MAKASSAR, IAINews – Apoteker memiliki peran penting dalam upaya mencegah infeksi di rumah sakit.
Untuk itu mereka perlu memiliki ilmu yang cukup dalam upaya proses pembersihan dan disinfeksi di rumah sakit.
Guna meningkatkan ilmu dan ketrampilan apoteker dalam pembersihan dan disinfeksi di RS tersebut, Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Perhimpunan Sterilisasi Sentral Indonesia (DPD PPSI) Sulawesi Selatan menggelar workshop.

Workshop bertema Dibalik Proses Cleaning dan Disinfeksi, ‘The Basic of Cleaning and Disinfection as the first step in reprocessing medical devices’ ini diselenggarakan beberapa waktu lalu di Makassar.
Dua narasumber hadir dalam workshop kali ini, yaitu Ketua DPP PPSSI, Nina Kirana Poetri T, S.Kp.,MMRS serta apt. Diyah Ayu Citrawati., S.Farm.,M.Farm, seorang pakar di bidang cleaning dan disinfeksi.
Topik yang diangkat pada workshop ini diantaranya yakni precleaning and manual cleaning, automatic cleaning dan disinfection of medical devices.
Peserta untuk kegiatan ini sebanyak 120 peserta yang sebagian besar adalah apoteker yang bekerja di rumah sakit dan bertugas sebagai kepala Instalasi CSSD (Central Sterile Supply Department).
Diantaranya apoteker dari UPT RSUD Labuang Baji Makassar, RSU Yapika, RSUP Wahidin Sudirohusodo, RS Prima Husada, UPT RSUD Lamudekelleng, RS Pendidikan Unhas, RSUD Sinjai, UPT RSUD Nene Mallomo, RSUD Sultan Dg Raja Bulukumba, RSUD Tenriawaru Bone, dan RS lainnya yang ada di Sulawesi Selatan.

Dalam kesempatan itu, apt Mohammad Akhsan Murhady, Ketua DPD PSSI Sulawesi Selatan, menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang telah menyempatkan waktunya untuk mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh DPD PPSSI Sulawesi Selatan tersebut.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar.,M.Kes., M.M.,M.H. yang sekaligus membuka kegiatan workshop.
“Workshop ini merupakan salah satu kegiatan pengembangan diri kita dalam menjalankan tugas, artinya kita diarahkan jangan berhenti belajar, “learn throughout life” dan mari kita mencegah terjadinya infeksi,” ajak dr Ishaq Iskandar.
Materi pertama mengenai precleaning and manual cleaning disampaikan oleh Nina Kirana Poetri T, S.Kp.,MMRS.

Dalam kesempatan itu Nina Kirana Poetri menyampaikan mengenai pengertian cleaning atau pencucian.
Cleaning atau pencucian merupakan prosedur membersihkan obyek alat dari kotoran yang terlihat.
Proses ini bisa dilakukan secara manual atau otomatis menggunakan air dan detergent.
‘’Cleaning atau pencucian ini penting dilakukan sebelum proses sterilisasi, agar proses sterilisasi yang dilakukan dapat berjalan efektif,” jelas Nina Kirana Poetri.
Selanjutnya Nina Kirana Poetri menjelaskan secara detil bagaimana tahapan cleaning dilakukan. Apa saja parameter cleaning, serta air yang digunakan untuk cleaning.
Tidak kalah penting dalam proses ini adalah purifikasi air menggunakan sand filter, carbon filter, water softener serta reverse osmosis.
Nina Kirana Poetri juga memberikan rekomendasi kualitas air bagaimana verifikasi kualitas air dilakukan serta menjelaskan jenis-jenis kotoran yang menempel pada medical device.
Pemilihan detergen yang tepat sangat penting dalam proses cleaning. Detergent berfungsi untuk mengikat dan mengangkat kotoran.
Nina Kirana Poetri juga menjelaskan bagaimana menentukan housebold dengan clinical detergent yang digunakan, melakukan verifikasi hasil cleaning dan penggunaan sikat untuk instrument.
Melalui sebuah video, Nina Kirana Poetri menjelaskan tata cara cleaning atau pembersihan, sehingga peserta lebih mudah memahaminya.
Sementara itu dalam materi bertema automatic cleaning, apt. Diyah Ayu Citrawati., S.Farm.,M.Farm.memberikan pengetahuan mengenai metode pembersihan mekanis.
‘’Metode pembersihan mekanis dipilih dengan alasan karena merupakan metode yang konsisten, standar yang lebih tinggi, tervalidasi dan petugas menjadi lebih terlindungi,’’ ungkap apt Diyah Ayu Citrawati.
‘’Metode pembersihan mekanis dibagi menjadi dua yaitu medical washer dan medical washer disinfector,” jelas apt Diyah Ayu Citrawati.
Peran Apoteker dalam Sterilisasi Sentral
Menurut apt Mohammad Akhsan Murhady, Tugas Jabatan Fungsional Apoteker yaitu melaksanakan Praktik Kefarmasian yang salah satunya, sterilisasi sentral menurut regulasi yang dituangkan pada Permenpan nomor 13 tahun 2021.
Peran apoteker terhadap unit CSSD menurut Depkes RI yakni mengoperasikan alat sterilisasi (menyiapkan alat bahan yang diperlukan, mengadakan kerjasama dengan unit lain, melaksanakan instruksi yang diberikan dengan benar dan menggunakan alat sterilisasi dengan benar).
Peran lain adalah melakukan proses produksi, dekontaminasi, disinfeksi, sterilisasi dan distribusi juga monitoring dan evaluasi proses sterilisasi serta dokumentasi dan administrasi.
Ditemui usai workshop, Ketua DPD PSSI SULSEL mengatakan, setelah kegiatan ini akan ada pelatihan-pelatihan sesuai standar untuk para tenaga kesehatan, khususnya apoteker yang ditugaskan di CSSD.
Menurutnya, apoteker harus menjalankan tugas sesuai standar atau aturan, berdasarkan aturan WHO tahun 2016. Apoteker wajib mengikuti pelatihan dasar sesuai standar akreditasi.***