‘Lebih banyak kamu membaca, lebih banyak hal yang kamu ketahui. Lebih banyak hal yang kamu pelajari, lebih banyak tempat yang kamu kunjungi.’ (Dr. Seuss)
APOTEKER dengan kesibukan harian yang sangat padat baik berpraktik, mengajar, ataupun pekerjaan lainnya akan merasakan kesulitan mencari waktu untuk membaca.
Padahal, ketika apoteker membaca, itu adalah bukti nyata sebagai pembelajar sepanjang hayat (a long life learner).
Cara belajar paling sederhana ialah membaca. Dengan membaca kita akan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Membaca pula yang membuat apoteker tidak bersifat tertutup, sebab melalui membaca, apoteker akan membuka diri dari berbagai informasi dan ilmu yang diserap ketika membaca.
Membaca terasa sangat berat jika belum terbiasa. Untuk itu, awali diri dengan cara membiasakan membaca.
Selama ini mungkin kita belum rutin membaca. Mulailah dari sekarang untuk meluangkan waktu 15-30 menit dalam sehari untuk membaca.
Durasi tersebut hanya sebagai awalan atau pemantik agar terbiasa membaca. Lama-kelamaan ketika sudah menjadi kebiasaan, durasi membaca yang kita alokasikan akan semakin bertambah.
Wajib bagi seorang apoteker membaca setiap hari. Apapun itu yang dibaca, baik informasi kekinian, update pengetahuan terbaru tentang kefarmasian dan kesehatan, ataupun hanya sebatas hiburan.
Membaca bukan menjadi sebuah beban tapi kebutuhan yang harus dipenuhi.
Sudahkah hari ini apoteker membaca? Jika sudah, bersyukurlah secara perlahan dan bertahap kita mulai membentuk kebiasaan baik yang sangat berpengaruh untuk diri sendiri maupun orang lain.
Jikalau belum, tidak ada kata terlambat bagi apoteker membaca. Silakan ambil bahan bacaan kemudian bacalah.
Jadikan membaca sebagai rutinitas layaknya rutinitas bekerja setiap hari.
Membaca itu murah tapi mahal bagi orang yang tidak bisa meluangkan waktu untuk membaca.
Membaca itu ringan tapi berat bagi orang yang tidak mau bergerak untuk membaca.
Bukankah dari kecil kita sudah bisa membaca? Mengapa semakin bertambah usia bukan semakin bertambah pula semangat untuk membaca?
Tanpa kita sadari pasca lulus kuliah profesi semangat untuk apoteker membaca semakin menurun bahkan tidak ada waktu yang disiapkan dalam sehari untuk membaca.
Bagaimana bisa membaca? Jika dalam keseharian dari pagi hingga sore disibukkan dengan pekerjaan masing-masing, sore hari dalam perjalanan, malam hari karena kelelahan sehingga langsung terlelap.
Kapan waktu luang untuk membaca? Memang harus diluangkan waktu untuk membaca, tidak bisa membaca disisa-sisa waktu yang ada.
Dengan meluangkan waktu untuk membaca kita akan belajar disiplin pada waktu tersebut digunakan untuk membaca.
Bacalah dari hal-hal yang ringan dan sederhana. Jangan langsung membaca hal-hal berat dan rumit.
Apabila sudah terbiasa maka bisa dinaikkan tingkatannya. Bacalah dari hal-hal yang kita sukai dan bacalah sesuatu yang kita perlukan.
Namun, perlu diingat bahwa apapun yang kita baca selama memiliki kebermanfaatan dan bernilai kebaikan.
Mungkin saat ini kita tidak merasakan dampaknya, tapi dilain waktu, kita akan menyadari dampak dari sesuatu yang kita baca sekarang ini.
Bacalah selelah apapun kita bekerja, sebab kita akan lebih lelah saat tidak meng-update ilmu pengetahuan dan ketinggalan jauh informasi yang berputar cepat setiap hari.
Luangkan sejenak waktu untuk membaca agar kita bisa meningkatkan kemampuan diri menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Awali hari dengan membaca dan akhiri hari dengan membaca. Bacalah!
Sudahkan hari ini apoteker membaca?***