Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Apotek Isma Farma, Apoteker Muda Lampung Raih Juara Lomba Video Inspiratif Apoteker Pharmapreneur Indonesia

Isma 1
banner 120x600
banner 468x60

MATARAM, IAINews –Bidang Kewirusahaan dan Kesejahteraan Anggota PP IAI menggelar Lomba Video Inspiratif Apoteker Pharmapreneur bersamaan dengan Rakernas dan PIT IAI 2024 lalu di Mataram, NTB.

Lomba kali ini diikuti oleh puluhan apoteker pharmapreneur dari seluruh Indonesia.

Iklan ×

Setelah rangkaian penilaian yang dilakukan oleh dewan juri, pemenang lomba diumumkan saat Gala Dinner Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) 2024, di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barar, 30 Agustus 2024.

Apt. Dwi Ismayati, M. Clin. Pharm yang berasal dari Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Lampung, berhasil meraih prestasi membanggakan dengan menyabet Juara ke-2.

Isma 2

Prestasi ini menempatkannya di posisi kedua setelah apt. Mokh. Safirudin, S.Farm., S.E yang berhasil meraih Juara 1.

Lomba Video Inspiratif Apoteker Pharmapreneur dimulai sejak akhir Juli lalu.

Pengumpulan video dilaksanakan dalam batas waktu 25 Juli sampai 25 Agustus 2024, dilanjutkan dengan proses penjurian pada 26 – 28 Agustus 2024.

Isma, sapaan akrab apt. Dwi Ismayati, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini.

Isma yang mengangkat tema video tentang perjalanan panjang nya punya apotek sendiri berhasil memukau dewan juri.

Baca Juga  Jurusan Farmasi Paling Kekinian di Era Modern: Pilihan Cerdas untuk Masa Depan

‘’Sejak kecil, saya sudah tertarik dengan dunia kesehatan. Saya melihat lingkungan di kampung saya yang kesulitan mendapatkan obat-obatan yang berkualitas. Sehingga saya merasa terpanggil untuk berkontribusi,’’ kata apt. Isma yang juga seorang relawan Apoteker Tanggap Bencana Lampung.

Isma 3

‘’Setelah lulus Apoteker, sebetulnya saya ingin langsung buka Apotek di kampung saya. Waktu itu belum dapat restu dari orang tua dan saya pun belum punya modal saat itu,’’ lanjut apt. Isma kepada IAINews.

Pada video tersebut, apt. Isma menjelaskan bagaimana perjalanannya menjadi seorang apoteker pharmapreneur.

Setelah lulus kuliah apt Isma memulai karir bekerja menjadi seorang praktisi Apoteker di Industri farmasi.

Setelah satu tahun berkecimpung di dunia industry farmasi, Isma mengambil keputusan yang berani untuk mengundurkan diri dari perusahaan farmasi dan memulai babak baru di dunia bisnis yang berbeda.

Apt Isma memutuskan untuk menjadi seorang apoteker pharmapreneur.

Memulai perjalanannya, apt Isma memilih mendirikan Perusahaan Pedagang Besar Farmasi (PBF).

Keputusannya keluar dari industri farmasi ini tentu menarik perhatian. Ini mengingat stabilitas yang umumnya ditawarkan oleh industri farmasi.

Isma mengungkapkan bahwa ia tertarik dengan tantangan baru dan ingin berkontribusi dalam membangun perusahaan PBF ini sejak awal.

Baca Juga  Efisiensi Pengadaan Obat JKN 2024: Integrasi Data dan Katalog Elektronik Sektoral

Selama menjadi Penanggung Jawab di PBF, Isma diberikan kewenangan oleh pemilik modal mulai dari pendirian PBF, pengajuan sertifikasi CDOB, sampai dengan target omset dan mencari relasi di dunia bisnis.

Setelah dua tahun, PBF semakin berkembang dengan cepat dan pesat, Isma kembali memutuskan untuk resign.

Isma kemudian kembali memulai karir di pelayanan apotek. Sama hal nya dengan PBF, apotek tempat Isma bekerja merupakan apotek baru yang akan didirikan.

Isma diamanahkan kembali untuk membangun apotek dari awal pendirian, perizinan hingga apotek stabil.

Berbekal pengalaman menjadi Apoteker selama 7 tahun, dengan relasi dan tabungan yang dimiliki, akhirnya Isma membuka apoteknya sendiri pada Maret 2024.

‘’Modal awal Rp 100 juta, dengan alokasi dana 20% untuk sewa bangunan, 45% untuk kebutuhan obat-obatan, 5% untuk perizinan, 10% untuk biaya operasional, dan 20% sebagai ssafety money,’’ jelas Isma terkait anggaran awal membuka bisnis apotek.

‘’Sebelum pembukaan apotek, saya melakukan study kelayakan mulai dari mencari lokasi yang strategis, perhitungan break event point atau titik impas, perhitungan return of investment sampai dengan perhitungan pay back period atau jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menutupi biaya investasi,’’ lanjut apt. Isma

Baca Juga  Apakah Apoteker Hanya Bertugas di Apotek?

Menurut Isma, 3 bulan pertama bukan hal yang mudah. Omset yang diperoleh masih dibawah target.

Salah satu hal yang membedakan apotek Isma Farma adalah komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

Apotek Isma Farma selalu siap membantu memberikan informasi tentang obat-obatan, dan memberikan solusi yang tepat untuk setiap masalah kesehatan.

‘’Kedepannya, saya yakin dan percaya bahwa apotek Isma Farma akan menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk mendapatkan obat-obatan dan konsultasi kesehatan secara cepat dan tepat” tutur Isma penuh semangat.

‘’Kami juga berharap, apotek Isma Farma dapat memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat melalui kolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia melalui program edukasi hingga pengobatan kesehatan secara gratis,’’ tutup Isma akan harapannya.

Kemenangan apt. Isma ini membuktikan bahwa apoteker muda memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor kesehatan di Indonesia, sebagai seorang apoteker pharmapreneur.

Prestasi yang diraihnya diharapkan dapat menjadi motivasi bagi apoteker muda lainnya untuk terus berinovasi dan berkarya.***

 

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90