Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iainews.net
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Terinspirasi Perjuangan Sang Ayah, Berkat SIE-Manis, Apt Juli Dwiandi Puspitasari Jadi Tenaga Kesehatan Teladan

Sie Manis 1
banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA, IAINews – Menjadi tenaga kesehatan teladan tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2024, berkat inovasi SIE-Manis, tak pernah terpikir oleh apt Juli Dwiandi Puspitasari, S.Farm.

Sedari awal, apt Juli Dwiandi menciptakan inovasi SIE-Manis, semata ingin membantu penderita diabetes yang kesulitan mengendalikan gula darahnya.

Iklan ×

Apt Juli Dwiandi Puspitasari dinobatkan sebagai tenaga kesehatan teladan, bersama tenaga medis dan tenaga kesehatan lain, oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Apt Juli Dwiandi dari RSUD Psar Rebo berhasil meraih predikat sebagai tenaga kesehatan teladan trbaik I kategori rumah sakit.

Ia melenggang menjadi yang terbaik berkat inovasi yang diusungnya, yaitu Penerapan Sistem Informasi dan Edukasi Mengendalikan Gula Darah Pasien Terintegrasi (SIE-Manis).

Inovasi SIE-Manis telah membawa perubahan signifikan dalam penanganan pasien diabetes mellitus (DM) di rumah sakit.

Sie Manis 2

Bermula dari pengalaman pribadi yang mendalam, saat merawat ayah tercinta yang menderita diabetes, apt Juli Dwiandi berhadapan dengan sebuah tantangan besar.

Tantangan itu adalah bagaimana mendapatkan informasi terkait perkembangan penyakit ayahnya.

Ayahanda apt Juli Dwiandi memang telah meninggal dunia, namun perjuangan dan tantangan yang ia hadapi menjadi pemicu bagi Juli untuk menciptakan sebuah sistem yang memudahkan pasien DM dan keluarganya dalam memahami dan mengelola penyakit ini.

Baca Juga  SIARAN LANGSUNG PUNCAK PERINGATAN WPD 2022

‘’Salah satunya, saya dedikasikan inovasi ini untuk almarhum ayahanda yang merupakan pasien DM. Perjuangan beliau menjadi inspirasi terbesar dalam pengembangan SIE-Manis,’’ ungkap apt Juli Dwiandi sembari mengenang sang ayah penuh haru.

Permintaan video edukasi farmasi dari tim Komite Mutu untuk memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM) menjadi titik awal bagi Juli dalam menciptakan inovasi ini.

Pengalamannya sebagai apoteker yang terlibat dalam Pelayanan Farmasi Klinik, di mana ia seringkali harus menghabiskan waktu hingga 30 menit atau lebih untuk memberikan edukasi kepada satu pasien rawat inap, memperkuat tekadnya untuk membuat perubahan.

Terlebih lagi, refleksi dari pengalamannya sebagai anak yang pernah membutuhkan informasi mengenai perkembangan penyakit DM ayahnya semakin mendorongnya untuk menciptakan SIE-Manis.

SIE-Manis merupakan sistem berbasis elektronik yang memungkinkan pasien dan keluarga pasien untuk mengakses informasi terkait pengelolaan DM.

Baca Juga  Kerjasama IAI dengan Perguruan Tinggi Farmasi: Meningkatkan Kualitas Apoteker Indonesia

Didalamnya termasuk informasi mengenai regimen obat, cara penggunaan insulin, hingga penanganan pertama saat terjadi hipoglikemia ringan.

Sistem ini juga dilengkapi dengan rapor kondisi DM pasien terkini, yang dapat diakses secara online, sehingga dapat meningkatkan awareness pasien dan keluarga pasien dalam mengendalikan gula darah pasien DM.

Inovasi ini mendapatkan sambutan baik dari berbagai pihak di RSUD Pasar Rebo, termasuk dr. Teddy, Sp. PD-KEMD, Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi dan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan di Poli Endokrin.

Kolaborasi lintas profesi dalam implementasi SIE-Manis menjadi bukti nyata dari transformasi teknologi kesehatan yang sejalan dengan pilar ke-6 dari transformasi kesehatan.

Perjalanan Juli Dwiandi dalam mengikuti assesmen Nakes Teladan dimulai dari tingkat Sudinkes Kota Administrasi Jakarta Timur, di mana ia berhasil meraih juara 1.

Keberhasilan ini kemudian dilanjutkan dengan kemenangan di tingkat provinsi, berkat dukungan dari rekan-rekan sejawat, tim manajemen rumah sakit, serta berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan inovasi ini.

Baca Juga  Prof Elly Wahyudin : Interprofessional Education Kunci Bangun Tim Kesehatan yang Solid

Keberhasilan Juli Dwiandi tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga menjadi bukti bahwa inovasi SIE-Manis telah memberikan buah yang manis dalam dunia kesehatan.

Inovasi ini diakui dengan penghargaan sebagai tenaga kesehatan teladan terbaik di DKI Jakarta tahun 2024.

Ini adalah sebuah pencapaian yang menunjukkan betapa besar dampaknya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Apa yang telah dicapai oleh Juli melalui SIE-Manis merupakan bentuk dedikasi dan penghargaan sebagai tenaga kesehatan.

Dengan harapan besar, Juli Dwiandi ingin agar inovasi ini dapat direplikasi tidak hanya di internal RSUD Pasar Rebo, tetapi juga di seluruh fasilitas kesehatan yang telah mendukung digitalisasi.

Ini sebagai upaya untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular, khususnya DM.

Penghargaan yang diraih Juli menjadi pengakuan atas kontribusinya dalam dunia kesehatan, sekaligus membuka peluang untuk berkontribusi lebih luas di lintas program dan lintas sektor.

Inovasi SIE-Manis adalah bukti bahwa dari sebuah pengalaman pribadi yang pahit, lahir sebuah solusi yang bermanfaat bagi banyak orang.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90