MAKASSAR, IAINews – Perhelatan Rakernas dan PIT IAI 2025 akan digelar pada bulan Agustus mendatang di Kota Makassar. Berbagai persiapan telah dilakukan baik oleh Pengurus Pusat IAI maupun Pengurus Daerah IAI Sulawesi Selatan untuk menyukseskan agenda nasional tersebut.
Kamis, 26 Juni 2025 Panitia Rakernas dan PIT IAI 2025 berkesempatan bertemu dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dalam rangka menyampaikan progres persiapan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rakernas dan PIT IAI 2025.
Andi Sudirman Sulaiman dalam arahannya mengharapkan agar kegiatan Rakernas dan PIT IAI 2025 ini dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat dan memperluas peran apoteker dalam sistem layanan kesehatan, sekaligus mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang kefarmasian.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan siap mendukung pelaksanaan Rakernas dan PIT IAI 2025. Ini adalah ajang strategis yang akan mempertemukan ribuan apoteker dari seluruh Indonesia, serta berkontribusi pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan,” ungkap Andi Sudirman Sulaiman.
Lebih lanjut, Andi Sudirman Sulaiman menilai bahwa kegiatan nasional ini menjadi peluang bagi Makassar untuk menunjukkan diri sebagai tuan rumah yang kompeten dan berdaya saing dalam penyelenggaraan event keilmuan dan profesi berskala besar.
“Selain berdampak pada sektor kesehatan, kegiatan ini juga akan memberi multiplier effect bagi daerah, termasuk sektor ekonomi dan pariwisata. Kami siap berkolaborasi untuk menyukseskan acara ini,” ujarnya.
Tertarik Farmasi Veteriner
Salah satu poin yang berhasil mencuri perhatian Gubernur Sulawesi Seatanl, Andi Sudirman Sulaiman adalah keberadaan apotek veteriner.
Apotek veteriner adalah apotek yang khusus menjual obat-obatan dan alat kesehatan untuk hewan, serta memberikan pelayanan terkait kesehatan hewan, seperti menerima resep dokter hewan dan memberikan informasi terkait penggunaan obat.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman berharap agar kiranya IAI bisa mendirikan apotek veteriner di Makassar sebagai apotek veteriner pertama yang ada di Sulawesi Selatan.
Untuk diketahui, di Indonesia, apoteker veteriner ini sebelummya telah dikembangkan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Merespon hal tersebut, PD IAI Sulawesi Seatanl dan dibantu oleh PP IAI saat ini sedang mengkaji dan menjajaki peluang pendirian apotek veteriner tersebut.
Langkah srategis lainnya adalah akan segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk membahas regulasi dan aspek teknis lainnya mengingat hal ini melibatkan lintas sektoral.
Kedepannya, apotek veteriner memiliki peran penting dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan obat hewan, serta memastikan ketersediaan obat hewan yang aman dan berkualitas.
Di saat yang sama, seiring kehadiran apotek veteriner tentu saja membutuhkan tenaga apoteker veteriner yang kompeten untuk memberikan pelayanan yang tepat dan berkualitas.
Dengan demikian persoalan yang selama ini didapatkan di masyarakat dapat segera teratasi.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghindarkan praktek ekstra label serta membantu mengatasi masalah global dan one health terkait terjadinya resistensi antimikroba dan residu obat dalam produk pangan asal hewan melalui manajemen pemberian obat hewan yang baik, ideal dan rasional.
Dengan adanya apotik veteriner yang dilengkapi tenaga apoteker berkolaborasi dengan dokter hewan maka pelayanan resep maupun pelayan obat hewan ke klien akan terjamin kualitas dan keamanannya.***