Site icon IAI NEWS

Generasi Muda Melek Obat! Apore 2025 Hadirkan Edukasi Branding Apoteker dan Obat Tradisional di Badung

Badung, Bali @IAINews – Program Studi Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional (UNBI) sukses menggelar kegiatan edukatif bertajuk AKU APOTEKER REMAJA (APORE), yang menyasar siswa-siswi SMA di wilayah Badung. Berlangsung pada Jumat, 16 Mei 2025, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pengurus Daerah Bali dan Indonesian Young Pharmacists Group (IYPG) Bali.

Apore 2025 mengangkat dua topik utama yang sangat relevan bagi remaja saat ini, yaitu branding profesi apoteker dan edukasi DAGUSIBU pada obat tradisional. Uniknya, sesi edukasi tidak hanya disampaikan dalam bentuk ceramah, tapi dikemas dengan berbagai kegiatan kreatif yang membuat siswa antusias dari awal hingga akhir acara.

Es Krim Obat Tradisional: Ramuan Sehat, Rasa Nikmat

Salah satu daya tarik utama dalam Apore 2025 adalah demonstrasi pembuatan jamu dan es krim berbahan dasar ramuan obat tradisional. Para mahasiswa Farmasi Klinis menghadirkan inovasi kuliner sehat yang memadukan manfaat herbal dengan rasa yang disukai remaja.

Menggunakan bahan alami seperti kunyit, jahe merah, temulawak, dan daun mint, mahasiswa menunjukkan bahwa obat tradisional tidak selalu harus pahit. Ramuan tersebut diolah menjadi es krim herbal dengan berbagai varian rasa yang unik dan menyegarkan.

“Kami ingin menyampaikan bahwa obat tradisional bisa dikembangkan secara modern, bahkan menjadi produk yang ramah anak muda. Dengan inovasi ini, mereka tidak hanya tahu manfaatnya, tapi juga bisa menikmatinya,” jelas apt. Dewa Ayu Satrya Dewi, S.Farm., M.Si., sebagai penggagas Apore.

Kegiatan ini tak hanya memperkenalkan potensi pengembangan sediaan farmasi berbasis tradisional, tapi juga menginspirasi siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif di bidang kesehatan.

Games Edukasi: Belajar Sambil Bermain

Untuk menjaga semangat peserta, mahasiswa juga merancang games interaktif bertema farmasi, seperti tebak gambar obat, kuis DAGUSIBU, dan simulasi peran Apoteker. Hadiah menarik disiapkan bagi siswa yang aktif dan berhasil menjawab tantangan dengan benar.

“Game-nya seru! Jadi belajar DAGUSIBU itu nggak membosankan. Saya jadi tahu kalau obat itu harus disimpan dengan cara yang benar, dan ternyata apoteker bisa kasih tahu hal-hal penting tentang obat,” ujar salah siswa dari SMAN 1 Kuta Utara.

Kolaborasi 3 Sekolah, 3 PIC Inspiratif

Tiga sekolah menengah atas yang menjadi lokasi edukasi adalah:

SMAN 1 Kuta Utara – Koordinator: Ni Kadek Ari Handayani

SMAN 2 Kuta Utara – Koordinator: Ni Putu Anggun Eka Cahyani

SMAN 1 Mengwi – Koordinator: Ni Putu Ari Kumala Dewi

Ketiganya merupakan mahasiswa Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional yang tampil sebagai pendidik sebaya dan fasilitator kegiatan.

Inilah Farmasi Masa Kini, Inovatif dan Menginspirasi

Dosen pendamping, apt. Padmi Dewi, S.Farm., M.M., dan apt. Ni Putu Aryati Suryaningsih, S.Farm., M.Farm., menyampaikan apresiasi atas kreativitas mahasiswa dalam mendesain kegiatan edukatif yang relevan dan menyenangkan.

“Kegiatan ini bukan hanya mengenalkan profesi apoteker, tapi juga membentuk karakter mahasiswa yang komunikatif dan solutif. Inilah farmasi masa kini: bukan sekadar teori, tapi aksi nyata dengan pendekatan kreatif,” ungkap apt. Ni Putu Wintariani, S.Farm., M.Farm., salah satu narasumber pada kegiatan ini.

Harapan dari Siswa: “Farmasi Jadi Pilihan Kuliah Saya”

Seorang peserta dari SMAN 1 Mengwi, mengaku kegiatan ini membuka wawasannya tentang dunia farmasi.

“Saya kira farmasi itu cuma soal obat di apotek. Ternyata bisa juga menciptakan produk baru dari bahan tradisional. Sekarang saya jadi tertarik kuliah di Farmasi UNBI,” katanya dengan semangat.

Sinergi Berkelanjutan

Kegiatan ini turut didukung penuh oleh IAI PD Bali dan IYPG Bali yang melihat potensi besar generasi muda sebagai agen literasi kesehatan. Di akhir acara, para peserta menyampaikan komitmen bijak obat sebagai bentuk dukungan terhadap edukasi DAGUSIBU dan pengenalan peran apoteker.

Apore 2025 bukan sekadar acara edukasi, tetapi gerakan untuk membentuk generasi muda yang cerdas memilih obat, kreatif mengembangkan tradisi, dan siap menjadi bagian dari masa depan dunia farmasi Indonesia.***

Exit mobile version