“Di mana tidak ada harapan, di situ tidak ada usaha keras” (Samuel Johnson, Sastrawan Inggris)
KETIKA kita ditimpa sakit, maka kita pun akan berharap agar lekas sembuh. Harapan yang di dalamnya bernuasa kebaikan dan keinginan yang baik, diawali dengan diksi positif ketika diucapkan maupun tidak diucapkan.
×
“Aku Yakin Aku Pasti Sembuh”.
Satu contoh diksi positif yang berisi harapan agar bisa sembuh. Tentunya, harapan adalah sesuatu keinginan supaya menjadi kenyataan.
Keinginan untuk sembuh, berharap agar menjadi kenyataan kesembuhan.
Jangan pernah terputus dengan harapan. Apapun kondisi kesehatan kita sekarang ini selalulah tak berhenti berharap.
Berharap agar diberikan kesehatan yang optimal. Diberikan kesehatan jiwa dan raga agar tidak terkena penyakit.
Kita ucapkan diksi-diksi positif demi berharap pada kesembuhan. Diksi positif yang akan menjadi penggerak sebagai usaha yang bisa dilakukan untuk menuju kesembuhan.
Jika ada harapan, kita pun akan berusaha memenuhi dan menggapai harapan tersebut. Hanya satu harapan orang yang sakit yakni segera sembuh dan pulih kembali agar bisa beraktivitas seperti biasanya.
Diksi positif itu harapan sehingga jika kita membiasakan berdiksi positif kita pun akan memupuk harapan di berbagai kondisi.
Bukan hanya digunakan saat kondisi sakit, dalam berbagai kondisi pun diksi positif bisa diterapkan.
Diksi positif itu harapan, tak ada salahnya kita gunakan diksi positif untuk memberikan harapan kepada diri, agar selanjutnya berusaha dengan keras untuk mewujudkan harapan tersebut.
Tanpa harapan, kita yang sudah menderita sakit parah, akan semakin terpuruk dengan kenyataan yang ada.
Di dalam bukunya Mark Manson yang berjudul Segala-galanya Ambyar, dia memberikan penjelasan mengenai konsep 3 pilar sebuah harapan (3 pilar ini kita kaitkan langsung dengan kesembuhan) antara lain:
Pertama, kontrol diri yang membuat kita dapat mengendalikan hidup kita sendiri. Dari sini, bisa kita petik bahwa hal yang paling utama ialah kita bisa mengontrol diri, mengkondisikan diri agar lebih tenang ketika dalam keadaan sakit.
Dengan diksi positif kita kontrol diri ini dengan berbagai ucapan penyemangat agar bisa bertahan dan menjalani semua ini hingga kelak diberikan kesembuhan.
Kedua, percaya pada suatu nilai dapat diperjuangkan. Jika nilai itu adalah kesembuhan, maka yakinlah bahwa kita pun bisa memperjuangkan kesembuhan itu sendiri.
Kita berjuang untuk sembuh, kita semangati diri dengan berbagai diksi positif agar menjalaninya terasa lebih ringan dan lebih bersemangat.
Ketiga, jadi bagian dari komunitas yang menghargai apa yang kita hargai. Saat kita bisa menghargai rasa sakit atau penyakit yang diderita, kita pun akan menghargai proses menuju kesembuhan.
Tidak ada yang ingin sakit tapi ketika sakit menghampiri, kita harus bisa menghargainya dan berjuang untuk bisa sembuh kembali.
Bagaimana cara kita memunculkan harapan? Mulailah dengan berdiksi positif.
