Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Cara Penularan Virus HIV

IMG 20250706 WA0025
banner 120x600
banner 468x60

MESKIPUN kesadaran masyarakat terhadap HIV dan AIDS terus meningkat, edukasi tentang cara penularan virus HIV masih sangat penting dilakukan. Pemahaman yang tepat menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran HIV dan komplikasi yang ditimbulkannya.

Secara umum, HIV (Human Immunodeficiency Virus) ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu dari orang yang telah terinfeksi. Siapa pun, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang, dapat terinfeksi HIV—termasuk bayi yang lahir dari ibu dengan HIV.

Iklan ×

Berikut adalah beberapa cara penularan HIV yang paling umum:

1. Hubungan Seksual Berisiko
HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman, baik melalui vagina, anal, maupun oral. Penularan dapat terjadi dari pria ke wanita atau sebaliknya, termasuk pada pasangan sesama jenis. Risiko meningkat jika tidak menggunakan kondom dan berganti-ganti pasangan. Salah satu langkah pencegahan paling efektif adalah menjaga kesetiaan dalam hubungan dan menggunakan alat pelindung seperti kondom bila dibutuhkan.

Baca Juga  Resistensi Antibiotik: Penyebab, Dampak, dan Cara Pencegahannya

2. Penggunaan Jarum Suntik Bergantian
Menggunakan jarum suntik secara bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV merupakan cara penularan yang sangat berisiko. Jarum suntik yang terkontaminasi darah bisa menjadi media transmisi virus secara langsung ke dalam tubuh.

3. Penularan dari Ibu ke Bayi
Seorang ibu yang positif HIV dapat menularkan virus kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau saat menyusui. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan HIV dan menjalani pengobatan antiretroviral guna menekan risiko penularan.

4. Risiko Pekerjaan di Bidang Kesehatan
Tenaga medis yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, atau klinik termasuk kelompok rentan terpapar HIV melalui kontak langsung dengan darah pasien. Cedera akibat tertusuk jarum (needle-stick injury) merupakan salah satu risiko. Penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap dan praktik kerja yang aman sangat penting untuk meminimalkan risiko ini.

Baca Juga  Kampung ASK ME DAGUSIBU: Pentingnya Kolaborasi dalam Penguatan Kontribusi dan Citra Apoteker di Masyarakat

Selain metode umum di atas, ada pula cara penularan HIV yang kurang dikenal masyarakat namun tetap perlu diwaspadai:

5. Transfusi Darah
Meskipun jarang terjadi saat ini, HIV bisa ditularkan melalui transfusi darah yang belum melalui proses skrining yang ketat. Untungnya, saat ini donor darah dan organ wajib melalui uji kelayakan, sehingga risiko ini semakin rendah.

6. Seks Oral
Seks oral tergolong risiko rendah, namun tetap bisa menjadi media penularan HIV jika terdapat luka atau sariawan di mulut. Risiko meningkat jika terjadi ejakulasi di dalam mulut tanpa perlindungan.

7. Penggunaan Mainan Seks Secara Bersama
Berbagi mainan seks yang belum disterilisasi juga dapat menularkan HIV, terutama jika terdapat sisa cairan tubuh di permukaannya. Disarankan untuk selalu membersihkan alat sebelum dan sesudah digunakan atau menggunakan pelindung seperti kondom pada mainan seks.

Baca Juga  Ancaman Ledakan Kasus HIV/AIDS di Indonesia

8. Tato dan Sulam Alis/Bibir
Prosedur seperti tato, sulam alis, atau sulam bibir juga berisiko menularkan HIV apabila jarum dan peralatan yang digunakan tidak steril. Oleh sebab itu, penting memilih tempat yang profesional dan memiliki standar kebersihan yang tinggi.

Melalui pemahaman yang menyeluruh tentang cara penularan HIV, diharapkan masyarakat dapat semakin waspada dan mengambil langkah preventif untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90