Kota Kupang, IAINews – Pada hari Kamis, 19 September 2024, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) berhasil menyelenggarakan konferensi internasional tahunan ketiga, yaitu The 3rd International Conference on Animal and Human Medical Science (ICAHMedScience).
Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, dengan sesi daring melalui Zoom dan luring di Hotel Aston, Kota Kupang, dari pukul 07.00 hingga 17.00 WITA.
Konferensi ini mengangkat tema “The Future of Healthcare: Innovation and Solution to Overcome The Global Threats of Emerging and Re-emerging Disease,” yang menyoroti berbagai tantangan dan solusi di bidang kesehatan.
Sebanyak 13 pembicara terlibat dalam acara ini, terdiri dari 5 keynote speakers dan 8 speakers yang berasal dari bidang kedokteran, kedokteran hewan, dan farmasi.
Keynote Speakers Berkualitas Internasional
Keynote speakers yang hadir dalam konferensi ini berasal dari berbagai negara. Di antaranya adalah Dr. Regina Karim dari Health and Happiness Group, Australia; Dr. John Weaver dari Australian-Indonesian Health Security (AIHSP); Prof. dr. ir. Henk Hogeveen dari Wageningen University and Research, Belanda; Prof. Tamaki Okabayashi dari Universitas Miyazaki, Jepang; dan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam dari Universitas Indonesia.


Dalam pemaparan materi, para keynote speakers membahas berbagai penyebab infeksi yang ditularkan oleh hewan sebagai vektor, yang dikenal sebagai zoonosis.
Dr. John Weaver menekankan pentingnya perhatian terhadap zoonosis di Indonesia, mengingat banyaknya penyakit tropis yang dominan bersifat zoonosis, seperti malaria, dengue, rabies, dan kecacingan.
Beliau juga menyoroti perlunya kebijakan yang mendukung kolaborasi antar profesional untuk meminimalisir penyebaran penyakit zoonosis dan penyakit tropis lainnya, seperti tuberkulosis dan kusta.
Lebih lanjut, Prof. Hogeveen dan Dr. Weaver menekankan pentingnya pemerintah Indonesia untuk mengatasi potensi resistansi antimikroba, yang menjadi tantangan serius dalam upaya menanggulangi penyebaran penyakit zoonosis.
Diskusi Penelitian Terkait Kesehatan dan Farmasi
Sesi pertama diskusi di bidang Medic and Pharmaceutics menampilkan empat pembicara, yaitu Dr. dr. Dwita Anastasia Deo, M.Sc; Dr. dr. Nicholas E. Handoyo, M.Med. Ed.; Dr. apt. Muhajirin Dean, S. Farm, M.Si; dan Dr. apt. Muntasir, S. Farm, M.Si.
Tema yang diangkat mencakup penyebaran dan penularan malaria di Sumba Barat Daya, kesehatan mental di kalangan civitas akademik, serta penggunaan faloak sebagai antihepatitis alami dan pencegahan rabies pada anjing peliharaan di Kota Kupang.
Dr. dr. Dwita Anastasia Deo, M.Sc, mempresentasikan data terkait angka kasus malaria di Sumba Barat Daya, sedangkan Dr. dr. Nicholas E. Handoyo, M.Med. Ed. menyampaikan tren peningkatan angka depresi di kalangan civitas akademik Universitas Nusa Cendana. Dr. Muntasir, S. Farm, M.Si mengangkat isu rendahnya pengetahuan masyarakat NTT, terutama di Kota Kupang, mengenai pentingnya vaksinasi rabies untuk hewan peliharaan.
Tingginya biaya vaksinasi menjadi tantangan yang memerlukan dukungan dari pemerintah.
Dalam diskusi terkait bahan alam, Dr. apt. Muhajirin Dean, S. Farm, M.Si memperkenalkan faloak, tumbuhan lokal NTT yang digunakan secara tradisional sebagai obat untuk penyakit kuning.
Beliau berhasil memproduksi beberapa prototipe produk jamu, seperti Fatis, Vicov, dan Gejolak.
Keterlibatan Peneliti dari Berbagai Lembaga
Konferensi internasional ini juga melibatkan peneliti dari berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Pertahanan (Unhan), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Universitas Timor.
Kegiatan ini ditutup secara resmi pada pukul 17.00 WITA oleh Dekan FKKH Undana, Dr. dr. Christina Olly Lada, S.Ked, M.Gizi. Beliau berharap antusiasme dan partisipasi yang sama dapat terwujud pada ICAHMedScience ke-4 yang direncanakan pada tahun 2025.