Site icon IAI NEWS

Gubernur Sulsel: Apoteker Garda Depan Transformasi Layanan Kesehatan

Makassar, IAI News – Kehadiran lebih dari 1.500 apoteker dari seluruh Indonesia di Kota Makassar dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 2025 menjadi momen penting yang disambut hangat oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Ir. H. Andi Sudirman Sulaiman, S.T., M.Eng.

Dalam sambutannya pada acara pembukaan di Ballroom Phinisi, Hotel Claro Makassar, Kamis (28/8/2025), Gubernur menegaskan bahwa Sulawesi Selatan merasa bangga dan terhormat dapat menjadi tuan rumah perhelatan besar ini.

Ia menilai Rakernas dan PIT IAI 2025 bukan hanya sekadar agenda rutin organisasi profesi, melainkan momentum penting untuk memperkuat peran apoteker dalam pembangunan kesehatan nasional, khususnya di era transformasi layanan kesehatan.

Menurut Gubernur, peran apoteker sangat krusial dalam memastikan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Apoteker tidak hanya bertugas menyerahkan obat, tetapi juga memiliki kewenangan penuh dalam praktik kefarmasian mulai dari produksi, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penelitian dan pengembangan sediaan farmasi, hingga pelayanan langsung kepada masyarakat.

Semua aktivitas tersebut, katanya, merupakan bagian vital dari upaya mempercepat peningkatan akses serta mutu layanan kesehatan.

“Apoteker memastikan bahwa obat-obatan yang digunakan masyarakat aman, efektif, dan berkualitas. Semua ini sangat penting dalam mendukung transformasi sistem kesehatan yang sedang berjalan,” ujar Gubernur Andi Sudirman dalam sambutannya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa arah pembangunan kesehatan di Sulawesi Selatan berpijak pada visi “Sulsel Maju dan Berkarakter.” Kata maju dimaknai sebagai penyediaan layanan kesehatan yang modern, cepat tanggap, dan berbasis bukti ilmiah. Sedangkan berkarakter menekankan nilai integritas, empati, serta dedikasi seluruh tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya.

Dalam konteks nasional, Gubernur menekankan bahwa kebijakan pembangunan kesehatan bidang kefarmasian harus dikawal secara serius. Ia merujuk pada dua arah kebijakan utama dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI 2025–2029, yakni:

  1. Pemenuhan sediaan farmasi yang merata dan terjangkau.
  2. Penguatan sistem pengawasan pangan dan sediaan farmasi agar lebih efektif.

Kedua arah kebijakan tersebut, menurutnya, hanya bisa berhasil apabila seluruh pemangku kepentingan bekerja sama, termasuk apoteker yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan.

Gubernur juga menyampaikan apresiasinya atas inisiatif IAI dalam menyelenggarakan Rakernas dan PIT 2025.

Menurutnya, forum ini adalah ruang yang tepat untuk membahas isu-isu strategis, berbagi pengalaman, serta memperkuat kerja sama antarapoteker, baik di bidang perkembangan ilmu kefarmasian maupun pengelolaan sistem farmasi yang semakin kompleks.

“Saya percaya Rakernas dan PIT IAI 2025 akan menghasilkan gagasan strategis serta memperkuat sinergi profesi apoteker dengan berbagai pihak. Hal ini penting agar peran apoteker semakin nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur berharap agar seluruh peserta Rakernas dan PIT IAI 2025 dapat membawa pulang pengalaman berharga, memperluas jejaring kerja sama, dan semakin bersemangat dalam berkontribusi bagi kemajuan profesi serta bangsa.

Exit mobile version