MAKASSAR, IAINews – Setiap tanggal 26 Juni, dunia memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Peringatan yang pada tahun 2025 jatuh pada hari Kamis ini bukanlah sekadar seremoni, melainkan sebuah momentum global untuk memperkuat aksi dan kerja sama dalam melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Peringatan ini berakar dari peristiwa bersejarah ketika pejabat Lin Zexu memimpin pemusnahan massal opium di Humen, Tiongkok, pada tahun 1839, yang menjadi tonggak awal perlawanan dunia terhadap perdagangan narkotika. Sejak Konferensi Internasional tentang Narkoba di Shanghai pada 1909, dunia menyadari bahwa ancaman narkoba adalah masalah lintas negara yang harus dihadapi bersama.
Apa Itu Narkotika?
Menurut Undang-Undang Narkotika Pasal 1 Ayat 1, narkotika adalah zat atau obat, baik yang berasal dari tanaman maupun buatan (sintetis), yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Meskipun beberapa jenis narkotika memiliki manfaat medis sebagai penghilang nyeri atau penenang, pemanfaatannya harus di bawah pengawasan ketat dokter. Penyalahgunaan di luar jalur medis tidak hanya berbahaya bagi kesehatan tetapi juga dapat berujung pada sanksi hukum yang berat.
Mengenal Jenis dan Golongan Narkotika
Narkotika diklasifikasikan berdasarkan risiko ketergantungan serta bahan pembuatnya.
Berdasarkan Risiko Ketergantungan:
- Golongan 1: Sangat berbahaya dan berisiko tinggi menyebabkan kecanduan. Contohnya adalah ganja, opium, dan tanaman koka.
- Golongan 2: Memiliki potensi ketergantungan tinggi, namun dapat digunakan untuk pengobatan sesuai resep dokter. Terdapat sekitar 85 jenis dalam golongan ini, termasuk morfin dan alfaprodina.
- Golongan 3: Memiliki risiko ketergantungan yang lebih ringan dan sering dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi medis.
Berdasarkan Bahan Pembuatnya:
- Jenis Alami: Diperoleh langsung dari alam melalui proses sederhana, seperti ganja dan koka. Karena kandungannya yang masih kuat, zat ini tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat.
- Jenis Semi Sintetis: Diolah dari bahan utama narkotika alami melalui proses ekstraksi atau isolasi. Contohnya adalah morfin, heroin, dan kodein.
- Jenis Sintetis: Dihasilkan melalui proses pengolahan kimia yang rumit dan sering dimanfaatkan untuk keperluan medis dan penelitian. Contohnya adalah amfetamin, metadon, dan deksamfetamin.
Ancaman Nyata di Balik Penyalahgunaan Narkoba
Bahaya narkoba mengintai siapa saja, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Dampaknya tidak hanya merusak fisik, tetapi juga menghancurkan kualitas hidup. Berikut adalah beberapa ancaman utamanya:
- Dehidrasi Parah dan Kerusakan Otak: Penyalahgunaan zat dapat mengganggu keseimbangan elektrolit, menyebabkan tubuh kekurangan cairan parah (dehidrasi). Kondisi ini bisa memicu kejang, halusinasi, agresi, hingga kerusakan otak permanen.
- Halusinasi dan Gangguan Mental: Efek halusinasi dari narkoba seperti ganja sering kali disertai rasa takut berlebihan dan kecemasan. Penggunaan jangka panjang dapat memicu gangguan mental serius seperti depresi.
- Penurunan Kesadaran Drastis: Dosis berlebih membuat tubuh terlalu rileks hingga kesadaran menurun drastis. Kondisi ini dapat menyebabkan pengguna tidur terus-menerus dan tidak bangun lagi, atau mengalami kebingungan dan hilang ingatan.
- Rusaknya Kualitas Hidup: Pecandu akan kesulitan berkonsentrasi, mengalami masalah keuangan, hingga berurusan dengan aparat hukum. Hubungan dengan keluarga menjadi kacau dan masa depan terancam.
- Kematian Akibat Overdosis: Ini adalah akibat paling fatal. Penggunaan narkoba seperti opium, kokain, dan sabu dalam dosis tinggi (overdosis) dapat menyebabkan tubuh kejang-kejang dan berujung pada kematian.
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati” sangat relevan dalam memerangi narkoba. Pencegahan adalah kunci utama yang bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat melalui cara-cara berikut:
- Meningkatkan edukasi dan kesadaran akan bahaya narkoba.
- Membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dalam keluarga.
- Membentuk kemampuan mengelola stres (koping) yang sehat.
- Menciptakan dan berada di lingkungan pergaulan yang positif.
- Selektif dalam memilih teman dan pergaulan.
- Memperbanyak aktivitas positif dan produktif.
Jangan pernah mencoba barang berbahaya ini, karena risikonya terlalu besar untuk dipertaruhkan dengan nyawa dan masa depan Anda.