Wajo, IAINews – Sebanyak 40 orang apoteker dari Pengurus Cabang (PC) IAI Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mencuri perhatian dengan mengenakan batik sutera khas daerah Wajo. Mereka tampil beda saat Gala Dinner digelar pada hari ketiga Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) 2025 beberapa waktu lalu di Kota Makasar. Acara selama empat hari tersebut berlangsung sangat meriah, dengan peserta terbanyak berasal dari provinsi tuan rumah. Termasuk Apoteker yang berasal dari Kab. Wajo yang terletak di bagian tengah Provinsi Sulawesi Selatan, sekitar 242 km dari kota Makassar.
Malam itu menjadi momentum kehangatan dan kebersamaan seluruh apoteker yang hadir dengan mengenakan pakaian tradisional masing-masing. PC IAI Wajo menyemarakkan acara dengan mengenakan seragam batik sutera khas Wajo yang didesain khusus untuk acara ini. Motif khas dengan desain yang menampilkan aksara bugis dan gambar kapal, memiliki makna spiritual yaitu melambangkan perjalanan hidup. Beraneka motif dirangkai benang sutera dengan warna menyala seperti merah dan kuning. Semaraknya warna-warni batik sutera tersebut terlihat hidup pada acara yang digelar Jum’at malam, 29 Agustus 2025 di ruang ballroom Hotel Claro, Makassar.
Bahan baku utama kain sutera Wajo adalah benang sutera alami yang dihasilkan dari ulat sutera. Prosesnya dimulai dari budidaya ulat sutera dari pohon Murbei, lalu kepompongnya diolah menjadi benang sutera, kemudian ditenun menggunakan alat tenun tradisional.
Kain ini telah terdaftar dalam Indicasi Geografis (IG) sebagai milik masyarakat Wajo dan menjadi simbol budaya serta ekonomi daerah tersebut. Proses pembuatannya masih menggunakan alat tenun tradisional atau “gedongan”, yang dipercaya memperindah hasil tenunnya. Tidak heran hasilnya menjadi memiliki tekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Warna yang digunakan pada kain ini pun memberikan kemewahan dan keindahan pada setiap hasil tenunannya.
Pernah dipuji oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, batik sutera itu merupakan salah satu produk Kabupaten Wajo yang cukup bersaing. Pemerintah Kabupaten Wajo patut bangga karena Tenun Sutera Sengkang kini resmi menjadi milik masyarakat Kabupaten Wajo, hal ini di tandai setelah adanya pengakuan dari Kemenkumham RI dalam bentuk sertifikat indikasi geografis. Dengan adanya sertifikat ini, Pemerintah Kabupaten Wajo berharap bahwa hal ini mempunyai asas manfaat bagi para pelaku sutera yang ada di Kabupaten Wajo, sehingga semakin banyak diminati oleh masyarakat lokal maupun manca negara, serta mempunyai nilai tawar yang tinggi sesuai amanah yang tertuang dalam dokumen deskripsi indikasi geografis.
Sumber: https://wajokab.go.id/berita/detail/warisan-budaya-wajo-tenun-sutera-sengkang-kini-tersertifikasi-indikasi-geografis
Apoteker Wajo mengenakan batik sutera khas daerah dilengkapi dengan lipa sabbe -sarung sutera tenun tradisional dari Bugis-, bando bugis untuk perempuan dan songko` recca untuk laki-laki. Ketua PC IAI Wajo, apt. Rahmah Mustarin, menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta.
“Mengikuti Rakernas dan Pekan Ilmiah Tahunan IAI 2025 di Makassar tentu menjadi pengalaman berharga, rasa kebersamaan dan kekompakan untuk sejawat Apoteker PC IAI Wajo khususnya. Acara ini benar-benar jadi ruang untuk refleksi sekaligus motivasi agar profesi apoteker semakin kuat dan berdaya saing,” ujar Rahmah.
“Momen Gala Dinner sangat menarik, karena mengangkat tema pakaian tradisional. Kami dari PC IAI Wajo menggunakan seragam Sutera Sengkang yang didesain khusus untuk acara ini,” imbuhnya.
Kehadiran seragam ini tidak hanya menambah keindahan visual, tapi juga menjadi simbol persatuan dan penghargaan terhadap kekayaan budaya Indonesia. Tampil beda dengan batik sutera khas Wajo menunjukkan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia di Gala Dinner PIT IAI 2025 sebagai wujud semangat kebersamaan serta mengenalkan batik sutera daerah di ajang Nasional.
Acara Rakernas dan PIT IAI berlangsung meriah selama empat hari, pada 27-30 Agustus 2025. Selain PC IAI Wajo, hadir pula lebih dari 1.700 peserta apoteker pengurus dan anggota IAI dari seluruh Indonesia. Malam Gala Dinner diwarnai dengan berbagai pakaian khas daerah para peserta, yang juga menjadi ajang lomba setiap tahun perhelatan terbesar apoteker Indonesia ini digelar.
https://iainews.net/musik-keroncong-dan-budaya-retro-menuansa-di-gala-dinner-rakernas-pit-2025/