JAMBI, IAINews – Puluhan warga Kelurahan Olak Kemang tampak antusias mengikuti penyuluhan kesehatan yang digelar oleh Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jambi pada Minggu, 23 Maret 2025.
Kegiatan ini mengangkat tema edukasi penggunaan obat yang aman dan benar, dengan fokus pada tiga poin penting yaitu Beyond Use Date (BUD), Expire Date (ED), dan prinsip DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang).
×
Edukasi disampaikan oleh beberapa narasumber diantaranya yaitu apt. Alfia Saputri, apt. Desi Sagita, M.Si, apt. Supriyadi, M.Farm, apt. Faridatul Ummi, dan apt. Ratnawita.
Dalam penyuluhan yang berlangsung dalam suasana santai dan komunikatif, apt. Desi Sagita menjelaskan dengan sederhana tentang perbedaan BUD dan expire date.
“Expire date adalah tanggal kedaluwarsa obat yang ditentukan oleh pabrik dan tertera di kemasan. Sementara, BUD adalah batas waktu obat boleh digunakan setelah dibuka atau diracik ulang,’’ jelas apt Desi Sagita.
‘’Jadi, walaupun expire date-nya masih lama, tapi kalau sudah dibuka atau diracik jadi puyer atau salep, ada waktunya sendiri,’’ lanjut apt. Desi Sagita.
‘’Misalnya, salep umumnya hanya boleh digunakan 30 hari setelah dibuka, sedangkan puyer bisa hanya 7 hari, tergantung jenis obatnya.,” urai apt. Desi Sagita sambil menunjukkan contoh kemasan obat dan label racikan.
Pemaparan materi oleh apt. Supriyadi, M. Farm terkait DAGUSIBU yang merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar. Prinsip ini menjadi panduan praktis bagi masyarakat dalam mengelola obat di rumah.
Banyak warga mengaku baru mengetahui istilah BUD dan pentingnya memperhatikan cara penyimpanan serta pembuangan obat. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan oleh IAI Jambi.
Ketua PD IAI Jambi, apt. Darma Satria, S.Farm., M.E., menyampaikan bahwa peran apoteker bukan hanya di apotek, tetapi juga harus hadir di tengah masyarakat untuk memberi edukasi langsung.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya tahu obat itu untuk menyembuhkan, tetapi juga tahu bagaimana menggunakannya dengan aman,” ujar apt. Darma Satria.
Melalui kegiatan ini, para apoteker berharap kesadaran masyarakat akan keamanan obat semakin meningkat, sehingga risiko efek samping, penyalahgunaan, atau penggunaan obat kadaluwarsa dapat dicegah sejak dari rumah.
Selain penyuluhan, kegiatan ini juga disertai dengan aksi sosial berupa pembagian sembako kepada warga yang terdampak banjir di wilayah Olak Kemang.
Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian apoteker yang tergabung dalam Ikatan Apoeteker Indonesia terhadap kondisi lingkungan sekitar, terutama bagi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat musibah banjir.
Penyerahan sembako dilakukan secara simbolis oleh Ketua PD IAI Jambi, apt. Darma Satria, S.Farm., M.E., kepada perwakilan warga terdampak.
Warga menyambut bantuan ini dengan penuh rasa syukur, dan berharap kegiatan edukatif serta sosial seperti ini terus dilakukan di masa mendatang.***
