SAAT libur sekolah. Seorang ayah mengajak sang anak yang berusia sebelas tahun pergi berlibur menusuri daerah pegunungan. Daerah yang mereka tuju terlihat sangat indah, sejuk, dan hening. Pepohonan menjulang tinggi diantara bukit-bukit dan pegunungan. Langkah demi langkah berayun antara sang anak dan sang ayah. Saking senangnya, sang anak melompat-lompat tetapi karena tidak hati-hati sang anak pun tergelincir.
“Aduuuuuhhhh”, ucap sang anak kesakitan.
Terdengar persis suara yang sama
“Aduuuuhhh”, berulang-ulang dari kejauhan di sisi pegunungan
“Siapa kamu?”, teriak anak lebih keras
“Siapa kamu?, suara teriakan yang sama terdengar jelas
Suasana kembali hening sang anak semakin penasaran. Apa yang dia tanyakan malah didengar ditanyakan kembali kepada dirinya. Sambil dengan nada yang kesal dia berteriak kembali
“Pengecut Kamu”
Terdengar kembali jawaban yang sama “Pengecut Kamu”
Akhirnya sang anak bertanya, “Ayah, siapa itu orang yang menirukan suara teriakan ku tadi?”
Dengan senyuman sang ayah menjawab, “Anakku perhatikan ucapan ayah baik-baik”
Sang ayah pun berteriak dengan keras ke arah pegunungan, “Kamu hebat”.
Terdengar suara balasan, “Kamu hebat” dengan keras pula dan berulang-ulang
Sang anak semakin bertanya-tanya. Dengan wajah kebingungan sang anak. Ayah menjelaskan “Suara yang memantul tadi itu biasanya disebut gema. Apa yang kita katakan akan kembali kepada diri kita sendiri”
Begitu pula dengan diksi positif. Tatkala kita mengatakan diksi positif maka gema diksi positif akan menantul kepada diri kita sendiri. Dikala kita sakit sambil berucap, “aku pasti sehat”, “aku bisa melewati semua ini”, “aku kuat” dan berbagai diksi positif lainnya yang akan memantulkan suaranya
Asalkan kita yakin dibersamai dengan mematuhi minum obat, merubah pola hidup yang keliru selama ini dan mengikuti anjuran dokter maupun apoteker, maka tidak menutup kemungkinan kesehatan akan kita raih kembali dengan lebih cepat.
Gema diksi positif bisa digunakan untuk kesembuhan. Apa yang kita ucapkan akan kembali menjadi apa yang kita rasakan. Ketika diksi positif kita ucapkan dan menjadi gema diksi positif maka kita pun akan merasakan diksi positif sebagai penyemangat diri dalam membantu pemulihan kesembuhan. Diksi positif ketika diucapkan akan menjadi gema diksi positif yang akan memantulkan energi positif dan berdampak positif untuk kesembuhan.
Dengan diksi positif setidaknya menjadikan pikiran kita jauh lebih jernih dan hati menjadi tenang dalam menjalani berbagai pengobatan diri. Sebab, kesembuhan sejati itu bukan terletak di luar diri, tapi terletak di dalam diri masing-masing.***