Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Batas Minimum – Maksimum Konsumsi Air Minum

banner 120x600
banner 468x60

PENTING untuk diketahui, bahwa tidak semua orang membutuhkan mengonsumsi 2 liter air per hari, sebab kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda.

Jumlah minimal konsumsi air yang disarankan dalam satu hari tergantung dari jenis kelamin, suhu lingkungan, serta aktivitas anda.

Iklan ×

Wanita dewasa dengan aktivitas yang normal membutuhkan kurang lebih 2-3 liter air sehari, sementara pria dewasa dengan aktivitas yang normal membutuhkan kurang lebih 3-4 liter air sehari.

Bagi orang dengan kategori beraktivitas berat (misalnya berolahraga, banyak bergerak) atau banyak berada di suhu yang panas dan kering (misalnya banyak bekerja di luar ruangan dan banyak berkeringat), kebutuhan konsumsi air tentu akan bertambah.

Pada orang yang memiliki fungsi ginjal yang baik, tidak terdapat batasan tertentu untuk jumlah konsumsi air dalam sehari.

Ginjal memiliki kemampuan untuk mengeluarkan 20-28 liter air dalam satu hari. Meskipun demikian kecepatan pengeluaran air ini sangat terbatas.

Dalam 1 jam, ginjal hanya dapat mengeluarkan sekitar 0.8-1 liter air. Oleh karena itu, anda disarankan untuk tidak meminum lebih dari 0.8-1 liter air dalam waktu singkat (kurang dari 1 jam).

Mengkonsumsi air dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan terjadinya hiponatremia (penurunan kadar natrium di darah) yang dapat membahayakan kesehatan anda. Kondisi ini disebut dengan keracunan air.

Beberapa gejala yang dapat muncul antara lain; sakit kepala, mual dan muntah, penurunan kesadaran, mengantuk terus menerus, dan kelemahan otot.

Diantara banyaknya anjuran-anjuran yang berbeda mengenai jumlah kecukupan asupan air minum perhari, setidaknya perlu untuk memperhatikan pedoman dalam mengonsumai air minum  yang benar.

Baca Juga  Dukungan untuk Penderita HIV/AIDS

Mengonsumsi air minum secukupnya saja. Artinya tidak terlalu sedikit, juga tidak terlalu banyak. Yang dimaksud konsumsi air minum secukupnya atau tidak berlebihan, yaitu tidak lebih dari 0.03 liter per kg berat badan kita.

Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan seberat 50 kg, maka konsumsi air minum yang diperbolehkan untuk orang tersebut adalah tidak lebih dari 1.5 liter per hari.

Rekomendasi ini menjadi sangat logis, karena berat badan seseorang tentunya berpengaruh juga dengan jumlah kebutuhan air yang harus diminumnya perhari.

Orang yang lebih gemuk (berat badan lebih besar) tentunya membutuhkan air dalam jumlah yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan orang yang kurus.

Selain itu, anjuran konsumsi 2 liter air minum perhari berlaku bagi orang sehat. Sementara untuk penderita ginjal, tentulah harus dibatasi.

Orang yang menderita sakit ginjal tidak boleh mengonsumsi air minum terlalu banyak, karena akan semakin memperberat kerja ginjalnya.

Perlakuan yang tepat dalam mengonsumsi air minum adalah dilakukan secara bertahap.

Contohnya, 1 gelas air setelah bangun tidur, kemudian dilanjutkan 1 gelas sebelum dan sesudah sarapan, 1 gelas sebelum dan sesudah makan siang, satu gelas sebelum dan sesudah makan malam, dan 1 gelas sebelum tidur.

Perlu untuk menghindari minum dalam volume yang banyak sekaligus dalam satu waktu karena ingin mencukupi kebutuhan air untuk tubuh.

Baca Juga  Momen Idul Adha, Pesan Ketua PD IAI Sulawesi Selatan : Jaga Kebersamaan, Sukseskan Rakernas dan PIT 2025

Mengkonsumsi air minum lebih banyak dari jumlah yang kita butuhkan akan meningkatkan total volume darah, sehingga memperberat kerja jantung dan pembuluh darah.

Jumlah air yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan kerja ginjal dari yang seharusnya.

Ginjal akan memfilter/menyaring setiap cairan yang masuk ke dalam tubuh. Berbeda bila dibandingkan dengan pipa air, dimana semakin banyak air yang mengalir, maka pipa tersebut akan semakin bersih.

Namun pada ginjal hal tersebut tidak berlaku, justru malah beban kerja ginjal akan semakin meningkat karena banyaknya air yang harus disaring melalui glomerulus.

Bahkan, glomerulus bisa rusak sebagai akibat dari bekerja ekstra keras dalam menyaring jumlah cairan yang tidak seharusnya.

Sistem filtrasi pada ginjal juga harus tetap mempertahankan jumlah air (di dalam tubuh) pada tingkat yang aman, yang memang diperlukan oleh tubuh.

Kelebihan cairan sebagai akibat dari banyaknya mengkonsumsi air juga harus dibuang dari tubuh oleh sistem filtrasi ini.

Selain dua hal di atas, konsumsi air minum berlebihan dapat menyebabkan munculnya keadaan fatal yang disebut hiponatraemia.

Hiponatraemia adalah suatu keadaan dimana kadar garam di dalam darah (dalam hal ini Natrium), lebih rendah daripada yang seharusnya.

Secara normal, konsentrasi natrium di dalam darah kita berkisar antara 135 hingga 145 milimol per liter.

Namun pada keadaan hiponatraemia, konsentrasi garam dalam darah kurang dari 135 milimol per liter. Keadaan yang parah dari kondisi hiponatraemia ini dapat menyebabkan intoksikasi air, yang menunjukkan gejala antara lain sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sering urinasi (buang air kecil) serta disorientasi mental.

Baca Juga  Menyoal Hoax di Bidang Kesehatan

Keadaan hiponatraemia yang disebabkan oleh jumlah air yang meningkat di dalam pembuluh darah, akan membuat ginjal tak mampu mengeluarkan kelebihan air tersebut secara cepat.

Akibatnya, air yang berlebih itu akan masuk ke dalam sel-sel tubuh kita. Dan sel tubuh yang menerima kelebihan air akan mengalami pembengkakan.

Sel-sel tubuh yang membengkak tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk mengembang sebagai akibat air yang diterimanya, karena masih memiliki ruang di sekitar sel-sel tersebut.

Namun, hal tersebut berbeda dengan sel otak. Sel-sel otak terkurung dalam tulang tengkorak yang keras, sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk mengembang ketika menerima kelebihan air.

Jika kelebihan air tersebut sampai memasuki sel-sel otak dan sel otak mengalami pembengkakan (seperti sel-sel tubuh lainnya), maka bisa fatal.

Tubuh akan mengalami kejang, koma, sistem pernapasan terhenti, batang otak mengalami herniasi dan akhirnya berujung pada kematian.

Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan jumlah cairan bagi tubuh adalah lewat warna air seni (kencing).

Bila air seni berwarna kuning cerah/bening dan jumlahnya banyak, itu berarti kebutuhan cairan tubuh cukup baik dan sudah terpenuhi.

Sedangkan jika warna air seni berubah menjadi lebih gelap (kuning tua/oranye) dan jumlahnya sedikit, itu berarti kebutuhan cairan tubuh masih belum terpenuhi.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90