JAMBI, IAINews – Tahun 2025, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) genap berusia 70 tahun. Usia yang tidak muda lagi, dan tentu sudah banyak yang dilewati.
Tapi di balik semua perayaan dan ucapan selamat ulang tahun, ada pertanyaan penting yang patut kita renungkan: apa sebenarnya yang sedang diperjuangkan apoteker Indonesia hari ini?
Bukan Sekadar Ulang Tahun, Tapi Waktunya Merenung
IAI berdiri pada 17 Juni 1955. Sejak saat itu, organisasi ini menjadi tempat bernaungnya para apoteker di seluruh Indonesia.
Dulu, apoteker sering dipandang hanya sebagai “penjual obat” di apotek. Tapi sekarang, apoteker sudah punya peran yang jauh lebih luas—mulai dari bekerja di rumah sakit, puskesmas, industri obat dan kosmetik, sampai di bidang riset dan pendidikan.
Namun, perjalanan ini belum selesai. Dunia terus berubah, begitu juga tantangan dalam bidang kesehatan.
Di sinilah apoteker Indonesia harus terus maju dan menyesuaikan diri terutama menyesuaikan diri di era yang penuh dengan teknologi dan kecerdasan buatan.
Apa yang Diperjuangkan IAI Saat Ini?
Ketua Pengurus Daerah IAI Provinsi Jambi, apt. Dharma Satria, ME, memberikan pandangan bahwa di usia yang ke-70 ini IAI sudah cukup matang dan kuat secara organisasi, dan sekarang saatnya untuk benar-benar menunjukkan keberadaan apoteker di masyarakat.
“IAI perlu terus meningkatkan perannya, memperjuangkan kepentingan profesi, dan mendorong setiap apoteker agar percaya diri dengan kemampuan ilmiahnya,” ujar apt Dharma Satria.
Dharma menegaskan bahwa apoteker punya kapasitas untuk mengambil keputusan dalam pelayanan kefarmasian, bukan hanya sekadar mengikuti arahan profesi lain.
“Keputusan apoteker seharusnya dihargai karena didasarkan pada ilmu dan kompetensinya,” tambah apt Dharma Satria kemudian.
Ada beberapa hal penting yang sedang diperjuangkan IAI saat ini:
- Meningkatkan profesionalisme apoteker. Di era digital, apoteker harus siap menghadapi tantangan baru, seperti teknologi kesehatan dan kecerdasan buatan.
- Menjaga etika dan integritas profesi. Apoteker harus tetap menjalankan tugas sesuai aturan, tanpa tekanan dari kepentingan bisnis atau komersial.
- Meningkatkan peran apoteker dalam sistem kesehatan. IAI mendorong agar apoteker lebih dilibatkan dalam pengambilan keputusan di bidang pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap.
Peran Apoteker Hari Ini
Pengalaman selama pandemi COVID-19 menjadi bukti betapa pentingnya apoteker. Mereka terlibat dalam edukasi, vaksinasi, dan pengaturan obat-obatan.
Kini, peran itu terus berkembang. Apoteker ikut aktif dalam pencegahan penyakit, mengedukasi masyarakat tentang penggunaan obat yang aman, dan bahkan mempromosikan penggunaan obat tradisional yang berbasis bukti ilmiah.
Pada praktiknya di lapangan, apoteker tak hanya membagikan obat, tapi juga menjadi pendamping pasien dalam memahami pengobatannya.
“Apoteker hari ini bukan hanya penjaga apotek, tapi juga pendidik kesehatan,” ujar apt. Siti Aisyah, S. Si selaku Ketua Pengurus Cabang IAI Muaro Jambi
Dengan jumlah anggota lebih dari 100 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia, IAI kini menjadi kekuatan besar yang bisa ikut mendorong perubahan dalam sistem kesehatan nasional.
IAI sudah bekerja sama dengan berbagai pihak—seperti Kementerian Kesehatan, BPOM, dan organisasi lainnya —untuk memperkuat pelayanan kefarmasian, mulai dari keamanan obat, edukasi masyarakat, hingga digitalisasi pelayanan.
Harapan ke Depan
Ulang tahun ke-70 ini menjadi momen penting untuk melangkah lebih jauh. Apoteker Indonesia diharapkan bisa semakin percaya diri, aktif, dan terus menjadi bagian dari solusi masalah kesehatan di negeri ini—mulai dari pencegahan stunting, pengendalian penyakit tidak menular, hingga pemerataan akses obat serta pemerataan pelayanan farmasi.
Perjuangan masih panjang. Tapi satu hal yang pasti: apoteker Indonesia akan terus melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Selamat ulang tahun ke-70 untuk Ikatan Apoteker Indonesia. Tetap kuat, tetap mengabdi.***