MATARAM, IAINews – Inovasi produk perawatan kulit menjadi salah satu topik menarik diantara ratusan hasil penelitian yang dipresentasikan dalam PIT IAI 2024 yang berlangsung pada 29 – 31 Agustus 2024 lalu, di hotel Lombok Raya, Mataram.
Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2024 di Mataram, Lombok, NTB menjadi ajang penting bagi para peneliti dan praktisi di bidang farmasi untuk mempresentasikan berbagai inovasi terbaru dalam pengembangan produk perawatan kulit tersebut.
Sesi bertema ‘Penelitian dan Pengembangan Produk untuk Masalah Kulit’ yang dimoderatori oleh Muh. Akbar Bahar menyoroti delapan penelitian yang saling berkaitan, menggabungkan pendekatan teknologi dan bahan aktif untuk mengatasi berbagai masalah kulit secara efektif.
Salah satu tema utama yang mencuat dalam sesi ini adalah pemanfaatan teknologi nano untuk meningkatkan efikasi produk perawatan kulit.
Lutfi Chabib dari Universitas Islam Indonesia memperkenalkan nanoliposom minyak atsiri lavender (Lavandula angustifolia Mill.).
Minyak atsiri lavender ini digunakan sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan penetrasi dan bioavailabilitas bahan aktif pada kulit.
Dengan menggunakan nanoliposom, minyak atsiri lavender menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas penumbuhan rambut.
Ini adalah sebuah langkah maju untuk mengatasi keterbatasan sediaan topikal konvensional yang sering kali mengalami masalah stabilitas dan penetrasi.
Pendekatan teknologi nano juga terlihat dalam penelitian yang dilakukan oleh Monica Suryani dari Universitas Sari Mutiara Indonesia.
Monica Suryani berhasil mengembangkan nanoemulsi gel minyak zaitun dengan memanfaatkan minyak goreng bekas sebagai ko-surfaktan.
Inovasi ini tidak hanya memaksimalkan potensi bahan alami untuk perawatan kulit tetapi juga mengubah limbah menjadi komponen berharga.
Penelitian ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat berjalan seiring dengan efektivitas produk.
Selain teknologi nano, optimalisasi bahan aktif menjadi fokus utama yang diangkat dalam penelitian-penelitian seputar produk perawatan kulit ini.
Nurani Istiqomah dari PT Paragon Technology and Innovation membandingkan berbagai turunan Vitamin C untuk formulasi serum antioksidan.
Nurani Istiqomah menemukan bahwa 3-O-Ethyl Ascorbic Acid (EAA) memiliki stabilitas dan efektivitas terbaik dalam mengatasi tanda-tanda penuaan dini.
Hasil ini tidak hanya mempertegas pentingnya pemilihan bahan aktif yang tepat, tetapi juga menunjukkan bagaimana formulasi yang optimal dapat memberikan hasil yang signifikan bagi kesehatan kulit.
Melengkapi diskusi tentang produk perawatan kulit, HL Pinastika dari Paragon Technology and Innovation memperkenalkan pelembab dengan tekstur inovatif ‘water-break. yang dirancang untuk iklim tropis Indonesia.
Produk perawatan kulit ini mampu meningkatkan hidrasi dan memperbaiki sawar kulit, sambil memberikan sensasi segar yang menurunkan suhu kulit saat digunakan.
Inovasi ini menjawab kebutuhan spesifik konsumen di negara tropis, di mana suhu tinggi dan kelembaban dapat mengganggu keseimbangan kulit.
Hubungan antara perawatan kulit dan kinerja makeup juga menjadi sorotan dalam penelitian yang dilakukan oleh Margareta Anindya Christianti.
Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan skincare sebagai dasar makeup dapat meningkatkan tampilan dan daya tahan powder foundation.
Ini membuktikan bahwa perawatan kulit yang baik merupakan fondasi penting bagi hasil makeup yang optimal.
Hal ini sejalan dengan penelitian Nadila Sami Safitri yang mengeksplorasi penggunaan surface treatment lauroyl lysine pada pengisi serbuk untuk meningkatkan daya adhesi bedak wajah.
Dengan daya adhesi yang lebih baik, bedak wajah ini tidak mudah bergeser, memberikan solusi tahan lama yang diminati konsumen.
Tidak hanya berfokus pada kulit normal, penelitian Hilda Damayanti menawarkan solusi bagi kulit berminyak.
Hil;da Damayanti mengembangkan liquid foundation yang memiliki kemampuan oil control selama 24 jam.
Kombinasi bahan aktif zinc gluconate dan niacinamide dalam formulasi ini terbukti mampu mengurangi tampilan berminyak, memberikan hasil yang lebih tahan lama dan nyaman bagi pengguna dengan kulit berminyak.
Menutup rangkaian presentasi mengenai produk perawatan kulit ini, Ridha Agustina Kholifatun Nisa mengangkat pentingnya aspek keamanan dalam formulasi produk kosmetik, khususnya lip gloss.
Penelitiannya menyoroti pengaruh kombinasi dosis phytosteryl/octyldodecyl lauroyl glutamate dan pengawet terhadap efektivitas dan sensasi produk.
Temuan ini membuktikan bahwa dengan formulasi yang tepat, lip gloss dapat memenuhi standar keamanan tanpa menimbulkan sensasi yang tidak nyaman seperti menyengat atau iritasi.
Secara keseluruhan, penelitian-penelitian yang dipresentasikan dalam sesi ini menggambarkan upaya berkelanjutan para peneliti Indonesia dalam menciptakan produk perawatan kulit yang tidak hanya efektif tetapi juga aman dan berkelanjutan.
Dengan menggabungkan teknologi modern, inovasi formulasi, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan konsumen, industri kosmetik dan perawatan kulit di Indonesia semakin maju dalam menghadirkan solusi yang relevan dan berdampak positif.
PIT IAI 2024 bukan hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga menginspirasi kolaborasi lebih lanjut untuk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.***