MAKASSAR, IAINews – Panggung gala dinner dalam rangka Rakernas dan PIT IAI 2025 di ballroom hotel Claro malam itu begitu meriah. Puluhan ‘model’ berlenggak lenggok di atas panggung mengenakan baju adat dari berbagai penjuru tanah air.
Dengan luwesnya mereka memperagakan baju adat aneka warna berasal dari Sabang hingga Merauke.
×
Mereka memang bukan model profesional, melainkan para apoteker profesional yang selama empat hari, 27 – 30 Agustus mengikuti kegiatan Rapat Kerja Nasional dan Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2025.
Gala dinner menjadi bagian tak terpisahkan dan sebagai penutup dari acara akbar tahunan ini. Menjadi sarana menunjukkan jati diri, identitas kedaerahan yang mereka banggakan, sebagai bagian dari Bhinneka Tunggal Ikka.
PD IAI Provinsi Gorontalo tak mau ketinggalan memperkenalkan baju adat khas Gorontalo dalam agenda gala dinner kali ini.
Gala Dinner yang digelar pada Jumat malam, 29 Agustus 2025, menjadi ajang pertemuan hangat bagi seluruh peserta Rakernas dan PIT IAI 2025.
Dalam kegiatan tersebut, setiap perwakilan dari provinsi di Indonesia menampilkan baju adat daerah masing-masing, sebagai bentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya Nusantara.
PD IAI Gorontalo turut serta dengan memperkenalkan busana adat khas Gorontalo yang sarat makna filosofis dan identitas budaya.
Penampilan apoteker mengenakan baju adat ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri dalam kegiatan tersebut, sekaligus menjadi sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal Gorontalo di hadapan apoteker dari berbagai penjuru Indonesia.
Selain baju adat, tema fashion retro juga diangkat sebagai bagian dari pilihan busana pada acara ini.
Perpaduan keduanya menciptakan suasana penuh warna dan kebersamaan, yang mencerminkan keterbukaan profesi apoteker terhadap inovasi sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.
Ketua IAI PD Gorontalo, apt. Djayadi Azis, S.Si, menyampaikan bahwa partisipasi dalam gala dinner tidak hanya sebatas perayaan penutup acara, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi apoteker Gorontalo dalam memperkuat persatuan dan keberagaman profesi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa apoteker tidak hanya berperan dalam dunia kesehatan, tetapi juga sebagai agen pelestari budaya bangsa,” ujarnya.
Acara gala dinner ini menjadi momentum kebersamaan setelah empat hari kegiatan Rakernas yang berfokus pada evaluasi kinerja Pengurus Pusat IAI serta penyusunan rencana kerja strategis. Sementara itu, PIT telah menjadi wadah berbagi ilmu dan pengalaman antara apoteker praktisi, akademisi, dan pemangku kebijakan.
Melalui perkenalan busana adat Gorontalo, IAI PD Gorontalo berharap dapat menginspirasi para apoteker untuk terus menjaga jati diri budaya sekaligus meningkatkan kontribusi dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Kehadiran profesi apoteker di panggung nasional melalui Rakernas dan PIT diharapkan mampu mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan transformasi kesehatan di Indonesia.***
