Lampung, IAINews – Pada 28 September 2024, Jadipraktisi.com, sebuah platform edukasi daring terkemuka, menyelenggarakan webinar gratis untuk memperingati World Pharmacist Day.
Webinar ini mengusung tema “Peran Apoteker di Masyarakat: Pilar Utama dalam Mencapai Universal Health Coverage” dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran penting apoteker dalam pelayanan kesehatan serta memberikan informasi terkini terkait produk halal dan potensi tanaman herbal di Kalimantan.
Menurut apt. Dwi Ismayati, M.Clin.Pharm, moderator dan Co-Founder Jadipraktisi.com, “Webinar ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran apoteker dalam layanan kesehatan, khususnya di apotek. Kami juga menyampaikan informasi mengenai kehalalan produk serta potensi tanaman herbal yang banyak ditemukan di Kalimantan.”
Dwi juga menambahkan bahwa acara ini digelar secara gratis sebagai bentuk pengabdian para apoteker untuk memperingati Hari Apoteker Sedunia. “Kami berkomitmen terus mengedukasi masyarakat tentang kesehatan dan obat-obatan di seluruh penjuru negeri,” ujarnya.
Webinar ini dihadiri oleh 93 peserta dan berlangsung secara daring pada hari Sabtu, 28 September 2024, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai institusi, di antaranya PT. QMS Corp, Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), dan Universitas Borneo Lestari (UNBL).
Materi pertama yang dibawakan oleh apt. Dessi Selvia, S.Si dari PT. QMS Corp berjudul “Apotek Masa Depan: Siap Bersaing di Pasar yang Dinamis.” Dessi memaparkan tentang model bisnis apotek, perubahan regulasi kefarmasian, tantangan, peluang, manajemen rantai pasok, hingga strategi pemasaran yang efektif.
Dessi menekankan pentingnya membangun positioning yang kuat dalam bisnis apotek untuk memberikan layanan edukasi lengkap dan gratis kepada masyarakat.
“Apotek adalah salah satu layanan kesehatan pertama yang diakses masyarakat ketika mereka sakit. Oleh karena itu, kehadiran apoteker untuk memberikan edukasi terkait penggunaan obat sangatlah penting,” kata Dessi, yang juga pemilik PT. QMS Corp dan 14 cabang apotek.
Sesi berikutnya disampaikan oleh apt. Muhammad Reza Pahlevi, M.Farm, dosen dari UNBL, dengan tema “Menjelajahi Potensi Tersembunyi: Obat Bahan Alam Khas Kalimantan dalam Pengobatan Modern.” Reza mengulas berbagai jenis tumbuhan herbal dari Kalimantan yang memiliki potensi besar sebagai obat tradisional. “Hutan Kalimantan memiliki kekayaan tumbuhan herbal yang luar biasa, namun sayangnya hanya sebagian kecil yang telah dieksplorasi secara maksimal,” jelasnya.
Reza menambahkan bahwa saat ini hanya 180 dari 1.260 jenis tumbuhan herbal di Indonesia yang dieksploitasi untuk industri obat tradisional. “Ini adalah peluang besar bagi para apoteker untuk terlibat lebih jauh dalam pengembangan obat berbahan alam,” imbuhnya.
Webinar ini juga menghadirkan apt. Ratna Wijayantri, M.Sc, dosen dari Unimma, yang membawakan materi bertema “Sistem Jaminan Halal: Kepastian Halal dalam Produk Farmasi.” Ratna membahas pentingnya kolaborasi antara produsen farmasi, lembaga sertifikasi halal, dan pemerintah dalam memastikan produk farmasi memenuhi standar halal.
“Sertifikasi halal memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas cakupan pasar, dan memastikan aspek legalitas produk,” kata Ratna. Ia juga menekankan bahwa apoteker memiliki peran penting dalam mewujudkan sistem jaminan halal yang efektif.
Dengan diadakannya webinar ini, diharapkan para apoteker tidak hanya berfokus pada peran klinis, tetapi juga turut mengembangkan potensi di bidang bisnis, herbal, dan jaminan halal. Ini adalah langkah penting dalam mendukung peran apoteker sebagai pilar utama dalam mencapai Universal Health Coverage.