Site icon IAI NEWS

Apt. Yuri dalam Simposium 17 Rakernas dan PIT IAI 2025 : Apoteker Punya Peran Strategis Dalam Konseling Kontrasepsi Oral

MAKASSAR, IAINews – Berdasarkan Permenkes No 2 Tahun 2025, apoteker sebagai tenaga kesehatan, memiliki peran penting dalam pemberian KIE KB. Pil KB (oral kontrasepsi) termasuk dalam OWA (Obat Wajib Apotek), obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di apotek.

Apt. Yuri Pratiwi Utami menyampaikan hal itu dalam Simposium 17, rangkaian Rakernas dan PIT IAI 2025 di Makassar, Jumat 29 Agustus 2025 lalu.

apt. Yuri Pratiwi menjawab pertanyaan peserta simposium.

Apt Yuri membawakan topik “Different Women, Different Needs: The Pharmacist’s Guide to Personalized Contraceptive Counseling” yang membahas peran strategis apoteker dalam konseling kontrasepsi oral.

Berdasarkan Permenkes No 2 tahun 2025 tersebut, apoteker tegas disebutkan memiliki peran dalam memberikan konseling kontrasepsi oral.

Peran apoteker dalam konseling kontrasepsi oral terutama dalam memastikan pasien menggunakan obat dengan benar dan efektif.

Pendekatan 5A adalah kerangka kerja yang sistematis dan sangat berguna untuk membantu apoteker dalam memberikan konseling yang komprehensif.

Berikut adalah penjelasan peran apoteker dalam setiap tahapan 5A:

  1. Assess (Menilai)

Pada tahap ini, apoteker berperan untuk mengumpulkan informasi penting dari pasien. Ini adalah langkah awal yang krusial untuk menentukan jenis konseling yang sesuai. Apoteker harus:

  1. Advise (Memberikan Saran)

Setelah menilai, apoteker memberikan saran yang jelas dan personal berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan. Apoteker harus:

  1. Agree (Menyepakati)

Tahap ini melibatkan kolaborasi antara apoteker dan pasien untuk mencapai kesepakatan. Apoteker tidak hanya memberi saran, tetapi juga memastikan pasien setuju dan berkomitmen untuk mengikuti rencana yang telah disusun. Apoteker harus:

  1. Assist (Membantu)

​Apoteker memberikan bantuan praktis untuk memastikan pasien berhasil menggunakan kontrasepsi oral. Bantuan ini bisa berupa:

  1. Arrange (Menjadwalkan Tindak Lanjut)

​Tahap terakhir ini sangat penting untuk memastikan pasien tidak berhenti menggunakan pil dan untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul di kemudian hari. Apoteker harus:

”Melihat antusiasme peserta, kami dari DKT Indonesia Trainer sangat optimis, apoteker sebagai first contact, dapat berperan besar dalam melakukan KIE dan pemilihan metode kontrasepsi yang tepat,’’ ungkap apt. Yuri yang juga seorang akademisi di Fakultas Kedokteran UMB.

Simposium 17, Rakernas dan PIT IAI 2025

Simposium 17 ini merupakan salah satu materi yang sangat diminati oleh para apoteker yang hadir di Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia tahun 2025, dengan jumlah pendaftar peserta simposium sebanyak 500 orang.

‘’Sebagai salah satu DKI Indonesia Trainer, saya ingin menyampaikan terimakasih kepada PP IAI yang memberi kesempatan dan dukungan kepada DKT Indonesia dalam Rakernas dan PIT IAI 2025 kali ini,’’ ungkap apt Yuri Pratiwi Utami, yang merupakan salah satu DKT Indonesia Trainer.***

Exit mobile version