Site icon IAI NEWS

9 Makna Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah Bagi Apoteker

“Setiap tahun baru Islam adalah kesempatan untuk memulai kembali, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri” (Anonim)

SETIAP kejadian pasti ada makna yang terkandung, begitu pula dengan tahun baru Islam. Berikut 9 makna tahun baru Islam 1447 Hijriyah bagi apoteker antara lain:

Pertama, hijrah sebagai semangat perubahan. Sebagai apoteker, Tahun Baru Hijriyah mengajarkan pentingnya hijrah atau perubahan menuju yang lebih baik. Ini bisa diterjemahkan sebagai upaya meningkatkan layanan kefarmasian, seperti memberikan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan rasional. Kedua, meningkatkan kesadaran akan kesehatan umum. Tahun Baru Islam adalah momentum untuk merenungkan peran apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Apoteker dapat memanfaatkannya untuk menggalakkan program promotif dan preventif, seperti kampanye penggunaan obat bebas yang tepat dan pentingnya imunisasi.

Ketiga, integritas dalam praktik kefarmasian. Semangat hijrah juga berarti menjaga kejujuran dan integritas dalam bekerja. Apoteker diingatkan untuk selalu mengutamakan etika dalam praktik kefarmasian.. Keempat, kepedulian terhadap masyarakat rentan. Tahun Baru Hijriyah menjadi momen untuk lebih peduli pada kelompok masyarakat yang rentan, seperti pasien lanjut usia atau yang memiliki keterbatasan ekonomi. Apoteker dapat membantu mereka memahami cara penggunaan obat yang benar dan memberikan saran pengobatan alternatif yang terjangkau.

Kelima, evaluasi diri dalam pelayanan. Momentum ini dapat digunakan apoteker untuk mengevaluasi kinerja pelayanan kefarmasian selama setahun terakhir. Apa yang sudah dilakukan dengan baik dan apa yang masih perlu diperbaiki? Jika sudah baik, bisa ditingkatkan menjadi lebih baik, jika masih belum maksimal bisa dimaksimalkan memberikan pelayanan. Keenam, membangun kolaborasi antarprofesi. Seperti hijrah Rasulullah yang melibatkan kerja sama lintas kelompok, apoteker dapat memperkuat kolaborasi antarprofesi, seperti dokter dan perawat, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih holistik kepada masyarakat.

Ketujuh, peningkatan keilmuan dan kompetensi. Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk menetapkan target baru dalam pengembangan diri, seperti mengikuti seminar, workshop, atau pelatihan guna memperbarui ilmu tentang teknologi farmasi atau pelayanan kefarmasian.

Kedelapan, keseimbangan antar dunia dan akhirat. Apoteker diingatkan untuk menjaga keseimbangan antara profesionalisme dalam pekerjaan dan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. Ini mencakup bekerja dengan niat yang tulus untuk membantu pasien sebagai bentuk ibadah.

Kesembilan, memperkuat kepedulian lingkungan. Tahun Baru Islam juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga amanah terhadap lingkungan. Apoteker dapat berperan dengan mendorong penggunaan kemasan farmasi yang ramah lingkungan dan mengedukasi masyarakat tentang cara membuang limbah obat dengan benar.***

Exit mobile version