Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Serba Serbi Penggolongan Darah Pada Manusia

Golongan Darah 1
banner 120x600
banner 468x60

GOLONGAN darah dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah di klinik, rumah sakit, atau laboratorium. Selain itu, golongan darah juga dapat diketahui saat donor darah.

Mengetahui golongan darah memiliki banyak manfaat penting, terutama dalam hal kesehatan dan tindakan medis. Golongan darah memungkinkan transfusi darah yang aman dan efektif, mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap darah yang ditransfusikan.

Iklan ×

Selain itu, informasi golongan darah dapat membantu perencanaan kehamilan yang sehat, memberikan informasi tentang risiko penyakit tertentu, dan membantu dalam proses donor darah.

Golongan Darah 1

Secara teori, penggolongan darah merupakan sistem klasifikasi darah manusia berdasarkan ada tidaknya zat antigen pada permukaan sel darah merah. Sistem yang paling umum digunakan adalah sistem ABO dan sistem rhesus (Rh).

Dalam sistem ABO, ada empat golongan darah utama: A, B, AB, dan O. Sementara itu, sistem Rh membagi golongan darah menjadi Rh positif (+) dan Rh negatif (-).

Sistem golongan darah ABO dan Rh terdiri dari delapan golongan darah: A positif (A+), A negatif (A-), B positif (B+), B negatif (B-), AB positif (AB+), AB negatif (AB-), O positif (O+) dan O negatif (O-).

Sistem Golongan Darah ABO

Sistem golongan darah ABO ini ditemukan oleh ilmuwan Austria, Karl Landsteiner pada tahun 1901. Pada sistem ABO, golongan darahnya ditentukan oleh jenis aglutinogen dan keberadaan aglutinin.

Aglutinogen adalah antigen yang dapat menggumpal (aglutinasi) dan terdapat pada sel darah merah (eritrosit), sedangkan aglutinin adalah antibodi yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin terdapat pada plasma darah.

Baca Juga  Persiapan Panitia KIT HISFARMA 2025: Kunci Sukses Ajang Ilmiah Apoteker Nasional

Baik aglutinogen maupun aglutinin terbagi menjadi 2 jenis. Aglutinogen terbagi menjadi aglutinogen A dan aglutinogen B, sedangkan aglutinin terbagi menjadi α dan β. Aglutinin α menggumpalkan aglutinogen A dan aglutinin β menggumpalkan B.

Berdasarkan kombinasi adanya atau tidak adanya komponen-komponen tersebut, sistem golongan darah manusia ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Golongan Darah A : Memiliki antigen A pada sel darah merah dan antibodi B pada plasma darah.
  2. Golongan Darah B : Memiliki antigen B pada sel darah merah dan antibodi A pada plasma darah.
  3. Golongan Darah AB : Memiliki antigen A dan B pada sel darah merah, tetapi tidak memiliki antibodi A maupun B pada plasma darah.
  4. Golongan Darah O : Tidak memiliki antigen A maupun B pada sel darah merah, tetapi memiliki antibodi A dan B pada plasma darah.

Sistem Golongan Darah Rhesus (Rh)

Sistem golongan darah Rhesus (Rh) ditemukan oleh Landsteiner dan Wiener. Meskipun terdengar asing, sistem golongan darah ini juga penting untuk kamu ketahui. Sistem ini sangat penting dalam transfusi darah, kehamilan, dan beberapa kondisi medis lainnya.

Sistem golongan darah Rhesus (Rh) berkaitan dengan ada atau tidak adanya suatu antigen, yang disebut antigen D (Rh faktor) di permukaan sel darah merah. Berdasarkan sistem ini, ada 2 jenis Rhesus, yaitu Rhesus Positif dan Rhesus Negatif. Berikut perbedaan di antara keduanya:

  1. Rh-Positif (Rh+)

Jika seseorang memiliki antigen D di permukaan sel darah merahnya, maka orang tersebut dikategorikan sebagai Rh-Positif. Tipe ini adalah kondisi yang paling umum, karena sekitar 85% populasi dunia memiliki Rh+.

  1. Rh-Negatif (Rh-)
Baca Juga  Momen Idul Adha, Pesan Ketua PD IAI Sulawesi Selatan : Jaga Kebersamaan, Sukseskan Rakernas dan PIT 2025

Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki antigen D, maka orang tersebut dikategorikan sebagai Rh-Negatif. Sekitar 15% dari populasi dunia termasuk dalam kelompok Rh−.

Panduan Memberi dan Menerima Donor Darah

Memberi dan menerima donor darah harus tetap memperhatikan golongan darah serta jenis atau tipenya. Oleh karena itu mengetahui jenis darah seseorang sangat penting karena pencampuran jenis yang tidak sesuai bisa berbahaya atau bahkan fatal, khususnya jika seseorang sedang mendonor darah atau menerima transfusi dari donor.

Atas alasan ini, beberapa golongan darah tidak dapat dipasangkan dengan aman dengan yang lain, sementara yang lain cocok dengan beberapa jenis lainnya.

Delapan golongan darah standar dapat berpasangan dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Golongan Darah A +: Bisa mendonorkan darah ke golongan darah A + dan AB + dan bisa menerima donor darah dari golongan  A +, A-, O +, dan O-.
  2. Golongan Darah A-: Bisa mendonorkan darah ke golongan darah A +, A-, AB +, dan AB- dan bisa menerima donor darah dari golongan darah A- dan O-.
  3. Golongan Darah B +: Bisa mendonorkan darah ke golongan darah B + dan AB + dan bisa menerima donor darah dari golongan darah B +, B-, O +, dan O-.
  4. Golongan Darah B-: Bisa mendonorkan darah ke golongan darah B +, B-, AB +, dan AB-. Dapat menerima donor darah dari golongan darah B- dan O-.
  5. Golongan Darah AB +: Bisa mendonorkan darah untuk golongan darah AB + dan bisa menerima donor darah dari delapan golongan darah.
  6. Golongan Darah AB-: Bisa mendonorkan darah untuk golongan darah AB + dan AB- dan bisa menerima donor darah dari golongan darah AB-, A-, B-, dan O-.
  7. Golongan Darah O +: Bisa mendonorkan darah ke golongan darah O +, A +, B +, dan AB + dan bisa menerima donor darah dari golongan darah O + dan O-.
  8. Golongan Darah O-: Bisa mendonorkan darah ke delapan golongan darah dan menerima donor darah hanya dari golongan darah O-.
Baca Juga  Pemprov NTT Gandeng 21 Organisasi Profesi Kesehatan, Teken MoU untuk Perkuat Layanan Kesehatan Masyarakat

Demikian halnya dengan seseorang yang memiliki golongan darah Rhesus positif tidak bisa memberikan darahnya ke Rhesus negatif karena akan terjadi penggumpalan antigen donor oleh antibodi resipien. Namun sebaliknya, Rhesus negatif tetap dapat mendonorkan darahnya ke Rhesus positif.

Apabila seorang perempuan dengan Rhesus negatif menikah dengan laki-laki Rhesus positif, ketika perempuan tersebut mengandung anak dengan Rhesus positif untuk pertama kalinya, maka tidak akan terjadi apapun pada bayinya.

Akan tetapi, jika perempuan tersebut mengandung bayi dengan Rhesus positif untuk kedua kalinya, maka akan terjadi Eritroblastosis fetalis pada bayinya karena antibodi ibu yang sudah terbentuk akan menggumpalkan antigen yang ada darah bayi.

Efeknya, antibodi ibu akan memakan darah bayi dan bayi yang dilahirkan akan mengalami anemia akut. Oleh sebab itu, pengecekan kesehatan menyeluruh sebelum pernikahan itu penting.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90