Sanur Bali, IAINews – Kegiatan Ilmiah Tahunan (KIT) HISFARMA 2025 yang berlangsung pada 8–11 Mei di Bali telah sukses digelar dengan tema “Advancing Community Pharmacy Practice: Grow Together, Success Together”.
Acara ini menjadi ajang penting bagi para apoteker dari seluruh Indonesia untuk berkolaborasi dan berbagi inovasi dalam bidang kefarmasian, terutama farmasi komunitas.
Farmasi komunitas (community pharmacy) adalah praktik kefarmasian yang berfokus pada penyediaan layanan farmasi langsung kepada masyarakat di lingkungan sekitar, seperti apotek, klinik, dan puskesmas.
Menurut WHO, apoteker komunitas bertanggung jawab untuk mengendalikan, menyediakan, dan mendistribusikan obat-obatan. Apoteker komunitas bekerja berdasarkan pedoman hukum dan etika untuk memastikan penyediaan produk medis yang benar dan aman bagi masyarakat umum.
Ini merupakan area dimana sediaan farmasi dijual atau disediakan kepada masyarakat secara eceran, baik melalui resep dokter maupun tanpa resep.
Perencanaan Strategis dan Kolaborasi Panitia
Kesuksesan acara ini tidak lepas dari perencanaan strategis panitia yang dimulai jauh sebelum hari H. Tim panitia mengadakan koordinasi rutin, menyusun jadwal kegiatan, dan menjalin komunikasi intensif dengan narasumber serta peserta.
Kolaborasi dengan pakar dan praktisi farmasi turut memperkaya materi yang disampaikan dalam seminar dan workshop.
Panitia juga melaksanakan audiensi tentang kegiatan ini kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M. Kes.
Audiensi dilakukan oleh Ketua Panitia, apt. Iwan Tantrawan didampingi Ketua Hisfarma Hisfarma Bali, apt. Ayu Suryaningsih, S.Farm. dan Ketua IAI PD IAI, Dr. apt. Ketut Agus Adrianta, M.Biomed.
Kadinkes menyambut baik keberadaan Hisfarma, karena dalam beberapa kesempatan kebutuhan obat dinas dalam beberapa kegiatan disupport PP Hisfarma.
Fasilitas dan Layanan Peserta yang Optimal
Panitia menyediakan paket lengkap bagi peserta, termasuk pilihan beberapa akomodasi hotel selama tiga malam, makan siang, dan tiket masuk objek wisata. Hal ini menunjukkan komitmen panitia dalam memberikan kenyamanan dan pengalaman terbaik bagi peserta selama acara berlangsung.
Inovasi dalam Pelaksanaan Acara
Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan aplikasi pendaftaran berbasis digital, memudahkan peserta dalam proses registrasi dan memperoleh informasi terkait acara. Panitia juga memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk promosi dan komunikasi dengan peserta, memastikan informasi tersampaikan dengan cepat dan efektif.
Dampak Positif bagi Profesi Apoteker
KIT HISFARMA 2025 tidak hanya menjadi ajang ilmiah, tetapi juga momen penting dalam memperkuat jaringan profesional antar apoteker. Diskusi dan pertukaran ide selama acara diharapkan dapat mendorong inovasi dan peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian di Indonesia.
Dengan persiapan yang matang dan pelaksanaan yang profesional, KIT HISFARMA 2025 menjadi contoh sukses penyelenggaraan acara ilmiah nasional, memberikan dampak positif bagi perkembangan profesi apoteker di tanah air.***