MAJENE, IAINews –Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Majene ( PC IAI Majene) kembali menggadakan kegiatan Amaliyah Ramadhan.
Berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya, pelaksanaan Amaliyah Ramadhan kali ini dengan anjang sana ke MTQ Nur Syifa, berbagi sembako dan buka puasa bersama,
Selain itu, tahun ini PC IAI Majene juga menggelar Pasar Murah 2025 dalam rangka menyambut Idul Fitri, guna membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

“Pasar murah diadakan pada hari Minggu, 23 Maret 2025 di halaman kantor Dinas Kesehatan Kab. Majene,’’ jelas apt Hj Nur Ekawati, S.Si, Ketua PC IAI Majene.
‘’Sebanyak 150 paket sembako disediakan, masing-masing berisi 5 kg beras dan 1 kemasan minyak goreng 1 L,” tutur apt Nur Ekawati.
Setiap paket senilai Rp. 83.000 dapat ditebus dengan harga Rp35.000.
Ekawati menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat, terutama menjelang Lebaran.

“Kami merasakan bahwa kebutuhan pokok masyarakat meningkat menjelang Idul Fitri. Dengan pasar murah ini, kami harap dapat membantu mereka yang membutuhkan serta meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar kantor Dinas Kesehatan Kab. Majene yang mayoritas janda, nelayan dan tukang ojek,” kata apt Nur Ekawati.
Apt Nur Ekawati menambahkan, program ini sejalan dengan misi Asta Cita ke-6 yang berfokus pada pembangunan dari desa serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-1 dalam pengentasan kemiskinan.
Setelah kegiatan pasar murah, kami bergeser ke MTQ As Syifa melaksanakan anjang sana untuk berbagi sembako dan uang pembinaan ke Pengurus MTQ As Syifa.

Santri yang mondok di MTQ As Syifa ini kebayakan yatim piatu yang berasal dari berbagai daerah di wilayah Majene ada juga dari pelosok.
MTQ As Syifa didirikan dengan tujuan membina santri untuk menjadi Hafizh Qur’an.
Setelah menjalani proses pembelajaran akan di tugaskan ke berbagai pelosok untuk menjadi imam masjid.
MTQ As Syifa juga memiliki program untuk mendorong santri melanjutkan pendidikan S1 dan S2.
Untuk mengisi waktu sambil menunggu buka puasa, apt. Cokroaminoto melakukan edukasi Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat dengan benar).
‘’Edukasi Dagusibu ini mendapat respon sangat baik oleh masyarakat. Banyak pertanyaan yang muncul tentang obat yang aman dan cara penggunaannya,’’ jelas apt Nur Ekawati.

Pembina MTQ As Syifa menyampaikan bahwa apoteker adalah profesi yang mulia dan jika pelayanan dilakukan dengan baik dapat menjadi amal jariyah.
“Apoteker pertama adalah Nabi Muhammad SAW dengan Thibbun Nabawi yang merupakan pengobatan tradisional Islam yang menggunakan bahan-bahan alami sesuai tuntunan Rasulullah SAW,’’ ungkap Pembina MTQ As Syifa.
Menurutnya MTQ As Syifa akan membantu apoteker untuk melakukan edukasi tentang obat- obatan ke masyarakat pada saat santri- santri melakukan Dakwah islamiah.
Kegiatan ini ditutup dengan dzikir dan tausiah dipandu oleh santri MTQ As Syifa yang dilanjutkan buka bersama dihadiri oleh santri dan pembina, masyarakat sekitar masjid Raudaturahim Pakkola, apoteker Majene serta sejumlah anggota PAFI Majene.***