JAKARTA, IAINews – Makanan dengan gizi seimbang sangat penting bagi pertumbuhan anak, maupun orang dewasa. Salah satu kelompok utama asupan makanan yang seimbang adalah protein. Diantaranya adalah protein nabati.
Yuk kenali jenis protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh.
Dalam asupan gizi seimbang, diperlukan 25 persen protein dalam piring makanan kita. Ada beberapa jenis protein yang kita kenal, yakni protein hewani, protein nabati, protein olahan, protein sintetis dan protein fungsional.
Protein hewani terdapat dalam daging, ikan, telor dan susu, sementara protein nabati adalah protein yang ditemukan dalam sumber tanaman.
Sementra protein olahan seperti dalam protein tempe, tahu, edamame, dan seitan (gandum). Protein sintesis misalnya protein isolat (protein yang diisolasi dari sumber alami) dan protein hidrolisat (protein yang dihidrolisis menjadi asam amino).
Yang terakhir adalah protein fungsional, yakni protein yang memiliki fungsi khusus, seperti protein yang dapat membantu menurunkan kolesterol atau protein yang dapat membantu meningkatkan kekuatan otot.
Beberapa contoh protein yang umum ditemukan dalam makanan adalah albumin (protein telur), kasein (protein susu), gelatin (protein hewan), gluten (protein gandum), lisin (protein kacang-kacangan) dan metionin (protein kacang-kacangan)
Perlu diingat bahwa setiap jenis protein memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda, sehingga penting untuk mengonsumsi protein yang bervariasi dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
Protein Nabati
Protein nabati adalah protein yang berasal dari sumber tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Protein nabati dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti:
- Kacang-kacangan: kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan lain-lain.
- Biji-bijian: biji gandum, biji beras, biji jagung, dan lain-lain.
- Sayuran: brokoli, kembang kol, kacang panjang, dan lain-lain.
- Buah-buahan: almond, walnut, dan lain-lain.
- Produk olahan: tempe, tahu, edamame, dan lain-lain.
Dibandingkan dengan jenis protein lain, protein nabati memiliki beberapa kelebihan, seperti rendah lemak jenuh dan kolesterol, tinggi serat dan antioksidan, dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes serta lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan protein hewani.
Manfaat Protein Nabati
Protein nabati memiliki banyak manfaat. Protein nabati membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, meningkatkan kekuatan otot, membantu menjaga berat badan ideal., meningkatkan kesehatan tulang dan membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Selain manfaat utama tersebut, protein nabati juga memiliki sejumlah manfaat spesifik, manfaat yang hanya dimiliki oleh protein nabati.
Beberapa manfaat spesifik tersebut, adalah protein nabati mampu mencegah kekurangan vitamin dan mineral serta membantu mengurangi peradangan.
Secara khusus, protein nabati juga mampu meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu mengurangi risiko kanker. Protein nabati juga mampu meningkatkan kesehatan kulit dan rambut.
Disamping itu, protein nabati memiliki manfaat bagi kesehatan jangka panjang, seperti membantu mengurangi risiko penyakit degeneratif dan meningkatkan kesehatan otak.
Protein nabati juga mampu membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur dan membantu mengurangi risiko osteoporosis.
Protein nabati memiliki manfaat khusus yang berbeda bagi wanita dan pria. Bagi wanita, protein nabati memiliki manfaat khusus, yaitu membantu mengurangi gejala menopause, meningkatkan kesehatan reproduksi dan membantu mengurangi risiko kanker payudara.
Sementara bagi pria, manfaat khusus protein nabati adalah membantu meningkatkan kesuburan, meningkatkan kesehatan prostat dan membantu mengurangi risiko kanker prostat.
Lantas, dimana saja kita bisa memperoleh protein nabati? Berikut diuraikan 5 sumber protein nabati yang populer.
- Kacang Kedelai: Kacang kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati terbesar. Kandungan proteinnya mencapai 29 gram per 100 gram kedelai. Kedelai juga kaya akan vitamin dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.
- Kacang Hijau: Kacang hijau merupakan sumber protein nabati yang kaya akan nutrisi. Kandungan proteinnya mencapai 25 gram per 100 gram kacang hijau. Kacang hijau juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
- Buncis: Buncis merupakan sumber protein nabati yang populer. Kandungan proteinnya mencapai 20 gram per 100 gram buncis. Buncis juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
- Kacang Merah: Kacang merah merupakan sumber protein nabati yang kaya akan nutrisi. Kandungan proteinnya mencapai 22 gram per 100 gram kacang merah. Kacang merah juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
- Tahu dan Tempe: Tahu dan tempe merupakan sumber protein nabati yang populer di Indonesia. Kandungan proteinnya mencapai 20 gram per 100 gram tahu dan tempe. Tahu dan tempe juga kaya akan vitamin dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.
Konsumsi protein nabati yang cukup dan seimbang dapat membantu mencapai manfaat-manfaat tersebut. Pastikan untuk memilih sumber protein nabati yang berkualitas dan mengonsumsinya secara teratur.***