Informasi
Hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Edukasi dan Vaksinasi Kunci Perangi DBD Di Indonesia, Peran Penting Apoteker

Edukasi kepada masyarakat salah satu tugas penting apoteker dalam memberantas DBD di Indonesia
banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA, IAINews.id – Edukasi dan vaksinasi perlu terus digalakan dalam upaya mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.

Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, semakin meresahkan warga Jakarta Selatan.

Iklan ×

Perubahan iklim, urbanisasi, dan mobilitas manusia yang tinggi berkontribusi pada penyebaran nyamuk ini ke wilayah-wilayah baru.

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan mencatat peningkatan signifikan kasus DBD di Jakarta Selatan.

Hingga Mei 2024, wilayah ini melaporkan 1.112 kasus, menempatkannya dalam daftar 25 kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi di Indonesia.

Pemeriksaan kesehatan disela kegiatan weminar penanggulangan DBD yang digelar PC IAI Jakarta Selatan

Dalam menanggapi lonjakan kasus ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengintensifkan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD.

Program fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dilakukan secara berkala di seluruh wilayah Jakarta Selatan.

Selain itu, kampanye edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk juga terus digalakkan.

Menyikapi situasi ini, PC IAI Jakarta Selatan mengadakan seminar edukasi dengan tema “Kolaborasi Tenaga Kesehatan dalam Penanganan DBD Terbaru”.

Baca Juga  Rayakan Hari Gizi Nasional 2025, Kalbe Edukasi Soal Gizi Seimbang

Edukasi pada Sabtu, 29 Juni 2024 itu dilaksanakan secara luring dan daring, dengan fokus pada manajemen terapi obat dan edukasi kepada masyarakat.

Pemberian kenang-kenangan kepada pembicara

Dalam seminar ini, para apoteker dan tenaga kesehatan sepakat bekerja sama untuk meningkatkan efektivitas penanganan DBD melalui terapi obat dan edukasi.

Seminar ini dipandu oleh Dr. apt. Faridah, M.Si. dengan tiga pembicara, yaitu apt. Denti Widayanti, M.M. yang menyampaikan topik “Sosialisasi DBD” dan apt. Putu Nilasari, M.Farm. dengan topik “Peran Apoteker dalam Penanganan Demam Berdarah”.

Pembicara ketiga dr. Wibowo Negoro, Sp.PD., FINASIM dengan topik “Manifestasi Klinis, Diagnosis, Terapi & Tatalaksana pada Dengue Syok Sindrom”.

”Terapi obat dalam pengelolaan gejala DBD melibatkan penggunaan parasetamol sebagai obat penurun demam dan pereda nyeri, serta oralit untuk mencegah dehidrasi akibat muntah dan diare yang sering dialami pasien DBD,” tutur Denti Widayanti dalam paparannya.

Baca Juga  Apoteker Indonesia Segenap Hati Dedikasikan Diri untuk Kesehatan Indonesia

Kementerian Kesehatan, yang diwakili oleh apt. Denti Widayanti, M.M., menekankan pentingnya memastikan ketersediaan parasetamol dan oralit di seluruh fasilitas kesehatan, baik di rumah sakit maupun puskesmas sebagai salah satu penanganan pertama DBD.

Kegiatan ini juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis kepada peserta seperti cek gula darah, kolesterol, asam urat, dan konsultasi mengenai penggunaan aplikasi Satu Sehat SDMK.

Sementara itu dalam paparannya, Putu Nilasari menyampaikan peran apoteker dalam upaya pencegahan penyebaran DBD di Indonesia dengan edukasi.

Bentuk komitmen dan peran apoteker bersama tenaga kesehatan dalam memerangi dan mencegah DBD adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan 3M Plus dan vaksinasi.

Peserta dan pembicara seminar bergambar bersama usai kegiatan

3 M adalah Menguras, Menutup, Mengubur, mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk serta vaksinasi Dengue.

Selain upaya terapi dan pencegahan, penanganan terbaru DBD melibatkan pemberian vaksin Dengue sebagai salah satu bentuk memerangi DBD.

Vaksin ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam mengendalikan penyebaran virus Dengue di seluruh Indonesia, dengan sasaran utama anak-anak, remaja, dan kelompok usia rentan terhadap infeksi DBD.

Baca Juga  Seminar CPOB 2024: Perspektif Maturitas Industri dan Kesadaran Hukum Apoteker

Apoteker memegang peranan penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah terus bekerja sama dengan tenaga kesehatan dalam memastikan pelaksanaan program vaksinasi berjalan lancar.

Upaya ini termasuk pengadaan vaksin, distribusi ke daerah-daerah yang membutuhkan, serta pelatihan bagi tenaga kesehatan tentang penggunaan dan penyimpanan vaksin yang tepat.

Dengan kolaborasi yang kuat antara tenaga kesehatan dan pemerintah, serta dukungan dari masyarakat, diharapkan angka kasus DBD di Jakarta Selatan dan wilayah lainnya dapat ditekan.

Edukasi dan  vaksinasi yang efektif akan menjadi kunci dalam upaya mengendalikan dan mencegah penyebaran DBD di Indonesia.

Disinilah peran penting apoteker dalam upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran DBD di Indonesia.

IAI memiliki berbagai program dalam upaya edukasi kepada masyarakat ini, salah satunya melalui program Kampung ASK ME Dagusibu.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90