PADA Tarikh Baghdad dikisahkan oleh Al Khathib Al Baghdadi tentang riwayat seorang yang bernama Abu Thayyib. Abu Thayyib senantiasa mendoakan saudara-saudaranya.
Bahkan dia memiliki catatan 300 nama saudaranya yang selalu dia selipkan nama-namanya tersebut setiap kali berdoa setiap malam.
Dari kisah singkat di atas, kita jadi lebih mengerti bahwa di luar sana, ada orang yang mendoakan kita, bahkan ketika kita tidak tahu nama kita disebutkan di dalam doa mereka. Terlebih, saat kita sakit, orang-orang di sekitar kita pun akan mendoakan untuk kesembuhan kita.
Tak usah memikirkan siapa yang mendoakan kita. Lihatlah sekilas keluarga inti kita. Ayah, ibu, kakak, adik, pasangan, dan anak. Orang-orang terdekat yang sangat mencintai dan selalu mendoakan kesembuhan orang yang mereka cintai.
Dikala divonis suatu penyakit yang berat, kita tidak sendirian. Masih ada orang-orang di sekeliling kita yang mencintai dan mendoakan kesembuhan kita setiap hari.
Mereka tidak mengucapkan secara langsung, tapi mereka secara diam-diam mendoakan untuk kesembuhan kita.
Layaknya sang anak yang selalu didoakan sang ibu. Apakah sang ibu perlu memberitahu sang anak bahwa dia didoakan selalu oleh sang ibu? Tanpa dipinta pun bibir yang sudah mulai menua tersebut akan selalu terbasahi oleh doa-doa untuk anak-anaknya.
Doa adalah kekuatan yang dikirimkan secara tak terlihat. Ketika kita berdoa untuk diri sendiri maka kekuatan itu akan tumbuh dan muncul di dalam diri kita. Begitu pula saat ada orang lain yang mendoakan kita, kekuatan itu akan datang kepada orang yang didoakan.
Kita tidak berdoa sendirian, ada orang lain di sekitar kita yang turut mendoakan kesembuhan kita. Untuk itu selalu doakan pula orang-orang yang kita cintai dalam sepi, tanpa harus kita mengabari bahwa kita mendoakan mereka.
Dampak doa itu memang tidak dirasakan dengan cepat. Tapi, dengan doa itu sedikit demi sedikit akan ada kebaikan yang akan menghampiri lewat untaian doa. Kebaikan bagi orang yang mendoakan dan kebaikan bagi orang yang didoakan.
Banyak orang yang mencintaiku, sebuah diksi positif ini yang membuat kita bersemangat dalam kondisi apapun sebab kita akan bertahan dan berjuang untuk orang-orang yang mencintai dan kita cintai. Orang-orang tersebut pasti akan mendukung dan mendoakan kita menuju kesembuhan.
Mereka akan mendoakan kesembuhan kita agar kita bisa beraktivitas kembali dan segera pulih dari penyakit. Lewat doa untuk kita itulah yang mampu mereka persembahkan untuk orang-orang yang mereka cintai.
Cinta dan doa itu sebenarnya tidak bisa terlepaskan. Ketika kita mencintai seseorang maka kita akan mendoakannya dan disaat kita mendoakan seseorang berarti kita mencintainya.
Semakin banyak orang yang mencintai kita akan semakin banyak pula doa-doa dikirimkan untuk kesembuhan kita. Kesembuhan datangnya tidak hanya dari obat-obatan, tetapi kesembuhan juga datang dari berbagai doa yang sering dilantunkan.***