MAKASSAR, IAINews – Merayakan HUT IAI ke-70, yang jatuh pada 18 Juni, PD IAI Sulawesi Selatan mengerahkan 159 apoteker untuk memberikan edukasi mengenai bahaya narkoba di masjid Nurul Kautsar, Jl Andi Mangerangi, Bongaya, Tamalate, Makassar pada Sabtu, 21 Juni 2025 lalu.
Secara nasional, HUT IAI ke-70 kali ini mengusung tema ’70 Tahun Melangkah, Terus Berfaedah dan Berkiprah’.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Perhimpunan Penyuluh Narkoba dan ATB (Apoteker Tanggap Bencana) PD IAI Sulawesi Selatan, dengan sasaran ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Kautsar .
Sebelum dimulai kegiatan penyuluhan para apoteker memberikan pelayanan informasi obat dengan pembagian leaflet Dagusibu (Dapatkan, gunakan, simpan dan buang obat dengan baik dan benar) dan vitamin kepada audiens.
Kegiatan dibuka oleh MC apt. Nur Yusroni Kaenong., S.Si. yang dilanjutkan dengan pembacaan doa sebelum penyuluhan dilaksanakan.
Dalam kesempatan itu, Lurah Bongaya, Suwaedah Andi Wawo, SAP menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada PD IAI Sulsel.
”Terima kasih telah memilih kelurahan Bongaya sebagai tempat berkegiatan dan semoga kegiatan hari ini dapat memberikan manfaat bagi warga kami,” ungkap Suwaedah Andi Wawo.
Sewaedah berharap para anggota majelis taklim akan meneruskan informasi yang mereka terima kepada anggota keluarga dan masyarakat di sekitarnya, sehingga masyarakat makin paham akan bahaya narkoba dan menghindarinya.
Acara dibuka oleh Ketua PD IAI Sulawesi Selatan, apt. Andi Alfian.,S.Si.,M.Si yang menyampaikan apresiasi tinggi terhadap para pengurus dan anggota IAI yang hadir hari itu.
”Apresiasi setinggi-tingginya kami PD IAI Sulawesi Selatan kepada masyarakat kelurahan Bongaya yang telah memberikan kesempatan kepada kami melalukan penyuluhan hari ini,’’ ungkap apt. Andi Alfian.
’’Penyuluhan yang kami lakukan hari ini adalah dalam rangkat HUT IAI ke-70. Kami berharap ini bukan kegiatan terakhir, tetapi pertama dan berkelanjutan,” harap apt Andi Alfian.
Bentuk kegiatan kolaborasi ini adalah pengabdian masyarakat berupa promosi kesehatan (penyuluhan dan edukasi narkoba), pelayanan informasi obat dan pembagian vitamin.
Penyuluhan dan edukasi Narkoba dibawakan oleh 2 pemateri yakni pemateri pertama apt. Sri Muntani.,S.Si., M.AP (Ketua ATB PD IAI SULSEL) membawakan materi ’Peran Keluarga dalam Pencegahan Penyalagunaan Narkoba’.
Menurut apt. Sri Muntani, dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda di Indonesia, peran keluarga sangatlah penting.
’’Keluarga memiliki kekuatan dalam membentuk sikap, nilai, dan perilaku anak-anak mereka. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki potensi untuk menghasilkan generasi yang kuat dan terhindar dari bahaya narkoba,’’ ungkap apt. Sri Muntani.
Narkoba, lanjut apt Sri Muntani adalah kependekan dari narkotika dan obat-obatan terlarang, yaitu zat atau substansi yang memiliki efek psikoaktif dan dapat menyebabkan ketergantungan pada penggunanya.
Mengonsumsi narkoba dapat memiliki dampak yang merusak bagi individu dan masyarakat. Beberapa dampak negatif narkoba antara lain: mengganggu kesehatan fisik dan mental, menurunkan produktivitas dan kualitas hidup, memicu tindakan kriminal dan kekerasan serta merusak hubungan sosial dan keluarga.
Mengetahui dengan baik mengenai narkoba dan dampaknya sangat penting dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba.
‘’Dengan pemahaman yang kuat tentang bahaya bahaya narkoba dan efek negatifnya, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan melindungi generasi muda dari ancaman tersebut,’’ kata apt. Sri Muntani.
Peran keluarga sangat penting dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan anggota keluarga maupun generasi muda secara umum. Keluarga memiliki peran utama dalam membangun fondasi yang kuat untuk kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarga.
Sebagai orangtua dan anggota keluarga, kita memiliki pengaruh yang besar terhadap anak-anak kita. Hal ini membuat peran keluarga dalam menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung sangat penting.
‘’Dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang tiada henti, kita dapat membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak kita, sehingga mereka merasa aman untuk berbagi dan berkomunikasi dengan kita tentang segala hal, termasuk masalah terkait narkoba,’’ urai apt Sri Muntani mengakhiri materinya.
Pemateri kedua apt. Akhmad Rifai.,S.Farm (Wakil ketua Perhimpunan Penyuluh Narkoba PD IAI Sulsel) menyampaikan ’Hukum dan Kebijakan Terkait Narkoba’.

Diawal menjelaskan mengenai kejahatan narkotika yang merupakan salah satu jenis kejahatan extraordinary crime.
Kejahatan narkotika merupakan kejahatan terorganisir lintas negara /internasional dan dapat menjadi ancaman serius karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan suatu bangsa.
’’Oleh karena itu kita perlu melakukan perlawanan terhadap penyalahgunaan dan tindak pidana narkotika yang menjadi tantangan seluruh negara di dunia termasuk Indonesia,’’ papar apt. Akhmad Rifai.
Apt. Akhmad Rifai kemudian menyampaikan gambaran ancaman narkotika di Indonesia. Diantaranya adalah adanya temuan jenis narkotika baru yakni 94 jenis narkotika baru (NPS) dan jumlahnya berkembang.
Dijelaskan pula mengenai wilayah penyebaran diseluruh pelosok, bagaimana aparat juga terjerat atau terkontaminasi dengan narkotika, potensi pasar yang melibatkan 3,33 juta penduduk Indonesia terjerat kasus narkoba, daya rusak, jaringan Internasional, dukungan modal, jalur masuk narkotika di Indonesia, penyalagunaan teknologi sehingga digunakan dalam jual beli narkotika ilegal, kerugian jiwa dan material akibat penyalahgunaan narkoba.
Apt. Akhmad Rifai kemudian memperkenalkan Program Desa/Kelurahan Bersinar kepada majelis taklim.
Progam Desa/Kelurahan Bersinar merupakan program unggulan yang melibatkan partisipasi aktif dan komitmen perangkat daerah bersama masyarakat desa dalam fasilitasi, pendampingan dan pembinaan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap dan prekursor narkotika (P4GN).***