JAMBI, IAINews – Apoteker Indonesia harus selalu siap menghadapi regulasi yang dinamis dari pemerintah dan berperan aktif dalam proses penyusunannya.
Dinamika regulasi pemerintah ini tidak bisa dihindari, terutama regulasi di bidang kesehatan, khususnya farmasi.
“Apoteker semestinya bisa berperan dan aktif dalam proses penyusunannya,” tegas apt Noffendri Roestam, S.Si, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI).

Apt Noffendri Roestam mencontohkan perubahan kebijakan standar pelayanan farmasi komunitas yang terus berkembang, hingga dicetuskannya apoteker spesialis dengan keahlian tertentu. Hal ini tidak luput dari perkembangan sistem kurikulum farmasi yang ikut berkembang.
Pada kesempatan itu, apt. Noffendri, S.Si juga mengingatkan bahwa organisasi harus mampu menjadi rumah bagi pengembangan kompetensi dan advokasi kebijakan.
‘’Organisasi profesi harus dipertahankan karena ada mandat undang-undang. Tanpa IAI, suara apoteker tidak akan terdengar dalam perumusan kebijakan,” tambah apt Noffendri Roestam.
Ketua Umum PP IAI menyampaikan hal itu dalam acara silaturahmi dan diskusi bertajuk ‘Menguatkan Peran Apoteker di Era Regulasi yang Dinamis’.
Silaturahmi yang digelar di Aula Universitas Adiwangsa Jambi beberapa waktu lalu itu juga menghadirkan Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Humas dan Pengabdian Masyarakat PP IAI, apt Dra Tresnawati.
Peserta yang hadir adalah jajaran Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Jambi.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua PD IAI Jambi, apt. Darma Satria, ME, yang menegaskan komitmen organisasi dalam menjawab tantangan profesi di tengah perubahan regulasi yang cepat.
Dalam sambutannya, apt. Darma Satria, ME, menyoroti pentingnya menjaga solidaritas antar anggota apoteker se Indonesia.
“Kita memiliki lebih dari 1.300 apoteker aktif, yang terdaftar di provinsi Jambi siap untuk menanggapi tantangan masa depan” ungkap apt Dharma Satria.
Ia juga mengapresiasi kehadiran Ketua Umum dan Wakil Sekjen PP IAI yang dinilai sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan kaderisasi di daerah.
Sistem Kaderisasi dan Peran IYPG
Salah satu poin krusial lain yang dibahas dalam kesempatan itu adalah sistem kaderisasi.
Menurut Ketua Umum PP IAI, Indonesian Young Pharmacist Group (IYPG) harus menjadi garda terdepan dalam menyiapkan calon pemimpin profesi.
“Generasi muda apoteker perlu diberi ruang untuk berinovasi, terutama dalam pemanfaatan teknologi dan pendekatan kreatif kepada masyarakat,” ujar apt Noffendri Roestam dalam sesi diskusi.
Ia mendorong setiap apoteker untuk memperkuat program mentorship dan leadership training bagi anggota muda hingga mampu menjadi influencer dalam edukasi obat dan kesehatan kepada masyarakat dari sudut pandang farmasi.
Konsep “Apoteker Advance”
Ketua PP IAI juga memperkenalkan konsep “Apoteker Advance”—sebuah skema sertifikasi kompetensi lanjutan untuk apoteker yang ingin mendalami bidang spesifik.
Bidang spesifik itu misalnya apoteker spesialis dibidang CPOB industri farmasi atau apoteker spesialis dalam regulasi obat.
Konsep Apoteker Advance diharapkan membawa perubahan besar dalam peran apoteker sebagai bagian integral dari sistem layanan kesehatan.
Optimalisasi Aplikasi SIAP: Integrasi Layanan Digital
Dalam kesempatan tersebut, diskusi mengenai kemajuan teknologi juga menjadi tema menarik lain.
PP IAI menekankan pada Aplikasi SIAp (Sistem Informasi Apoteker) sebagai platform terintegrasi untuk memudahkan aktifitas administrasi anggota secara daring.
“Aplikasi ini menjadi sentral dalam kegiatan setiap apoteker di seluruh indonesia dan tetap akan digunakan” ujar apt. Noffendri Roestam.
Kolaborasi dengan Apoteker Influencer: Edukasi Publik yang Kreatif
Dalam sesi diskusi, apt Tresnawati menyoroti pentingnya IAI untuk mendorong anggotanya berkolaborasi dengan apoteker influencer dalam kampanye Kesehatan masyarakat.
“Di era media social saat ini, kita perlu menjangkau generasi muda dengan konten edukatif yang kreatif,” kata Wakil Sekjen PP IAI tersebut.
Salah satu media yang potensial adalah tiktok yang luar biasa pengaruhnya pada masyarakat.
Beberapa apoteker indonesia yang memiliki basis pengikut besar di platform digital telah bersedia untuk membuat program ini semakin nyata.
Ikatan Apoteker Indonesia juga berencana membuat akun official IAI di marketplace dalam upaya pengembangan jiwa entrepreneur para apoteker dan mengembangkan sistem reseller pada Pengurus Cabang di seluruh Indonesia.
Semangat Baru untuk Apoteker Jambi
Acara silaturahmi dan diskusi kali ini tidak hanya memperkuat jejaring antar apoteker, tetapi juga memberikan roadmap jelas untuk pengembangan perspektif profesi di Indonesia.
Dengan dukungan aplikasi digital, kaderisasi muda, dan kurikulum yang progresif, apoteker Indonesia siap menjadi pionir dalam menjawab tantangan kesehatan masa depan. ***