ISU kehalalan produk kini bukan hanya soal makanan dan minuman, tapi juga merambah ke dunia farmasi.
Sejak Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal diberlakukan, obat-obatan pun diwajibkan bersertifikat halal secara bertahap hingga 2034.
×
Bagi pasien Muslim, kepastian halal adalah hak yang harus dijamin. Tidak hanya terkait keyakinan, tetapi juga rasa aman dan nyaman saat mengonsumsi obat.
Di sinilah apoteker hadir sebagai garda depan, mengawal dari bahan baku hingga layanan informasi di apotek maupun rumah sakit.
Apoteker di Hulu Menyeleksi Bahan Baku
Tahap pertama yang diawasi apoteker adalah pemilihan bahan. Mulai dari zat aktif, eksipien, hingga bahan tambahan lain, semua harus jelas asal-usulnya.
Misalnya, kapsul gelatin tidak boleh berasal dari babi, dan pelarut tidak boleh dari alkohol khamar. Apoteker memastikan filter halal sudah berjalan sejak awal.
Di Pabrik, Produksi Sesuai Standar Halal
Saat obat dibuat, apoteker berperan sebagai penyelia halal. Mereka mengawasi agar proses produksi sesuai standar: peralatan tidak tercemar bahan haram, fasilitas bersih, dan semua tahapan tercatat rapi.
Artinya, obat yang dihasilkan bukan hanya aman, tapi juga halal.
Dalam Distribusi Menjaga Rantai Pasok
Obat halal harus tetap halal hingga sampai ke tangan pasien. Apoteker juga mengawasi rantai distribusi, memastikan obat tidak bercampur dengan produk non-halal.
Inilah yang disebut rantai pasok halal (halal supply chain), bagian penting untuk menjaga kepercayaan pasien.
Di Apotek dan Rumah Sakit Memberi Kepastian kepada Pasien
Saat obat sampai di apotek, rumah sakit, atau puskesmas, apoteker hadir sebagai “penyambung lidah” antara produk dan pasien.
Mereka membantu pasien memahami pilihan obat halal, memberikan alternatif bila tersedia, serta menjawab pertanyaan tentang status halal obat.
Halal adalah Hak, Apoteker Tempat Bertanya
Kehalalan obat bukan sekadar label di kemasan, tetapi jaminan hak pasien yang dijaga melalui kerja keras apoteker di berbagai lini.
Jangan ragu untuk bertanya kepada apoteker tentang status halal obat Anda. Karena apoteker bukan hanya ahli obat, tapi juga sahabat pasien dalam memastikan halal, aman, dan terpercaya.***
