Makassar, IAINews – Belum lengkap rasanya ke Makassar jika belum singgah ke Toko Kopi Ujung. Terletak di Jalan Somba Opu, kedai ini bukan sekadar tempat menyeruput kopi. Ia adalah oase bagi para penikmat kopi sejati, saksi bisu jutaan percakapan, sekaligus ruang refleksi yang tanpa disadari mencerminkan sebuah profesi mulia: apoteker.
Saat fajar menyingsing, mentari menyapa pucuk-pucuk pohon kopi, mematangkan biji yang kelak akan disangrai menjadi secangkir energi. Proses ini mengingatkan pada lirik pembuka Hymne Ikatan Apoteker Indonesia:
×
“Dirimu terbit bagai mentari, bersinar terang pancarkan citra.”
Mentari membawa cahaya dan harapan, sebagaimana apoteker hadir untuk menerangi jalan kesehatan. Dengan amanah luhur, mereka memastikan mutu obat, memproduksi, mendistribusikan, melayani pasien, serta membimbing penggunaannya dengan benar.
Biji kopi khas Sulawesi yang disajikan di Toko Kopi Ujung diolah dengan penuh ketelitian. Proses sangrai presisi melahirkan aroma memikat dan rasa yang stabil. Hal ini serupa dengan etos kerja apoteker: setiap dosis, peracikan, dan pelayanan dilakukan dengan presisi, ketelitian, serta hati.
“Dikau apoteker Indonesia, majulah emban tugas nan mulia. Jadikan hadirmu jati dirimu, tegakkan cita kemanusiaan.”
Toko Kopi Ujung bukan hanya menjual kopi, melainkan pengalaman. Sama halnya dengan apoteker yang tak sekadar menyerahkan obat, tetapi juga menyampaikan edukasi, senyum, dan harapan. Kehadiran apoteker adalah jati diri yang melekat dalam menjaga mutu obat serta memastikan penggunaannya tepat.
Komunitas di Toko Kopi Ujung tumbuh secara organik. Pelanggan berbagi cerita, pemilik menyapa ramah, sementara para barista meracik dengan penuh dedikasi. Riuh rendah percakapan berpadu dengan seruput kopi, menciptakan harmoni keberagaman yang menyatu karena satu kata: kopi.
Begitu pula profesi apoteker, yang menyatukan beragam individu dalam tekad mulia. Mereka berpegang pada nilai kebangsaan, melayani tanpa pandang bulu, dan mengabdikan diri demi kesehatan seluruh rakyat Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika, Cerminan Apoteker Indonesia.
Toko Kopi Ujung di Makassar seakan berbisik: di setiap tetes kopi yang pekat, ada refleksi ketelitian; di setiap aroma yang menguar, ada cerminan ketulusan; dan di setiap kehangatan yang terasa, tergambar perjuangan para apoteker—yang dengan ikhlas dan senyum, senantiasa berjuang demi cita kemanusiaan.
