SIAPA yang masih ingat cerita rakyat “Bawang Merah Bawang Putih” ? Bawang Merah digambarkan sebagai tokoh yang jahat dan iri hati terhadap Bawang Putih, sementara Bawang Putih digambarkan sebagai sosok yang baik dan sabar.
Cerita ini seringkali menjadi perbandingan sifat-sifat buruk seperti iri hati dan keserakahan yang diwakili oleh Bawang Merah, dan sifat baik seperti kesabaran dan ketulusan yang diwakili oleh Bawang Putih.
Terlepas dari pesan moral yang ingin disampaikan melalui cerita rakyat tersebut, tulisan ini mencoba menghadirkan “sosok” bawang putih dalam artian sebenarnya.
Bawang putih adalah tanaman umum dengan akar berwarna putih berbentuk umbi lapis. Nama ilmiahnya adalah Allium sativum, tanaman ini adalah bagian dari familia Liliaceae (Lili).
Bawang putih umumnya tumbuh di dataran tinggi, tetapi varietas tertentu mampu tumbuh di dataran rendah.
Tanah yang berstektur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan pH netral menjadi media tumbuh yang baik. Lahan tanaman ini tidak boleh tergenang air.
Suhu yang cocok untuk budidaya di dataran tinggi berkisar antara 20-25°C dengan curah hujan sekitar 1.200-2.400 mm pertahun, sedangkan suhu untuk dataran rendah berkisar antara 27- 30°C.
Bawang putih dipakai baik untuk masakan maupun sebagai tanaman obat.
Saat bawang putih segar dihancurkan atau dicincang, enzim dalam umbinya dilepas dan sebuah senyawa yang mengandung sulfur (belerang) bernama allicin.
Sekumpulan manuskrip tua yang ditulis lebih dari 1500 tahun SM menegaskan bahwa bangsa Mesir kuno sangat mengandalkan bawang putih dalam dunia pengobatan.
Bawang putih merupakan salah satu tanaman obat paling tua dan dipercaya berasal dari benua Asia lebih dari 7.000 tahun yang lalu.
Pada abad pertengahan, bawang putih disebarluaskan ke daratan Eropa dan mulai digunakan untuk mengobati penyakit pes (sampar) dan penyakit jantung.
Selama beberapa abad, bawang putih digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati sejumlah penyakit infeksi.
Ya, seiring perjalanan waktu, kemanfaatan bawang putih terkadap kesehatan telah dikenal luas. Bawang putih memiliki kemampuan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah dan kolesterol, serta memiliki sifat antikanker.
Selain itu, bawang putih juga dapat membantu melawan infeksi, meningkatkan kesehatan jantung, dan bahkan memiliki potensi untuk mencegah beberapa jenis kanker.
Berikut adalah beberapa “kebaikan” bawang putih yang didukung oleh penelitian dan tradisi:
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Bawang putih mengandung senyawa allicin yang memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antijamur.
Mengonsumsi bawang putih, terutama mentah, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai infeksi dan penyakit.
- Menurunkan Tekanan Darah dan Kolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Bawang putih juga dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung.
- Sifat Anti-Kanker
Bawang putih mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker lambung, kanker payudara, dan kanker usus besar.
- Kesehatan Jantung
Kandungan allicin dalam bawang putih juga dapat membantu mencegah pembentukan plak di arteri, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
- Manfaat Lainnya
Bawang putih dapat membantu mengurangi peradangan dan melawan infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan seperti flu dan batuk.
Beberapa orang juga menggunakan bawang putih untuk mengatasi masalah kulit seperti jerawat.
Bawang putih juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan otak dan membantu mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Meskipun bawang putih memiliki banyak manfaat kesehatan, konsumsinya dalam jumlah besar, terutama bagi individu yang memiliki masalah lambung, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis.
Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti bau mulut atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi bawang putih.***