Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Inovasi Dosen Farmasi Unila, Ubah Gulma Sintrong Menjadi Teh Herbal Sinvia

Teh Sinvia dari herba Sintrong inovasi dosen Farmasi Universitas Lampung
banner 120x600
banner 468x60

LAMPUNG, IAINews – Tim Dosen Pengabdi Unila menciptakan inovasi teh herbal Sinvia dari gulma Sintrong dengan kandungan antioksidan dan manfaat bagi penderita diabetes dan darah tinggi.

Herba sintrong memiliki kandungan fenolik sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, serta diproses menjadi produk teh herbal siap dijual.

Iklan ×

Kegiatan PKM disosialisasikan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai tambah ekonomi melalui pemberdayaan potensi herba sintrong.

Teh Sinvia dari herba Sintrong inovasi dosen Farmasi Universitas Lampung

Tim Dosen Pengabdi Universitas Lampung (Unila) membuat inovasi pembuatan teh herbal Sinvia, menggunakan gulma sintrong yang kaya antioksidan dan bermanfaat untuk penderita diabetes dan darah tinggi.

Inovasi tersebut diimplementasikan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Unggulan (PKMU)  di Pekon Gunung Terang, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus.

Apt. Zulpakor Oktoba, dosen Farmasi Fakultas Kedokteran Unila yang juga tim dosen pengabdi  mengatakan, gulma sintrong memiliki kandungan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, diantaranya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi stres, melindungi tubuh dari penyakit kronis, meredakan peradangan, dan melindungi dari kerusakan oksidatif yang menyebabkan penuaan dini.

Baca Juga  Apoteker Sumbar Tanggap Bencana Galodo 2024

“Inovasi pembuatan teh herbal dengan memanfaatkan herba sintrong dicampur dengan gula alami dari daun stevia (Stevia rebaudiana) yang aman untuk penderita diabetes dan darah tinggi,” ungkap apt. Zulpakor Oktoba, Rabu, 22 Agustus 2025.

Tim dosen pengabdi Universitas Lampung memberikan edukasi mengenai herba sintrong.
  1. Manfaat daun sintrong bagi tubuh

Menurut Zulpakor, selama ini daun sintrong dikenal sebagai gulma atau rumput liar namun sering dimanfaatkan untuk lalapan makanan dan pemanfaatannya belum optimal, hanya sebatas dikonsumsi sebagai sayuran lalapan.

“Padahal, daun sintrong diketahui mengandung senyawa fenolik sebagai antioksidan yang dapat menghambat aktivitas radikal bebas pada tubuh manusia dan dimanfaatkan sebagai minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh,” jelas apt. Zulpakor Oktoba.

  1. Produk siap dijual dan didaftarkan jadi produk unggulan
Baca Juga  115 Relawan Catatkan Diri dalam Aksi Donor Darah Kolaborasi GP Farmasi, Hisfardis dan PMI

Zulpakor menjelaskan, proses pengolahan simplisia daun pandan wangi kering. Praktik dimulai dari perlakuan pencucian, pemotongan, pengeringan, sortasi pemilahan sintrong kering yang laik untuk dijadikan teh, hingga tahap penghalusan dan pencampuran dengan stevia.

Menurutnya, praktik dipandu oleh dosen tim pengabdi Afriyani dari Bidang Farmasetika dan Teknologi Formulasi, hingga proses pengemasan menjadi produk teh herbal siap dinikmati dan dijual dengan didaftarkan sebagai unggulan P-IRT.

Selain itu, tahapan proses pemasaran produk teh herbal juga disosialisasikan dalam kegiatan PKM oleh dosen jurusan Agribisnis Amanda Putra Seta, yang menjelaskan secara gamblang alur proses dan strategi pemasaran produk melalui dunia maya.

“Kedatangan tim PKM Unila sangat dinanti dan disambut antusias oleh kelompok tani, terutama ibu-ibu KWT. Melalui PKM dengan metode penyuluhan atau edukasi, masyarakat mendapat wawasan pengetahuan baru terkait potensi tanaman di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Baca Juga  Melihat Masa Depan dari Dekat: Peserta OLSASTIFA 2025 Terpukau oleh Fasilitas STIFARM Padang
Tim dosen pengabdi Universitas Lampung menambah ketrampilan mengelola herba sintrong menjadi teh yang bermanfaat untuk kesehatan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
  1. Tambah keterampilan warga desa dan tingkatkan ekonomi

Tak hanya itu, keterampilan baru dalam pengelolaan dan pengolahan produk, serta peluangnya untuk dimanfaatkan juga diperoleh. Semuanya dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi desa maupun keluarga kelompok tani.

“Inilah tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Kami ingin memastikan kapasitas masyarakat dan kesejahteraan meningkat, melalui pemberdayaan potensi daun sintrong yaitu pelatihan pembuatan produk teh Sinvia, minuman teh herbal dari campuran daun sintrong dan daun stevia,” ujar Zulpakor.

Pihaknya berharap, masyarakat Kelompok Tani Pekon Gunung Terang dapat benar-benar mengaplikasikan hasil sosialisasi ini untuk membuat produk unggulan desa. Seperti halnya menciptakan sesuatu yang betul-betul bisa diterapkan dan diproduksi.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90