Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Anak yang Dilahirkan Melalui Bayi Tabung: Risiko Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diketahui

newborn baby sleeping embrace mother scaled
https://www.freepik.com/
banner 120x600
banner 468x60

SEBUAH penelitian yang dipublikasikan oleh European Society of Cardiology (ESC) dalam European Heart Journal menunjukkan bahwa anak yang lahir melalui teknologi reproduksi berbantuan, seperti program bayi tabung (fertilisasi in vitro atau injeksi sperma intrasitoplasma), memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung bawaan dibandingkan dengan anak yang dikandung secara spontan.

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Meskipun penyebabnya sebagian besar tidak diketahui, kelainan kromosom, faktor genetik, dan lingkungan dapat berkontribusi sebagai faktor risiko.

Iklan ×

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tersebut antara lain usia ibu, kebiasaan merokok, diabetes, obesitas, serta penggunaan obat selama kehamilan, seperti antidepresan atau antiepilepsi. Ibu dengan riwayat penyakit jantung bawaan juga termasuk dalam kategori risiko.

Baca Juga  BPOM Perketat Pengawasan Produk Pangan Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Analisis dalam studi ini melibatkan 7.747.637 anak yang lahir di Denmark (1994-2014), Finlandia (1990-2014), Norwegia (1984-2015), dan Swedia (1987-2015), termasuk 171.735 anak yang lahir melalui program bayi tabung.

Penelitian ini menganalisis data anak yang lahir dari fertilisasi in vitro, injeksi sperma intrasitoplasma, transfer embrio beku dan segar, serta kehamilan secara spontan. Hubungan antara program bayi tabung dan penyakit jantung bawaan dianalisis menggunakan regresi logistik multivariabel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung bawaan mayor terdeteksi pada 3.159 anak yang lahir melalui program bayi tabung dan 86.824 anak yang lahir secara spontan.

Penyakit jantung bawaan yang lebih berat terdeteksi pada 594 anak lahir dengan program bayi tabung, dibandingkan dengan 19.375 anak lahir secara spontan. Risiko serupa ditemukan pada metode fertilisasi in vitro dan injeksi sperma intrasitoplasma, serta antara transfer embrio beku dan segar.

Baca Juga  Tabungan Hari Tua Yang Terlupakan

Studi ini mengungkapkan efek buruk dari program bayi tabung, di mana meskipun sebagian besar anak dengan penyakit jantung bawaan dapat bertahan hidup hingga dewasa, mereka tetap menghadapi masalah kesehatan jangka panjang.

Data menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja dengan penyakit jantung bawaan memiliki risiko stroke iskemik 11 kali lipat lebih tinggi. Di kalangan orang dewasa, mereka berisiko mengalami hipertensi arteri pulmonalis dan endokarditis.

Selain itu, orang dewasa di bawah usia 42 tahun dengan penyakit jantung bawaan berisiko mengalami gagal jantung kongesti dan atrial fibrilasi.

Berdasarkan temuan studi ini, diperlukan pemantauan, analisis risiko, dan perawatan yang lebih baik bagi ibu hamil yang menjalani program bayi tabung.

Baca Juga  Mengenal Pronicy dan Deksametason: Duo Obat “Penggemuk Badan”

Penelitian dan pengembangan berkelanjutan terhadap metode observasi dan terapi juga sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung bawaan pada anak-anak yang dikandung melalui program bayi tabung.

Literatur
Sargisian N, Petzold M, Furenäs E, Gissler M, Spangmose AL, Malchau Lauesgaard S, Opdahl S, Pinborg A, Henningsen AA, Westvik-Johari K, Rono K, Bergh C, Wennerholm UB. 2024. Congenital heart defects in children born after assisted reproductive technology: a CoNARTaS study. European Heart Journal. doi: 10.1093/eurheartj/ehae572. PMID: 39326528.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90