JAMBI,IAINews.id- Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI Muaro Jambi) sukses menyelenggarakan webinar dengan tema Swamedikasi pada Penyakit Kulit: Pemahaman, Praktik, dan Etika Pengobatan Mandiri beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring (online) dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk apoteker, tenaga vokasi farmasi dan mahasiswa farmasi.
Para peserta adalah mereka yang tertarik untuk memahami lebih dalam mengenai pengobatan mandiri untuk penyakit kulit.

Webinar ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada profesional kesehatan mengenai pentingnya pengetahuan yang tepat dalam melakukan swamedikasi atau pengobatan mandiri.
Mengingat meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk mengobati penyakit kulit secara mandiri dengan obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter, topik ini menjadi menarik dan perlu sosialisasi dari pakar penyakit kulit.
Ketua PC IAI Muaro Jambi, apt. Aisyah, S.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya IAI untuk meningkatkan pengetahuan apoteker dan tenaga vokasi farmasi terkait pentingnya edukasi dalam swamedikasi.
“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat lebih bijak dalam memilih obat dan menyadari bahwa pengobatan mandiri yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah komplikasi,” ujar apt Aisyah.
Pemateri Berkompeten
Webinar ini menghadirkan tiga pemateri yang berkompeten di bidangnya. Pemateri pertama, dr. Kristo A. Nababan, SpKK (K), M. Ked (DV), FAADV, FINSDV, seorang dokter spesialis kulit dari RSUP H Adam Malik Medan.
Dr Kristo A. Nababan memaparkan materi mengenal lebih dalam tentang penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.
Dalam presentasinya, dr. Kristo menjelaskan berbagai jenis penyakit kulit yang sering ditemui dan cara membedakan secara cepat penyakit kulit yang diakibatkan oleh bakteri dan jamur.
Dokter Kristo menekankan bahwa penanganan penyakit kulit yang tepat sangat bergantung pada pemahaman yang benar mengenai gejala dan penyebab penyakit tersebut.
Selanjutnya, pemateri kedua, apt. Imelda Ferendina, S.Si., M. Farm., FACP, seorang apoteker dan pemilik sarana apotek, membahas obat wajib apotek terkait penyakit kulit serta etika dalam berswamedikasi.
Apt Imelda Ferendina juga menjelaskan tanda-tanda atau gejala pasien harus dirujuk dan tidak boleh melakukan swamedikasi pada kondisi tersebut.

Dalam sesi ini, apt Imelda menekankan pentingnya professional menggali ilmu lebih dalam terkait swamedikasi serta serta kapan mereka harus mencari bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.
Apoteker Imelda kesehariannya menjalankan praktik apoteker di apotek miliknya sendiri yaitu Apotek Keshia Farma.
Selain itu, materi yang tak kalah penting disampaikan oleh pemateri ketiga, apt. Nurasni, M. Farm, yang memberikan pemahaman terkait peran swamedikasi dalam peningkatan omzet serta membangun kepercayaan pasien terhadap swamedikasi Petugas Farmasi.
Dalam sesi ini, apt Nurasni menjelaskan bagaimana swamedikasi mampu meningkatkan omzet dan cara membangun kepercayaan konsumen dengan memberikan contoh kasus yang ditemui sewaktu menjalankan praktik profesi.
Antusiasme Peserta
Sejak dibuka, webinar ini mendapat sambutan hangat dari peserta. Tercatat peserta yang melakukan pendaftaran sebanyak 316 apoteker, 78 tenaga vokasi farmasi dan mahasiswa farmasi sebanyak 87 orang.
Peserta aktif mengikuti sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif, di mana mereka berkesempatan untuk bertanya langsung kepada para pemateri mengenai berbagai masalah terkait pengobatan mandiri pada penyakit kulit.
Setelah semua pemateri memaparkan presentasinya lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Semakin lama pertanyaan semakin banyak. Tercatat ada 23 pertanyaan selama webinar berlangsung. Panitia terpaksa menonaktifkan kolom chat karena antusiasme peserta luar biasa akan tetapi waktu tidak memungkinkan.
Dewi Syafitriani, SKM, MKM membawakan acara dengan sangat atraktif dengan berbagai pantun dan ice breaking yang menarik.
Kegiatan semakin menarik dengan adanya doorprize dari panitia untuk 3 peserta yang mampu menjawab pertanyaan dari ketiga narasumber.
Ketua panitia kegiatan. Apt. Yuliawati, M. Farm menyampaikan harapannya semoga webinar ini memperkuat peran apoteker dan tenaga vokasi farmasi dalam mendampingi masyarakat dalam memilih obat yang tepat. Lebih lanjut, Yuliawati dan panitia PC IAI Muaro Jambi juga merencanakan untuk menyelenggarakan kegiatan serupa di masa depan guna lebih mendalami topik-topik kesehatan lainnya.***