
Mataram, IAINews – Pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 2024 di Mataram, Lombok, apt. Dita Novianti Sugandi, S.Si., MM, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian yang mewakili Dirjen Farmalkes Kemenkes RI, menyampaikan paparan materi yang sangat penting mengenai peran strategis IAI dalam mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia.
Paparan ini menyoroti sinergi antara IAI dan pemerintah dalam mencapai visi Presiden untuk menciptakan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan.

apt. Dita membuka sesi materi dengan menekankan bahwa transformasi sistem kesehatan adalah salah satu prioritas utama pemerintah saat ini. “Kami ingin memastikan bahwa setiap elemen dalam sistem kesehatan, termasuk apoteker, memiliki peran yang jelas dan strategis dalam mencapai tujuan tersebut,” ungkapnya.
Dalam kerangka Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, IAI diakui sebagai rumah besar bagi apoteker yang bertanggung jawab dalam menjaga dan meningkatkan profesionalisme anggotanya melalui pembinaan, edukasi, serta kolaborasi dengan pemerintah.
Transformasi Layanan Kesehatan
Paparan ini dimulai dengan fokus pada enam pilar transformasi kesehatan yang diusung oleh pemerintah.
Pilar-pilar tersebut mencakup layanan kesehatan primer dan rujukan, ketahanan sistem kesehatan, dan penguatan teknologi kesehatan.
apt. Dita menekankan bahwa apoteker memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan vaksin, alat diagnostik, dan layanan kefarmasian, baik di fasilitas kesehatan primer maupun rujukan.
“Apoteker tidak hanya bertanggung jawab dalam penyediaan obat, tetapi juga terlibat dalam proses pengelolaan vaksin dan alat diagnostik. Ini adalah bagian integral dari layanan kesehatan yang berkualitas,” jelas apt. Dita.
Transformasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat mendapatkan akses yang setara dan berkualitas terhadap layanan kesehatan.
Kolaborasi IAI dengan Pemerintah
Kolaborasi antara IAI dan pemerintah menjadi poin utama dalam materi yang disampaikan. apt. Dita menjelaskan bahwa IAI terlibat aktif dalam penyusunan regulasi kefarmasian serta pengawasan penerapan kebijakan kesehatan.
“Kami bekerja sama dengan IAI untuk mengembangkan regulasi yang memastikan standar kualitas dan keamanan dalam penyediaan obat dan layanan kefarmasian,” ujarnya.
Selain itu, IAI berperan dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), teknologi, serta kemandirian produksi farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
apt. Dita menyebutkan bahwa upaya ini termasuk pelatihan dan sertifikasi apoteker untuk memastikan mereka memiliki kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan dan kebutuhan kesehatan yang terus berkembang.
Penerapan Teknologi Digital
Materi paparan juga menyoroti pentingnya penerapan teknologi digital dalam sektor kesehatan.
apt. Dita menjelaskan bahwa teknologi informasi memainkan peran krusial dalam monitoring terapi obat, rekam medis elektronik, dan digitalisasi sistem kesehatan.
“Pemanfaatan teknologi ini memungkinkan kita untuk melakukan monitoring yang lebih efektif dan efisien terhadap terapi obat, serta memastikan data rekam medis yang akurat dan terintegrasi,” ujarnya.
Transformasi digital ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam sistem kesehatan, serta memberikan kemudahan akses informasi bagi apoteker dan tenaga kesehatan lainnya.
apt. Dita menekankan bahwa teknologi juga dapat membantu dalam mengoptimalkan proses distribusi obat dan meningkatkan pelayanan kefarmasian di berbagai tingkat fasilitas kesehatan.
Penguatan Peran Apoteker
Sebagai bagian dari upaya transformasi kesehatan, penguatan peran apoteker menjadi salah satu fokus utama.
apt. Dita mendorong apoteker untuk aktif terlibat dalam pilar-pilar transformasi kesehatan, dengan fokus pada peningkatan kompetensi dan pemahaman dalam pelayanan obat dan alat kesehatan. “Kami mengajak para apoteker untuk terus meningkatkan kompetensi mereka, agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan berkontribusi dalam mencapai tujuan kesehatan nasional,” tuturnya.
Materi ini menegaskan bahwa sinergi antara IAI dan pemerintah sangat penting untuk keberhasilan transformasi sistem kesehatan nasional.
Dengan peningkatan standar pelayanan dan menjaga profesionalisme apoteker, diharapkan akan tercipta sistem kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan di Indonesia.
Kesimpulan
Paparan materi dari apt. Dita Novianti Sugandi memberikan wawasan mendalam mengenai peran strategis IAI dalam mendukung transformasi sistem kesehatan di Indonesia.
Melalui kolaborasi yang erat antara IAI dan pemerintah, serta pemanfaatan teknologi digital, diharapkan dapat terwujud sistem kesehatan yang lebih baik, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Acara Pembukaan Rakernas dan PIT IAI 2024 ini menjadi momentum penting untuk melanjutkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan profesionalisme apoteker di Indonesia.
