JAMBI, IAINews – Suasana Kantor Lurah Sukakarya, Kecamatan Kota Baru, Jambi, Kamis, 4 September 2025 lalu, tampak berbeda dari biasanya. Sebanyak 27 warga Kelurahan Sukakarya berkumpul di Kantor Lurah untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Sehat Bersama Apoteker: Edukasi dan Pengenalan Penggunaan Obat yang Bijak”.
Acara ini dibuka langsung oleh Lurah Sukakarya, Nilawati, SE. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada tim pengabdi. “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Semoga warga bisa lebih menjaga kesehatan keluarga melalui pemahaman yang benar tentang obat,” ujarnya.

Dengan memahami cara menggunakan obat yang benar, masyarakat bisa lebih menjaga kesehatan keluarga sekaligus mencegah dampak buruk akibat kesalahan penggunaan obat,” jelas Nilawati
Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Jambi dalam Program Kemitraan Masyarakat, yang bertujuan mendekatkan edukasi kesehatan kepada warga sekaligus meningkatkan peran apoteker di tengah masyarakat.
Berbeda dengan kegiatan sosialisasi biasa, acara ini diawali dengan pretes. Sebanyak 15 pertanyaan diberikan kepada warga untuk mengukur pemahaman awal mereka tentang penggunaan obat.
Selanjutnya, tim dari Poltekkes Kemenkes Jambi yang dipimpin apt. Mesa Sukmadani Rusdi, M.Sc., bersama Sofiyetti, S.Gz., M.Gizi, menyampaikan materi edukasi. Masyarakat diperkenalkan pada berbagai hal penting seputar obat: mulai dari peran apoteker, golongan obat yang beredar, hingga prinsip penggunaan obat yang rasional.
Salah satu yang ditekankan adalah Prinsip 5 Tepat: tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu. Materi ini disampaikan dengan contoh-contoh sederhana, misalnya obat hipertensi milik ayah tidak boleh digunakan oleh ibu, atau antibiotik harus diminum sesuai jadwal, tidak boleh asal-asalan.
Selain itu, warga juga diajak mengenal pedoman DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang Obat dengan benar). Pedoman praktis ini menekankan pentingnya membeli obat di tempat resmi, mengikuti aturan pakai, menyimpan obat dengan benar, dan tidak membuang obat sembarangan agar tidak mencemari lingkungan.

Suasana semakin hangat saat sesi tanya jawab. Banyak warga yang mengangkat tangan, mengajukan pertanyaan seputar obat yang sering digunakan sehari-hari. Mulai dari aturan minum obat, cara menyimpan obat anak, hingga swamedikasi atau pengobatan sendiri di rumah.
Pertanyaan seputar swamedikasi menjadi sorotan karena masih banyak warga yang terbiasa membeli obat tanpa resep. Tim apoteker menekankan bahwa swamedikasi boleh dilakukan, tetapi harus disertai pengetahuan yang cukup dan sebaiknya tetap berkonsultasi dengan apoteker.
“Obat bisa menyembuhkan, tapi bila salah digunakan justru bisa berbahaya. Karena itu, jangan ragu bertanya pada apoteker sebelum memutuskan minum obat sendiri,” pesan apt. Mesa Sukmadani Rusdi, M.Sc.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Babinkamtibmas Kelurahan Sukakarya serta para Ketua RT di lingkungan setempat. Kehadiran tokoh-tokoh masyarakat ini menambah semangat peserta sekaligus memperkuat pesan bahwa edukasi kesehatan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik tenaga medis.
Lurah Nilawati, SE juga menegaskan pentingnya kolaborasi. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan. Masyarakat butuh pendampingan, apalagi terkait obat yang setiap hari bersentuhan langsung dengan kehidupan mereka,” ujarnya.
Setelah seluruh materi disampaikan, warga kembali mengerjakan postes dengan kuesioner yang sama. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pemahaman signifikan dibandingkan pretes. Mayoritas peserta mampu menjawab pertanyaan dengan lebih tepat, menandakan bahwa edukasi yang diberikan berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, warga Sukakarya diharapkan semakin bijak dalam menggunakan obat. Prinsip 5 Tepat dan DAGUSIBU kini bukan sekadar teori, tetapi panduan praktis yang bisa diterapkan sehari-hari.
Lebih dari itu, antusiasme warga dalam bertanya membuktikan bahwa masyarakat sebenarnya haus informasi tentang kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mendekatkan apoteker kepada masyarakat sebagai sahabat kesehatan.***