Denpasar, IAINews – Program Studi Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional (UNBI) menggelar acara pengabdian masyarakat dalam rangka Dies Natalis ke-9 UNBI sekaligus memperingati World Pharmacist Day (WPD) 2024, pada Sabtu 28 September 2024.
.
Klinik Osadha-UNBI adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang dimiliki oleh UNBI untuk melayani peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKN) dan masyarakat umum.
Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) merupakan kampanye nasional terkait penggunaan obat secara bijak yang digaungkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia.
Adapun OBASKK (Obat Bahan Alam, Suplementasi Kesehatan, dan Kosmetik) adalah inisiatif yang lebih spesifik, menyoroti pentingnya penggunaan obat bahan alam dan produk kesehatan yang aman dan terjamin kualitasnya.
Memperingati WPD 2024, apoteker bertindak sebagai pendekar (penyuluh dan kader) OBASKK untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keamanan penggunaan obat serta pentingnya peran apoteker dalam mendukung kesehatan masyarakat.
Edukasi Kesehatan yang Menjangkau Masyarakat Sekitar
Acara ini menjadi kesempatan bagi dosen dan mahasiswa Prodi Farmasi Klinis UNBI untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat.
apt. Dhiancinantyan Windydaca Brata Putri, M.Farm-Klin tengah memberi konseling kepada pasien.
Mereka terlibat dalam pemberian konsultasi terkait obat-obatan, serta menjelaskan bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar.
apt. Ida Ayu Manik Partha Sutema, S.Farm., M.Farm., Koordinator Prodi Farmasi Klinis UNBI, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya manajemen obat yang baik.
“Banyak masyarakat yang belum mengetahui tata cara penyimpanan dan pembuangan obat yang benar, serta pentingnya mengikuti aturan pakai obat sesuai anjuran tenaga kesehatan. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan edukasi agar mereka lebih bijak dalam menggunakan obat-obatan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan pentingnya sosialisasi tentang suplementasi kesehatan dan kosmetik yang aman. “Obat dan kosmetik adalah dua hal yang sering digunakan masyarakat sehari-hari, namun banyak yang tidak paham mengenai keamanan serta efek samping dari produk yang mereka gunakan,” tambahnya.
Pelayanan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat
Lebih dari 50 pasien dilayani dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk cek tekanan darah, gula darah, dan konsultasi terkait pengobatan yang sedang mereka jalani.
Bagi pasien yang memerlukan, dosen dan mahasiswa juga memberikan penjelasan mengenai interaksi obat serta saran dalam mengatasi efek samping obat yang mungkin dirasakan.
Salah satu pasien, Ibu Ayu, 55 tahun, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas layanan yang diberikan. “Saya sangat terbantu. Saya jadi paham bagaimana harus menyimpan obat yang benar, dan ternyata cara saya selama ini salah. Konsultasi yang diberikan sangat membantu saya, terutama karena saya menggunakan beberapa jenis obat sekaligus,” kata Ibu Ayu.
Dukungan dari Pihak Kampus
Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu dari serangkaian acara yang digelar dalam rangka Dies UNBI ke-9.
Ketua Panitia, Dr. apt. Putu Yudhistira Budi Setiawan, M.Sc. mengungkapkan bahwa cara ini mendapat dukungan penuh dari pihak manajemen UNBI, termasuk Rektor UNBI, Prof. Dr. I Made Bakta, SpPd-KHOM, yang menyampaikan pentingnya peran universitas dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Sebagai institusi pendidikan, UNBI tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga bagaimana ilmu tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Kami berharap kegiatan pengabdian masyarakat tidak hanya dilaksanakan saat Dies UNBI, tetapi terus diupayakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Prof. Bakta.
Selain dari pihak universitas, kegiatan ini juga melibatkan beberapa donatur yang turut serta mendukung penyelenggaraan acara, mulai dari penyediaan alat kesehatan hingga pengadaan obat-obatan yang dibagikan kepada masyarakat.
Di usianya yang ke-9 ini, UNBI akan terus bertumbuh untuk memberikan pendidikan yang profesional, unggul, dan berbudaya.
Harapan ke Depan
Dengan keberhasilan kegiatan ini, Prodi Farmasi Klinis UNBI berharap agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya penggunaan obat yang tepat.
Edukasi tentang Dagusibu OBASSK juga diharapkan dapat menyebar lebih luas, tidak hanya di wilayah Denpasar, tetapi juga ke daerah-daerah lain di Bali.
“Ke depan, kami ingin memperluas jangkauan kegiatan pengabdian masyarakat ini, terutama ke daerah-daerah dengan akses kesehatannya masih terbatas. Kami percaya bahwa apoteker memiliki peran strategis dalam memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga,” tutup apoteker Ida Ayu.
Acara pengabdian masyarakat ini menjadi salah satu rangkaian penting dalam peringatan Dies Natalis UNBI yang ke-9. Dengan semangat kolaborasi dan pengabdian, UNBI menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta mendorong pentingnya peran apoteker di tengah masyarakat.