Lombok, NTB, IAI News – Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) resmi dibuka pada tanggal 29 Agustus 2024 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Acara pembukaan ini dimeriahkan dengan sesi inspiratif bertajuk “Empowering Your Journey: Unlocking Your Potential for Professional Growth in Pharmacy and Mastering Personal Branding,” yang menghadirkan dua pembicara terkemuka: apt. Muhamad Irshan dan apt. Rahmat Hidayat.
Ribuan apoteker dari seluruh Indonesia turut menghadiri acara ini.
Apt. Muhamad Irshan mengangkat tema “Unlocking Your Potential for Professional Growth in Pharmacy.” Dalam paparannya, Irshan menyoroti pentingnya nilai diri.
“Seperti halnya uang kertas yang memiliki nilai, tentu ada yang memberikan nilai tersebut. Demikian juga, apakah Anda sudah memberikan nilai pada diri sendiri?” ujar apt. Irshan.
Ia melanjutkan dengan analogi gunung es, “Jika Anda mempelajari bentuk gunung es, Anda akan mengetahui bahwa gunung es memiliki dua bagian: bagian yang terlihat di atas permukaan laut dan bagian yang tersembunyi di bawah laut. Biasanya, bagian di bawah laut yang tersembunyi justru lebih besar dan lebih kokoh.” Menurut Irshan, motivasi ekstrinsik dapat diibaratkan sebagai bagian gunung es yang muncul di permukaan, sedangkan motivasi intrinsik adalah bagian yang tersembunyi, tak terlihat, namun memiliki kekuatan yang jauh lebih besar.
“Kemampuan untuk mengenali diri atau memiliki citra diri yang baik dapat meningkatkan tingkat self-esteem (harga diri). Semakin tinggi self-esteem, semakin tumbuh kepercayaan diri, yang menjadi tolak ukur keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri,” tambahnya.
“Yang orang lihat dan butuhkan bukan hanya apa yang kita katakan, namun lebih penting adalah apa yang kita lakukan,” jelas Irshan.
Irshan menutup sesinya dengan menyatakan, “Memiliki kepercayaan diri yang tinggi dapat menumbuhkan perasaan mampu untuk mengerjakan apapun dengan baik, sehingga memudahkan penyelesaian setiap pekerjaan dan meraih sasaran, bahkan impian kita.”
Sementara itu, apt. Rahmat Hidayat, yang juga dikenal sebagai “apoteker Rahmato” atau “Mr. Matt,” membahas topik “Mastering Personal Branding and Unlocking Your Potential for Professional Growth in Pharmacy.”
Ia menjelaskan bahwa menjadi apoteker memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan, sehingga seorang apoteker harus benar-benar mumpuni.
Apoteker Rahmato menekankan pentingnya konseling obat sebagai bagian dari pelayanan kefarmasian di apotek, dengan tujuan mencegah penggunaan obat yang salah, meningkatkan pengetahuan pasien, kepatuhan, serta efektivitas terapi obat.
“Konseling menjadi salah satu cara apoteker untuk mempromosikan layanan kesehatan yang lebih baik, sehingga dapat membantu lebih banyak orang dalam proses penyembuhan. Apoteker adalah tempat bertanya tentang obat. Kepercayaan pasien adalah kunci keberhasilan nilai seorang apoteker,” tutur Rahmato, alumni Master of Pharmacy dari Alberta University, Kanada.
Rahmato juga mengangkat kisah tragedi Thalidomide, obat yang pernah digunakan untuk mengatasi mual pada wanita hamil, namun menyebabkan cacat lahir serius pada ribuan anak.
“Ke depan, apoteker harus mencegah tragedi seperti ini agar tidak terulang kembali,” ujarnya.
“Apoteker adalah pahlawan,” lanjut Rahmato. “Obat-obatan harus dikelola dengan baik, mulai dari proses produksi, distribusi, hingga pelayanan, untuk menjamin kualitas obat dari bahan awal hingga dikonsumsi pasien.
Untuk itu, diperlukan intelektualitas, integritas, kepemimpinan, dan moralitas dari seorang apoteker dalam menjalankan tugasnya.”
Rahmato menekankan bahwa apoteker tidak hanya berperan di belakang layar, tetapi juga harus tampil aktif dalam pelayanan. “Apoteker meningkatkan kepatuhan pengobatan.
Mereka adalah penyedia layanan kesehatan yang kompeten, berkomunikasi secara efektif, dan mampu mengevaluasi berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan pasien dalam mematuhi pengobatan,” pungkasnya