dan kontributif serta membantu program pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian TB.
Pengelola IPE di PSPA UII, apt Lily Annisa, M.Clin.Pharm menambahkan bahwa setelah mengikuti kuliah pakar ini mahasiswa akan dibagi dalam 12 kelompok dan diterjunkan ke desa Donokerto, kecamatan Turi, Kabupaten Sleman untuk melaksanakan pembelajaran dan pengabdian dengan membuat program edukasi pencegahan dan pengendalian TB bagi masyarakat. Lily berharap kolaborasi yang apik ini bisa memberikan pengalaman pembelajaran bagi mahasiswa untuk menumbuhkan sikap sensitif dan peduli tergadap permasalahan kesehatan di sekitarnya.