Denpasar, IAINews – Universitas Bali Internasional (UNBI) menyelenggarakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin, 2 September 2024, yang melibatkan Universitas Bakti Kencana (UBK) dan Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF ITB).
Acara ini berlangsung di Aula Universitas Bali Internasional dan dihadiri oleh para pimpinan institusi, termasuk Rektor UNBI, Rektor UBK, Dekan SF ITB, serta sejumlah dosen dari berbagai program studi.
MoU ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di bidang farmasi.
Rektor UNBI, Rektor UBK, dan Dekan SF ITB menyatakan komitmen mereka untuk memanfaatkan keunggulan masing-masing institusi guna memajukan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.
Dekan SF ITB, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Ph.D., dalam wawancara, menegaskan bahwa tujuan utama dari kolaborasi ini adalah mensinergikan keunggulan masing-masing institusi untuk menghasilkan produk yang memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas pendidikan.
Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan workshop bertema “Integrasi Kurikulum dalam Penelitian dan PKM”.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber yang membahas topik-topik yang saling melengkapi.
Narasumber pertama, Dr. apt. Agus Sulaiman, M.Si, Dekan Fakultas Farmasi UBK, membahas tentang kurikulum dan implementasi Outcome-Based Education (OBE).
Sementara itu, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Ph.D. dari SF ITB membahas tentang hilirisasi penelitian dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dalam bentuk paten dan komersialisasi.
Outcome-Based Education (OBE)
OBE adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada hasil atau capaian pembelajaran yang diharapkan dari peserta didik.
Metode ini menekankan pada apa yang siswa perlu ketahui, lakukan, dan capai sebagai hasil dari proses pendidikan mereka. Aspek kunci OBE meliputi:
- Tujuan Pembelajaran yang Jelas: OBE menuntut tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur, sehingga kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa menjadi lebih jelas.
- Fokus pada Hasil: Kurikulum, materi ajar, dan metode evaluasi dirancang untuk memastikan pencapaian hasil belajar yang diinginkan.
- Pengukuran dan Evaluasi: OBE menggunakan berbagai metode evaluasi yang dapat mengukur pencapaian hasil belajar secara akurat.
- Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, memberikan kesempatan yang sama untuk mencapai hasil pembelajaran yang ditetapkan.
- Penyesuaian Berkelanjutan: OBE memungkinkan penyesuaian berkelanjutan pada kurikulum dan metode pengajaran berdasarkan hasil evaluasi.
- Transparansi: Semua pihak terkait, termasuk mahasiswa dan dosen, memahami harapan dari proses pendidikan.
Keuntungan OBE mencakup keterukuran hasil belajar, fleksibilitas dalam pembelajaran, dan fokus pada pengembangan keterampilan praktis.
Namun, tantangan OBE termasuk perancangan kurikulum yang mendalam dan penerapan evaluasi yang tepat.
Hilirisasi Penelitian
Hilirisasi penelitian adalah proses mentransformasi hasil penelitian dari tahap pengembangan awal menjadi aplikasi praktis di masyarakat atau industri.
Tujuannya adalah memastikan hasil penelitian memiliki manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Aspek kunci hilirisasi meliputi:
- Transformasi Hasil Penelitian: Proses mengubah temuan penelitian menjadi produk, layanan, atau teknologi yang siap digunakan.
- Kolaborasi dengan Industri: Hilirisasi sering melibatkan kerja sama antara akademisi dan industri melalui paten, lisensi teknologi, atau kemitraan strategis.
- Komersialisasi: Melibatkan langkah-langkah seperti pendaftaran paten, pengembangan prototipe, dan peluncuran produk.
- Pengembangan Produk: Menguji dan menyempurnakan produk hasil penelitian melalui uji coba dan sertifikasi.
- Pengaruh terhadap Kebijakan dan Masyarakat: Hilirisasi dapat mempengaruhi kebijakan publik atau praktik profesional berdasarkan hasil penelitian.
- Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan bagi peneliti tentang keterampilan bisnis dan pemahaman industri untuk memastikan hilirisasi yang sukses.

Manfaat hilirisasi mencakup peningkatan kesejahteraan masyarakat, kontribusi pada perekonomian, dan relevansi akademik yang lebih nyata.
Penandatanganan MoU ini adalah langkah maju yang patut diapresiasi dalam upaya memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
Kerja sama antara ketiga institusi ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan dalam bidang farmasi serta memberikan manfaat yang luas bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat secara umum.