Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Apoteker Om-Idaman Tingkatkan Peran dalam Menekan Penyakit Tidak Menular

Om Idaman 1
Apt Mega Silviana, ketiga dari kanan saat bersama Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, SH (baju warna merah)
banner 120x600
banner 468x60

BANJARBARU, IAINews – Mendengar kata apoteker Om-Idaman yang terbayang adalah pria muda berprofesi apoteker dan lengkap memiliki semua yang dibutuhkan untuk sukses.

Tidak terlalu tepat, karena Om-Idaman bukan sosok apoteker melainkan sebuah inovasi berupa aplikasi yang memiliki semua kelengkapan fitur yang dibutuhkan, seperti yang diidamkan.

Iklan ×

‘’Kata om berasal dari home atau home care, sementara idaman saya sematkan, karena aplikasi ini sangat lengkap fiturnya dan sesuai dengan apa yang kita idamkan dalam melaksanakan home medication review,’’ jelas apt Mega Silviana, S.Farm pencipta Om-Idaman saat ditemui IAINews beberapa waktu lalu.

Berawal dari kegelisahan untuk mengatasi pasien-pasien penyakit tidak menular, dilaksanakanlah home medication review.

Om Idaman 2
Sosialisasi Om-Idaman di Puskesmas Banjarbaru Utara

Home medication review adalah kunjungan ke rumah untuk me-review obat, penyakit, penilaian kepatuhan minum obat, tingkat pengetahuan, luaran terapi, dan penilaian kepuasan pasien.

Dari hasil home medication review itu, apt Mega Silviana lalu menciptakan inovasi yang bernama Om-Idaman.

Baca Juga  PD IAI Kaltim Beri Dukungan Musyawarah Nasional ke-XX Ismafarsi di Samarinda

Inovasi ini muncul, didorong adanya Peraturan Walikota (Perwali) Kota Banjarbaru No. 26 Tahun 2022 tentang Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah (Home Care) pada masyarakat di Kota Banjarbaru.

Om-Idaman adalah home medication review pada masyarakat berpenyakit kronis di puskesmas Banjarbaru Utara yang diprakarsai oleh apt. Mega Silviana, S.Farm.

Inovasi Om-Idaman ini mengantarkan apt Mega Silviana meraih juara 1 tenaga kesehatan teladan Kota Banjarbaru tahun 2024.

Setelah itu, berkompetisi kembali di tingkat provinsi Kalimantan Selatan dan meraih terbaik kedua tenaga kesehatan teladan katagori puskesmas tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2024.

‘’Dengan adanya Om-Idaman semoga bisa menjadi salah satu usaha apoteker untuk meningkatkan pelayanan kesehatan primer,’’ tutur apt Mega Silviana yang juga seorang  pengurus di PC IAI Kabupaten Banjarbaru periode 2022-2026.

Inovasi Om-Idaman dilaksanakan dengan cara mengunjungi pasien dan melakukan pengecekan tensi, kadar glukosa/kadar kolesterol/kadar asam urat.

Baca Juga  Senator Terpilih Dapil Bengkulu Ternyata Seorang Apoteker, Siapakah dia ?

Setelah pengecekan dilakukan edukasi terhadap pasien dengan sebuah video yang telah disiapkan.

om Idaman 3
Pelatihan kader Om-Idaman

Selanjutnya, apoteker melakukan konseling pengobatan dan melakukan penilaian atas kepatuhan, pengetahuan, kualitas hidup dan kepuasan layanan.

Durasi yang dibutuhkan untuk setiap pasien yakni 20-30 menit tiap kunjungan, dengan kunjungan 1 bulan sekali selama 3 bulan.

Hingga saat ini pasien yang mengikuti Om-Idaman berjumlah 80 orang.

Beberapa tantangan yang dirasakan saat mengunjungi pasien yakni terkait waktu, karena hanya bisa dilakukan di luar jam pelayanan di puskesmas.

‘’Selain itu juga memastikan dan menemukan alamat pasien ini juga kendala tersendiri. Disamping itu ada beberapa masalah teknis pada saat terjun ke lapangan,’’ ungkap apt Mega Silviana.

Inovasi ini turut memanfaatkan teknologi antara lain penggunaan edukasi digital, aplikasi Home Medication Review (HMR),  penggunaan website www.om-idaman.com, dan pemanfaatan grup WhatApps untuk pasien penyakit tidak menular.

‘’Saat berkunjung langsung ke rumah pasien, kita bisa melihat langsung kisah-kisah perjuangan pasien untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,’’ ungkap apt Mega Silviana.

Baca Juga  Rayakan Tahun Baru Islam, Puluhan Anak Ikut Khitan ASIK Bersama ATB Banten dan Komunitas Sosial

‘’Ini juga menjadi inspirasi bagi apoteker untuk lebih simpati dan empati kepada mereka,’’ tutur apt Mega Silviana.

‘’Bahkan ada pasien yang hendak minta rutin dikunjungi walaupun harus bayar. Padahal ini adalah program dari puskesmas yang bersifat gratis,’’ ujar apoteker lulusan Universitas Islam Indonesia ini.

Peran apoteker tidak hanya ada di dalam puskesmas. Ternyata, masyarakat pun antusias dengan datangnya apoteker ke rumah-rumah mereka.

Dengan kehadiran apoteker ke rumah-rumah masyarakat, mereka merasa sangat diperhatikan dan dihargai keberadaannya, terlebih untuk pasien-pasien geriatri yang sangat memerlukan perhatian khusus terhadap penyakit yang ada pada diri mereka.

Om-Idaman hadir agar bisa meningkatkan peran apoteker untuk menekan penyakit kronis di masyarakat dan keberadaan apoteker pun semakin dirasakan oleh masyarakat secara luas.***

 

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90