BENGKULU, IAINews – Di zaman modern seperti sekarang ini, penggunaan produk farmasi terus meningkat . Namun ternyata masyarakat masih banyak yang belum paham bagaimana pengelolaan obat rumah tangga dilakukan, agar manfaat obat dapat dirasakan maksimal.
Tujuan penggunaan profuk farmasi ini sangat beragam. Mulai dari upaya penyembuhan penyakit, sebagai suplemen kesehatan maupun tujuan lain.
‘’Meningkatnya penggunaan produk farmasi, terutama obat dan suplemen kesehatan terjadi bukan tanpa alasan,’’ papar apt Avrilya Iqoranny Susilo, S.Farm, M.Pharm,Sci, Ketua Pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat dosen Farmasi Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
‘’Meningkatnya perkembangan penyakit dan banyaknya iklan atau penawaran obat-obatan dan suplemen kesehatan merupakan salah satu faktor banyaknya masyarakat yang mengonsumsi obat-obatan,’’ lanjut apt Avrilya Susilo.
‘’Berbagai macam obat yang digunakan dapat ditemukan hampir disetiap rumah, mulai dari obat pereda rasa nyeri, obat penurun panas atau bahkan obat-obatan yang perolehannya harus berdasarkan resep dokter seperti antibiotik, obat anti hipertensi, obat anti diabetes dan lain-lain,’’ ungkap apt Avrilya.
Apt Avrilya Iqoranny bersama sejumlah dosen Farmasi Poltekkes Kemenkes Bengkulu melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat sebagai salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pengabdian masyarakat merupakan kewajiban dosen untuk dilaksanakan setiap tahunnya selain poin pengajaran dan penelitian.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu, 24 Agustus 2024 ini diikuti oleh Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di lingkungan Padang Harapan.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat saat ini.
‘’Tidak sedikit Kader PKK di lingkungan Padang Harapan, yang menjadi sasaran kegiatan ini, belum mengetahui tata laksana pengelolaan obat rumah tangga,’’ kata apt Avrilya Iqoranny Susilo.
‘’Bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang benar dan tepat dalam rumah tangga, merupakan pengetahuan yang penting untuk diketahui oleh kader PKK ini,’’ tambah apt Avrilya Iqoranny Susilo.
Pada kegiatan ini, para kader diajarkan bagaimana pengelolaan obat rumah tangga yang benar.
Diantara hal yang penting adalah mengapa obat yang aman dan berkualitas harus diperoleh dari toko obat, apotek dan sarana resmi kefarmasian lainnya.
‘’Dalam mendapatkan obat kita harus mengetahui penggolongan obat, mana yang boleh dibeli tanpa resep dokter dan wajib pakai resep dokter,’’ tutur apt Avrilya.
‘’Obat digunakan harus sesuai dengan indikasi penyakit yang diderita, tidak diperbolehkan menggunakan obat orang lain yang gejalanya hampir sama dengan yang kita rasakan agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat,’’ jelas apt Avrilya Iqoranny yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
“Dalam pengelolaan obat rumah tangga, hal lain yang harus diperhatikan adalah cara menyimpan obat,’’ kata apt Avrilya Iqoranny.
Penyimpanan obat juga memerlukan perhatian khusus karena masih ditemukan masyarakat yang menyimpan obat terutama sediaan sirup di kulkas atau lemari pendingin.
Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kualitas obat yang dikonsumsi.
Pengelolaan obat rumah tangga tahap akhir adalah pembuangan obat yang tidak bisa sembarangan dengan membuang ke tempat sampah.
Ada tahapan-tahapan tertentu untuk membuang obat-obat yang sudah kadaluarsa seperti sediaan tablet yang harus dihancurkan terlebih dahulu dan selanjutnya dikubur dalam tanah.
Blister pembungkusnya harus dipotong-potong terlebih dahulu baru dibuang ke tempat pembuangan sampah.
‘’Sediaan sirup dalam pengelolaan limbahnya harus dilarutkan terlebih dahulu baru boleh dibuang ke saluran air” tambahnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki tahap lanjut dengan pendampingan oleh para dosen kepada para kader dalam mendistribusikan ilmu yang mereka miliki kapada keluarga dan tetangga.
Untuk itu para kader mendapatkan kotak obat beserta isinya, buku saku dan leaflet tentang pengelolaan obat rumah tangga yang dapat digunakan sebagai sarana edukasi ke masyarakat sekitar.***