CILEGON, IAINews – Kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan edukatif.
Apoteker, selain berperan dalam menjaga keamanan obat, kini juga turut menjadi Kader Keamanan Pangan, ikut mengampanyekan Gerakan Pangan Aman di berbagai lapisan masyarakat.
Berbekal pengetahuan dari Bimbingan Teknis Keamanan Pangan yang diselenggarakan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk wilayah regional Barat, para apoteker Banten melakukan edukasi ke sekolah pada Kamis, 12 Juni 2025 dan kepada ibu-ibu warga serta pelaku UMKM pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Bertempat di aula SMPIT Al Hanif, Cilegon, sebanyak 200 siswi kelas 7 dan 8 secara bergiliran mengikuti edukasi seputar keamanan pangan.
Acara bertema “Jajan Aman, Perut Nyaman” ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Para siswi sangat antusias, banyak yang mengajukan pertanyaan tentang jajanan mereka setelah mendapatkan penjelasan mengenai pentingnya berhati-hati dalam memilih makanan.
“Wah, ternyata ada zat pengawet mayat yang digunakan di makanan, ih, serem! Dan baru kali ini tahu tentang macam-macam cemaran,” ujar Laquisha, siswi kelas 8, usai mengikuti sesi edukasi.
Dalam kegiatan edukasi mengenai keamanan pangan ini, para siswi dikenalkan pada tiga jenis cemaran dalam pangan: biologis, kimia, dan fisik — lengkap dengan contoh-contoh yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Setelah bertandang ke SMPIT Al Hanif Cilegon, kampanye keamanan pangan dilanjutkan di Desa Rawa Arum, Cilegon, sebuah desa binaan Rumah Zakat.
Kali ini edukasi mengenai keamanan pangan diikuti oleh para pelaku UMKM rumahan. Warga menyimak dengan antusias seluruh materi terkait pangan aman. Mereka juga mempraktikkan langsung cara mengecek produk pangan lewat aplikasi BPOM Mobile.
Keamanan pangan dimulai dari bagaimana membeli pangan yang aman, simpan pangan dengan benar, memasaknya hingga matang, teknik menyajikan agar pangan tetap aman dan menjaga kebersihan. Lima hal ini dikenal dengan 5 Kunci Keamanan Pangan.
Para ibu juga belajar mengenali produk pangan kemasan yang aman dengan metode Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa). Selain itu, edukasi juga mencakup pentingnya label halal pada pangan — mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan. Materi ini disampaikan oleh tim halal: Apt. Yulis, Apt. Ayu, dan Apt. Ammi.
Pangan Halal juga amat penting, jangan sampai ada kontaminasi silang maupun bahan tambahan pangan yang membuat pangan menjadi tidak halal sehingga merugikan konsumen.
“Apoteker juga punya peran hadir di tengah masyarakat, membangun kesadaran tentang pangan yang aman dan halal. Dari kantin sekolah hingga dapur bunda, semua bisa menjadi bagian dari gerakan ini,” ujar Apt. Tati Rahmawati, kader keamanan pangan
Pangan aman bukan hanya penting bagi konsumen, tapi juga bagi seluruh keluarga di rumah, terutama bagi para ibu dan pelaku usaha kecil yang menjadi garda depan dapur sehat.
‘’Baru pertama kali saya dapat materi seperti ini. Ternyata bukan cuma soal label, tapi juga cara memilih dan mengolah pangan yang aman dan halal untuk keluarga. Sangat bermanfaat, apalagi bagi kami pelaku usaha rumahan,” ujar Ibu Chio, warga Rawa Arum, usai mengikuti sesi edukasi keamanan pangan.
Mari terus suarakan pangan aman dan halal — demi keluarga yang sehat, usaha yang berkah, dan generasi masa depan yang lebih kuat!***