Makassar, IAI News – Rangkaian acara Welcome Dinner Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) 2025 Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) berlangsung meriah di Sky Garden & Pool lantai 6 Hotel Claro & Convention, Makassar, Selasa (26/8). Suasana hangat penuh keakraban tercipta dengan nuansa santai, di mana para peserta dan panitia hadir dengan balutan busana bertema tropical & pool party.
Namun dari seluruh rangkaian acara, satu atraksi berhasil memukau dan menyita perhatian ratusan peserta: Tari Pepe-Pepeka ri Makka.
Dari balik panggung, para penari muncul anggun mengenakan busana tradisional lengkap dengan passapu (ikat kepala khas Makassar). Di tangan mereka tergenggam obor yang kemudian dinyalakan, menandai dimulainya pertunjukan. Keheningan seketika berubah menjadi decak kagum ketika api itu ditempelkan ke tubuh, leher, hingga lengan para penari, namun sama sekali tidak melukai.
Beberapa peserta bahkan ikut penasaran dan antusias mencoba sensasi “dibakar api” tanpa cedera, menambah riuh keceriaan malam itu.
Di sisi lain, dentuman gandrang (gendang) berpadu dengan alunan pui’-pui’ (alat musik tiup khas Bugis-Makassar) mengiringi gerak penari. Suara musik yang ritmis dan sakral semakin mempertegas nuansa magis tarian ini, yang memang erat kaitannya dengan ritual budaya dan spiritual.
Puncak atraksi hadir ketika para penari menyemburkan minyak tanah ke arah obor, memunculkan ledakan api yang membumbung ke langit sebelum perlahan padam. Tepuk tangan dan sorakan kagum pun pecah dari para tamu.
Tari Pepe-Pepeka ri Makka bukan sekadar tontonan. Tarian ini merupakan warisan budaya leluhur Makassar yang telah ada sejak abad ke-17, semula berfungsi sebagai sarana dakwah Islam di Kesultanan Gowa dan menjadi ritual sakral dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Filosofinya sarat makna: api yang tak mampu membakar tubuh penari melambangkan keteguhan iman dan keberanian dalam menghadapi cobaan hidup. Kisah Nabi Ibrahim AS yang selamat dari kobaran api menjadi inspirasi utama tarian ini, menegaskan keyakinan spiritual bahwa kekuatan iman mampu mengalahkan segala rintangan.
Kini, fungsi tarian bergeser menjadi hiburan sekaligus identitas budaya Makassar yang terus dilestarikan, kerap tampil dalam berbagai hajatan, upacara, hingga acara besar penyambutan tamu kehormatan.
Dengan suguhan budaya yang autentik, Welcome Dinner Rakernas & PIT 2025 IAI bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga ruang untuk merasakan langsung kearifan lokal Makassar. Para peserta pun pulang membawa kesan mendalam, tak hanya tentang kehangatan kebersamaan, tetapi juga kekayaan tradisi yang mengakar di bumi Sulawesi Selatan.***