Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Home Pharmacy Care Apoteker Puskesmas Batua, Pantau Penggunaan Oralit dan Zink pada Balita Diare.

Home pharmacy care apt Fitriani
Apt Fitriani Harry Yusuf melaksanakan home pharmacy care pada pasien balita diare
banner 120x600
banner 468x60

MAKASSAR, IAINews – Home Pharmacy Care menjadi implementasi paradigma patien oriented pharmaceutical yang kini menjadi pegangan para apoteker di dunia.

Salah satu yang melaksanakan home pharmacy care ini adalah apoteker di Puskesmas Batua, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Iklan ×

Home pharmacy care dilakukan oleh apt Fitriani Harry, Yusuf, S.Farm, M.Tr.Adm. Kes pada Kamis, 12 Desember 2024.

Home pharmacy care apt Fitriani
Apt Fitriani Harry Yusuf melaksanakan home pharmacy care pada pasien balita diare

Home pharmacy care antara lain dilaksanakan di Sermani Raya, kecamatan Panakkukang, kecamatan Manggala dan di wilayah kerja puskesmas Batua lainnya.

‘’Home pharmacy care yang saya laksanakan hari ini adalah pemantauan minum oralit dan zink pada balita diare,’’ ungkap apt Fitriani Harry Yusuf ditemui disela kegiatan home pharmacy care hari itu.

‘’Setiap bulan kami memantau sekitar 15 – 20 pasien di wilayah kerja puskesmas Batua,’’ lanjut apt Fitriani Harry Yusuf.

Home Pharmacy care apt Ummu Kalsum S.Si
Home pharmacy care apt Ummu Kalsum pada pasien balita diare

”Sebelum turun ke lokasi kami melakukan observasi terlebih dahulu, setiap bulannya kami akan turun jika ada kasus diare dengan melakukan pemantauan minum obat pasien, dan pemantauan ini dilakukan selama 10 hari,” tutur apt Fitriani Harry Yusuf.

Baca Juga  7 Penyakit pada Musim Hujan dan Cara Mengatasinya

Drug oriented ke patient oriented Pharmaceutical.

Home pharmacy care merupakan salah satu perwujudan pergeseran paradigma praktik kefarmasian dari drug oriented  menjadi  patient oriented Pharmaceutical.

Pergeseran paradigma ini mempengaruhi bentuk pelayanan kefarmasian di komunitas, rumah sakit, puskesmas, maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang lain.

Perubahan paradigma menjadikan apoteker berkewajiban meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Apoteker di pelayanan harus mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya, berinteraksi langsung dengan pasien di samping menerapkan keilmuannya di bidang farmasi.

HPC Fitriani dan PKPA Univeral
Home pharmacy care apt Fitriani Harry Yusuf dibantu mahasiswa PKPA Universitas Almarisah Madani Makassar

Apoteker di sarana pelayanan kesehatan mempunyai tanggung jawab dalam memberikan informasi yang tepat tentang terapi obat kepada pasien.

Home Pharmacy Care

Salah satu bentuk pharmaceutical care adalah home pharmacy care berupa kunjungan apoteker ke rumah pasien.

Pelayanan kefarmasian di rumah oleh apoteker atau home pharmacy care adalah pendampingan pasien oleh apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah dengan persetujuan pasien atau keluarganya.

Baca Juga  Ketua PC IAI Wajo Apt. Rahmah Mustarin Terima Penghargaan Apoteker Enterepreneur HKN ke-60

Pelayanan kefarmasian di rumah terutama untuk pasien yang tidak atau belum dapat menggunakan obat dan atau alat kesehatan secara mandiri.

Mereka adalah pasien yang memiliki kemungkinan mendapatkan risiko masalah terkait obat misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan sosial, karateristik obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan obat.

Pasien yang menjadi sasaran home pharmacy care juga adalah mereka yang masih bingung atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan obat dan atau alat kesehatan agar tercapai efek yang terbaik .

Prosedur Home Pharmacy care

Menurut apt Fitriani Harry Yusuf, data pasien yang menjadi sasaran home pharmacy care diambil dari resep yang masuk.

Saat obat diserahkan, apoteker memberikan edukasi mengenai obat yang diberikan yakni oralit dan zink.

Pada hari berikutnya dilakukan  kunjungan pasien untuk melihat  keadaan pasien dan memantau obat yang telah diberikan.

‘’Pemantauan antara lain apakah obat yang diberikan sudah diminum sesuai aturan, yakni tepat dosis dan indikasi,’’ jelas apt Fitriani Harry Yusuf yang juga apoteker penyuluh PD IAI Sulawesi Selatan.

Baca Juga  Apoteker Berorientasi Pada Pasien

‘’Home pharmacy care dilaksanakan selama 10 hari untuk masing-masing pasien diare, karena berkaitan dengan pemberian Zink yang harus diminum dalam jangka waktu 10 hari,’’ lanjut apt Fitriani Harry Yusuf.

“Point penting dalam pelaksaan home pharmacy care ini juga adalah kolaborasi, selain kami didampingi oleh beberapa apoteker yakni apt. Ummu Kalsum dan  dibantu oleh mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA), di tim kami melibatkan juga petugas surveilens yaitu Rita, SKM,” jelas apt Fitriani Harry Yusuf lebih lanjut

“Harapan kami sebagai apoteker dengan adanya home pharmacy care ini pasien bisa terjamin keadaanya, efektifitasnya dan keterjangkauan biaya pengobatan,’’ tutur apt Fitriani Harry Yusuf.

‘’Disamping itu juga meningkatkan pemahaman pasien dalam penggunaan obat, agar pasien terhindar dari obat yang tidak diinginkan dan terselesaikan masalah penggunaan obatnya,” tutup apt Fitriani Harry Yusuf.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90